Alhamdulillah, akhirnya dapat kesempatan bertemu inspirator
hebat, pendiri grup Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN), siapa lagi kalau bukan Indari
Mastuti. Hadir juga Yuli Andayani, Kapten EPJ Malang. Luar biasa rasanya,
karena bisa juga kopdar dengan emak-emak hebat dari jaringan Emak Pintar Jatim
Malang (EPJ Malang).
hebat, pendiri grup Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN), siapa lagi kalau bukan Indari
Mastuti. Hadir juga Yuli Andayani, Kapten EPJ Malang. Luar biasa rasanya,
karena bisa juga kopdar dengan emak-emak hebat dari jaringan Emak Pintar Jatim
Malang (EPJ Malang).
Emak-emak blogger pasti sudah banyak yang tahu, siapa Teteh
Indari Mastuti? Pendiri komunitas yang mampu menumbuhkan kecintaan menulis di
kalangan wanita di seluruh Indonesia. Harapannya jika wanita kecanduan menulis
maka bisa berpenghasilan melalui profesi tersebut. Sehingga lebih mandiri dan bisa tetap mendampingi dan membersamai
perkembangan anak tanpa harus keluar rumah.
Indari Mastuti? Pendiri komunitas yang mampu menumbuhkan kecintaan menulis di
kalangan wanita di seluruh Indonesia. Harapannya jika wanita kecanduan menulis
maka bisa berpenghasilan melalui profesi tersebut. Sehingga lebih mandiri dan bisa tetap mendampingi dan membersamai
perkembangan anak tanpa harus keluar rumah.
Melalui kegiatan Belajar sambil Kopdar Emak Pintar, Minggu,
5 Februari 2017 di Rumah Makan Ayam Pakuan Malang tersebut, peserta yang hadir
dapat saling mengenalkan bisnisnya dan mendapatkan banyak pengetahuan tentang
mengatur keuangan bisnis agar lebih baik. Mengusung tema tentang cara melunasi
hutang melalui “Hutang Bukan Untuk Dipikirin” dan “Dengan Celengan Utang
Lunas”, para peserta sangat antusias mengikuti
acara dari awal sampai akhir.
5 Februari 2017 di Rumah Makan Ayam Pakuan Malang tersebut, peserta yang hadir
dapat saling mengenalkan bisnisnya dan mendapatkan banyak pengetahuan tentang
mengatur keuangan bisnis agar lebih baik. Mengusung tema tentang cara melunasi
hutang melalui “Hutang Bukan Untuk Dipikirin” dan “Dengan Celengan Utang
Lunas”, para peserta sangat antusias mengikuti
acara dari awal sampai akhir.
Berikut rangkuman materinya.
Sembilan dari sepuluh orang pasti pernah berhutang. Ada
banyak alasan mengapa orang memutuskan untuk berhutang. Berhutang kerapkali
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup lantaran lebih cepat dan dianggap
sebagai jalan pintas. Namun untuk melunasinya, masih banyak yang berpikir
bagaimana caranya? Kata ibu Yuli Andayani, hutang bukan untuk dipikirin tapi
dilunasi. Nah, menurut beliau berikut lima alasan hutang bertambah yang sering muncul.
banyak alasan mengapa orang memutuskan untuk berhutang. Berhutang kerapkali
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup lantaran lebih cepat dan dianggap
sebagai jalan pintas. Namun untuk melunasinya, masih banyak yang berpikir
bagaimana caranya? Kata ibu Yuli Andayani, hutang bukan untuk dipikirin tapi
dilunasi. Nah, menurut beliau berikut lima alasan hutang bertambah yang sering muncul.
Iri hati
Ada seorang ibu rumah tangga yang punya suami dengan pendapatan
pas-pasan, saat orang lain beli mobil, dia pengen beli juga padahal rumah tidak
punya garasi. Ada orang beli kulkas, eh dia ikutan padahal di rumahya masih ada
kulkas. Pernah sampai kurus banget karena nggak bisa beli mobil lantaran
tetangganya beli mobil baru. Naudzubillah ya. Jika seseorang dihinggapi iri hati, kemungkinan besar akan berhutang untuk memenuhi keinginannya.
pas-pasan, saat orang lain beli mobil, dia pengen beli juga padahal rumah tidak
punya garasi. Ada orang beli kulkas, eh dia ikutan padahal di rumahya masih ada
kulkas. Pernah sampai kurus banget karena nggak bisa beli mobil lantaran
tetangganya beli mobil baru. Naudzubillah ya. Jika seseorang dihinggapi iri hati, kemungkinan besar akan berhutang untuk memenuhi keinginannya.
Penampilan
Saat melihat teman berpenampilan lebih kece, pastinya Anda
ingin tampil kece juga kan? Jika itu yang terjadi maka Anda akan melakukan
apapun untuk berpenampilan menarik seperti halnya lingkungan Anda. Hal ini bisa
menyebabkan hutang Kita harus mengubah
mindset bahwa penampilan bukanlah segalanya. Kebanyakan orang berpenampilan
menarik untuk meningkatkan prestise. Jika tidak ada uang untuk mendapatkan penampilan
yang mewah maka orang akan terdorong untuk berhutang.
ingin tampil kece juga kan? Jika itu yang terjadi maka Anda akan melakukan
apapun untuk berpenampilan menarik seperti halnya lingkungan Anda. Hal ini bisa
menyebabkan hutang Kita harus mengubah
mindset bahwa penampilan bukanlah segalanya. Kebanyakan orang berpenampilan
menarik untuk meningkatkan prestise. Jika tidak ada uang untuk mendapatkan penampilan
yang mewah maka orang akan terdorong untuk berhutang.
Mengikuti kata hati
Saat berjalan-jalan di mall, misalnya. Emak-emak cenderung
lapar mata dan ketika kita mengikuti kata hati maka akan membeli barang-barang
yang disukai dan tidak melihat apakah dompet cukup atau tidak. Berhentilah
membeli barang sekedar mengikuti kata hati. Kalau tidak perlu, mending gak usah
pergi ke tempat perbelanjaan deh. Sebab, itu adalah tempat dimana hutang anda
bermula. Membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan adalah asal muasal Anda
berani berhutang.
lapar mata dan ketika kita mengikuti kata hati maka akan membeli barang-barang
yang disukai dan tidak melihat apakah dompet cukup atau tidak. Berhentilah
membeli barang sekedar mengikuti kata hati. Kalau tidak perlu, mending gak usah
pergi ke tempat perbelanjaan deh. Sebab, itu adalah tempat dimana hutang anda
bermula. Membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan adalah asal muasal Anda
berani berhutang.
Kurang Prioritas
Kurang bisa menentukan prioritas dalam merencanakan
pengeluaran sehari-hari juga dapat menjadi penyebab hutang bertambah. Misalnya
saat sales datang ke rumah menawarkan barang yang membuat Anda tertarik, tanpa
berpikir panjang Anda langsung membelinya. Padahal masih ada pengeluaran lain yang
harus diprioritaskan, membayar uang sekolah anak misalnya. Jika terjadi
kekurangan anggaran karena salah prioritas maka terpaksa hutang bertambah.
pengeluaran sehari-hari juga dapat menjadi penyebab hutang bertambah. Misalnya
saat sales datang ke rumah menawarkan barang yang membuat Anda tertarik, tanpa
berpikir panjang Anda langsung membelinya. Padahal masih ada pengeluaran lain yang
harus diprioritaskan, membayar uang sekolah anak misalnya. Jika terjadi
kekurangan anggaran karena salah prioritas maka terpaksa hutang bertambah.
Meremehkan hutang
Seberapapun jumlah hutang Anda, jangan pernah meremehkannya.
Meskipun hutang sedikit tapi kalau tidak segera dilunasi maka akan menjadi
bukit. Hutang tidak boleh diremehkan, meskipun tidak ditagih kita wajib
membayarnya. Kalaupun di dunia kita tidak bisa melunasinya, maka di akhirat
akan ditagih juga dengan amal kebaikan yang kita lakukan semasa hidup. Pilih
mana?
Meskipun hutang sedikit tapi kalau tidak segera dilunasi maka akan menjadi
bukit. Hutang tidak boleh diremehkan, meskipun tidak ditagih kita wajib
membayarnya. Kalaupun di dunia kita tidak bisa melunasinya, maka di akhirat
akan ditagih juga dengan amal kebaikan yang kita lakukan semasa hidup. Pilih
mana?
Lalu, bagaimana untuk meminimalisir hutang yang kita miliki?
- Jangan dipikirkan terus. Akui bahwa Anda punya hutang,
jangan mengelak. Dengan begitu Anda akan berpikir untuk segera melunasinya. - Bayar dengan cara menanamkan sifat rajin mendapatkan
penghasilan lebh untuk melunasi hutang Anda - Menjadi berani. Jika ingin penghasilan
Anda lebih dari biasanya, beranilah untuk melakukan maneuver-manuver untuk
berubah. Kalau biasanya Anda malu untuk menawarkan barang dagangan, mulai
sekarang beranilah untuk mendapatkan closing (penjualan) setiap hari. - Bayar hutang dengan sistematis. Tentukan apakah Anda akan
membayar mulai dari yang terkecil atau terbesar. Dengan begitu hutang Anda akan
segera lunas satu per satu. Atau coba deh lunasi hutang dengan celengan, yaitu menabung di celengan yang tujuannya untuk melunasi hutang jika target nominal telah tercapai. - “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali
ia bertambah, bertambah, bertambah…“ petikan HR. At Tirmidzi sudah sangat jelas
bahwa jika ingin harta Anda bertambah, maka bersedekahlah. Tidak perlu menunggu
punya banyak uang untuk bersedekah. Dengan harapan ketika kita melapangkan
kesempitan saudara kita maka Allah akan senantiasa memberikan pertolongan.
” Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki
hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan
kebaikannya (di hari Kiamat) karena di sana tidak ada lagi dinar dan
dirham.” (Shahih, HR. Ibnu Majah 2414)
hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan
kebaikannya (di hari Kiamat) karena di sana tidak ada lagi dinar dan
dirham.” (Shahih, HR. Ibnu Majah 2414)
Materi kedua “Dengan Celengan Hutang Lunas” saya
bahas disini ya.
bahas disini ya.
2 Comments. Leave new
alhamdulillah saya termasuk orang yang dibesarkan oleh orang tua yang tidak biasa berhutang. jadi jarang sekali terjebak dalam godaan berhutang. tapi kalau saya kadang paling susah itu menolak rayuan sales yang datang ke rumah. heu. semoga saja sih saya selalu dikuatkan untuk tidak gampang berhutang
Bener banget, hutang kalau cuma dipikirin, kapan bisa lunasnya.