Berdiam diri rumah, apa susahnya? Hal inilah yang pertama kali saya pikirkan saat ada pembatasan sosial kala pandemi Covid-19 mulai menyapa Indonesia. Bagi saya social distancing bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena tidak jauh dengan kebiasaan saya sehari-hari.
Ya, saya adalah seorang introvert yaitu orang yang cenderung fokus kepada pikiran, perasaan, dan mood yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal, dibandingkan dengan mencari stimulasi yang berasal dari luar.
Begitulah keyakinan saya tentang teori kepribadian yang dipopulerkan oleh Carl Jung. Menurutnya kepribadian seseorang terbagi menjadi introvert, ambivert dan ekstrovert. Berbeda dengan orang ekstrovert yang suka berinteraksi sosial, saya lebih senang menyendiri dan bersosialisasi itu seperti menghabiskan banyak energi.
Dulu sih parah banget tapi setelah menikah dan kerja di luar rumah sedikit demi sedikit saya bisa mengatasi kepribadian saya ini. Setelah menikah saya mulai bisa mengendalikan diri untuk bersosialisasi dengan banyak orang meskipun nggak bisa dekat ya. Jadi, saya lebih nyaman jika berbicara dengan orang yang saya kenal saja.
Mengikuti banyak komunitas juga melatih saya untuk bisa berinteraksi sosial. Sebelumnya saya selalu berkeringat dingin dan suara saya tercekat di tenggorokan jika harus berbicara di depan umum. Tapi sekarang alhamdulillah sudah mulai berkurang.
Daftar Isi
Tips Betah Berdiam Diri di Rumah
Berdiam diri di rumah memang saya sukai tapi tetap saja saya merasa bosan. Ada kalanya saya merasa takut jika merasa terlalu nyaman sehingga harus memulai dari awal untuk bisa bersosialisasi dengan banyak orang.
Mungkin sebagian dari kalian beranggapan, “apa susahnya sih bicara sama orang?” Hoho… jika kalian orang ekstrovert mungkin tidak ada masalah. Tapi bagi kami berbicara dengan orang lain itu harus berhati-hati sekali sehingga memunculkan anggapan kesulitan berkomunikasi.
Oleh karenanya, untuk betah berdiam diri di rumah pun ada tipsnya agar tidak menimbulkan dampak negatif yang berlebihan. Orang introvert sekalipun bisa stres dan depresi loh.
Menekuni Hobi
Agar betah di rumah, saya pun menekuni hobi. Awal-awal karantina mandiri tuh agak bingung mau ngapain? Meskipun pekerjaan domestik enggak pernah habis tapi saya juga punya capek kan? Jadi, saya putuskan untuk menekuni hobi yang sering tertunda karena terlalu fokus pada pekerjaan rumah tangga.
Misalnya saja membaca buku-buku koleksi yang belum sempat terjamah, berkebun, dan memasak. Hobi yang saya sebutkan terakhir itu adalah hobi baru. Soalnya sebelumnya saya enggak terlalu suka masak tapi senang banget baca resep. Eh ternyata memasak itu menyenangkan sekali apalagi jika berhasil mengeksekusi resep yang belum pernah kita coba.
Menggunakan Pakaian yang Nyaman
Berada di rumah seharian harus tetap nyaman agar bisa melakukan aktivitas dengan bebas. Nah, tips betah di rumah selanjutnya adalah gunakan pakaian paling nyaman. Saya lebih suka menggunakan daster kalau di rumah. Selain nggak bikin gerah juga merasa bebas aja saat beraktivitas.
Membuat Agenda Rutin
Sebenarnya ini agak sulit karena saya kurang terbiasa menuliskan agenda rutin harian. Pernah beberapa kali mencoba tapi sering meleset, hehehe. Ada yang bilang kalau kita haris fleksibel dengan agenda yang telah kita tentukan tapi tatap saja saya kurang bisa mengatur waktu dengan baik.
Namun begitu, tetap saja saya menuliskan to do list di laptop kegiatan apa saja yang akan saya lakukan. Hal ini agar saya bisa melakukan kegiatan lebih terarah saja. Meskipun enggak semua kegiatan bisa saya laksanakan paling tidak lebih teratur lah ya.
Selalu Berpikiran Positif
Banyak penelitian yang mengungkap bahwa berpikir positif bisa meningkatkan imunitas. Jadi, agar betah di rumah selama pandemi virus corona saya selalu menjaga sikap dan kebiasaan positif agar menghasilkan energi positif juga.
Berpikiran positif juga baik untuk kesehatan sehingga bisa lebih percaya diri, memperbaiki suasana hari, hingga mengurangi stress. Nah, kalau ingin betah di rumah ya harus berpikiran positif donk. Saya enggak terlalu ambil pusing dengan sikap anak-anak yang tidak mau mengerjakan tugas sekolah. Biarlah mereka tetap santuy tapi tetap serius, mengerjakan tugas seluang waktunya dan bebas.
Bagi saya yang penting anak-anak sudah tahu konsekuensi dari setiap tindakan. Jadi, meskipun mereka mengerjakan tugas sesuai mood-nya ya nggak papa toh yang penting dikerjakan, hehehe. Enggak perlu lah hingga depresi karena mikirin tugas anak-anak yang bejibun.
Oiya, berpikir positif juga bisa dilakukan dengan selalu bersyukur, membantu orang lain, dan juga berolahraga yang akan dapat menciptakan kebiasaan positif selama masa social distancing.
Me Time
Mencintai diri sendiri itu lebih penting dari apapun karena bisa membuat bahagia. Iya, teman-teman, jika ingin bahagia maka cintailah dirimu sendiri karena bahagia itu sederhana dan hanya kita yang bisa menciptakannya.
Nah, untuk betah di rumah selama pandemi Covid-19 saya melakukan me time sesering mungkin. Kalau biasanya me time saya adalah nonton drama korea, kali ini sudah memasuki bulan Ramadan jadi saya lebih suka membaca buku dan quran. Bukankah saat Ramadan ibadah yang kita lakukan belipat-lipat?
Nah, itu dia tips betah di rumah selama mas pandemi Covid-19 ala saya. Mungkin teman-teman punya tips lainnya, yuk share di kolom komentar ^_^
Salam,
9 Komentar. Leave new
Sama…Bun, saya juga introvet. Ngak bisa dekat dengan orang lain. Semenjak menikah mulai memperbaiki.
Yuni juga seorang yang introvert sih. Lebih nyaman di rumah. Tapi kalau kelamaan kayak sekarang sih bosan juga.
Betul, salah satu mengurangi kebosanan di rumah ya menekuni hobi. Makanya yuni sampai berlangganan gramedia digital biar punya bahan bacaan banyak. Hehehe
Yang paling saya suka adalah me time mba. Bisa memanjakan diri ceritanya. Makasih loh infonya
Aku udah ikutin semua sarannya. Termasuk pakai baju yg nyaman. Kaosan lagi kaosan lagi…hehe…
Kegiatan baru saya sejak harus diam di rumah yaitu berkebun, Mbak. Dulu gak punya waktu (sok sibuk) untuk bertanam, tapi Ramadhan ini di rumah buat media hidroponik. Jadi bisa bertanam sayuran.
Hehe. Pertama-tama kita toss dulu, saya juga introvert Mbak. Sangat menikmati keharusan menjaga jarak dengan orang. Heyaaa. Tapii. Judulnya itu loh. Apa susahnya diam di rumah? Ya susahlah bagi pekerja RS macam saya, kepiye. ππ
‘Menggunakan pakaian yang nyaman’,
itu aku banget mba’. Selama diam dirumah aku selalu pakai uniform-nya emak-emak sejagad: DASTER, hahahahaa…
Saya termasuk yang mana yah?
Saya suka bersosialisasi, tinggal dua hari di rumah saja pusingnya minta ampun, tetapi kadang saya juga suka menyendiri terutama saat menulis, dan dompet menipis. Hiiii apa hubungannya dengan dompet menipis yah, ha-ha-ha
aku selama dirumah aja jadi menemukan serpisan minatku yang kurang aku gali mbak yaitu masak hehe. Jadi selain aku ngurusin blog dan instagram, aku jadi ngurusin panci dan teman-temannya juga. Lumayan bangga deh kalo punya resep baru. Ternyata menyenangkan ya kalo kita dirumah masih bisa melakukan hal yang produktif :))