ย Ketika Tuhan kasih rejeki termasuk ilmu, relasi, akses atau apa saja, nggak cuma harta. Ketika bertambah itu semua harus ada yang dibagikan apalagi di depan mata masih banyak yang membutuhkan โ M. Noor Choirullah
Pernahkah terpikir, ย jika Tuhan memberi rezeki lebih kepada kita sesungguhnya Ia tidak meminta kita untuk mendapatkan yang lebih. Namun, Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk bisa lebih banyak memberi.
Hal itulah yang dilakukan oleh Bapak Noor Choirullah pendiri Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Anak (LKSA) Harum. Bersama istrinya, Pak Ruli โ panggilan akrabnya, memilih untuk mewujudkan pengasuhan terbaik untuk kepentingan terbaik anak melalui Harum Family Center.

Sekelumit Sejarah Harum Family Center
Harum Family Center โ yang lebih dikenal dengan LKSA Harum adalah pusat sumber daya pengasuhan yang memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat. Berawal dari sebuah lembaga amil zakat yang belum punya izin operasional, kini nama Harum sudah dikenal sebagai LKSA yang salah satu tujuannya adalah memberikan penyadaran mengenai hak pengasuhan anak dan memobilisasi aneka sumberdaya guna memenuhi hak anak.
Pada akhir 2004, LSM Harapan Ummat (Harum) membuka TK gratis di Lowokwaru-Malang untuk anak-anak yang tidak mampu mengenyam pendidikan TK karena kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan orang tua.
- TK gratis harum menjadi Taman Anak Sejahtera (TAS) dan beroperasi hingga sekarang
- LSM Harum didaftarkan sebagai Lembaga Harum dan bukan lagi sebagai Badan Amil Zakat
- LKSA Harum mendirikan Sanggar Anak dan Sanggar Bunda. Sanggar Anak bertujuan untuk mendampingi anak-anak dari TAS yang berhasil masuk SD. Sedangkan Sanggar Bunda bertujuan untuk memberikan penguatan kepada orang tua (khususnya para bunda) dalam mengasuh anak-anak binaan Harum.
- LKSA Harum mendirikan Sanggar Anak di daerah Muharto-Malang untuk mendampingi anak-anak jalanan yang biasanya mengemis dan mengamen di jalan tapi masih pulang kepada keluarga. Hingga dalam kurun waktu 2-3 tahun para orang tua yang juga mendapatkan pendampingan dapat โmenarik kembali anak-anaknya dari jalanan.
- Dibukanya Sanggar Bunda di Muharto-Malang yang bertujuan untuk mendampingi para bunda dari anak-anak binaan Harum. Kegiatannya adalah kajian parenting dan konseling gratis. Kegiatan ini berlaku hingga saat ini.
LKSA Harum membuka Sanggar Anak Cendrawasih di daerah Gadang-Malang yang berjalan hingga kini. Awalnya lingkungan sosial belum kondusif, kondisi sosial ekonomi masyarakat umumnya kurang beruntung dan anak-anak rentan mengalami kekerasan.
- Harum mengikuti pelatihan Standard Nasional Pengasuhan Anak
- Mendapatkan dorongan dari Kementerian Sosial dan Save the Children untuk memformalkan kegiatan pelayanannya sesuai dengan pedoman SNPA.
Terdaftar sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Harum di Dinas Sosial. Secara periodik Harum dan seluruh anak asuhnya tercatat dan masuk kedalam database Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Mendapatkan sertifikat terakreditasi dari pemerintah
Tergabung di jaringan pelayanan anak โAsia Care Networkโ yaitu networking yang diinisiasi oleh Martin James Foundation, kumpulan lembaga anak atau lembaga pengasuhan anak yang concern pada pengasuhan keluarga.
Sumber: harumfamilycenter.com
Dalam pelaksanaannya, Harum Family Center terdiri atas unit layanan sosial kemanusiaaan yang menyasar masyarakat marjinal melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Harapan Ummat, atau LKSA HARUM. Unit layanan lainnya adalah Pondok Parenting Harum โ yang juga merupakan unit usaha (profit center) dari HARUM Family Center yang dapat memfasilitasi pembelajaran parenting dan konseling keluarga.
Melalui berbagai programnya Pondok Parenting Harum inilah Harum Family Center bisa mendapatkan donasi dari masyarakat. Kemudian hasil donasi tersebut digunakan untuk kegiatan sosial.
Melalui Pondok Parenting Harum, Ibu Abyz Wigati โ istri Pak Ruli mendedikasikan dirinya untuk membagikan ilmu parentingnya kepada para orang tua melalui salah satu programnya yaitu Sekolah Parenting Harum.
Pesertanya bukan hanya orang tua dari anak-anak binaan Harum tapi juga semua masyarakat yang ingin belajar parenting dan menjadi orang tua yang lebih baik.


Melalui motonya Good Parenting untuk Indonesia yang Lebih Baik, Sekolah Parenting Harum ingin mengajak masyarakatย menerapkan good parenting.
Apa itu good parenting? Yaitu proses mendidik dan mengasuh melalui menumbuhkan benih-benih kebaikan secara bertahap sesuai fase tumbuh kembang anak. Penerapan good parenting membuat orang tua fokus pada proses terbaik karena hasil adalah kewenangan Tuhan.
Belajar parenting dan mengamalkan ilmu parenting untuk menjadi orangtua yang lebih baik, bukan memaksa anak jadi baik.
Hingga saat ini Sekolah Parenting Harum telah berjalan pada angkatan ke tiga. Pesertanya bukan hanya dari Kota Malang tapi juga luar kota, seperti Lumajang, Blitar, Sidoarjo, Ponorogo, dan Surabaya.
Untuk mengakomodir peserta dari luar kota tersebut Bu Abyz juga membuka Sekolah parenting Harum cabang Ponorogo, Sidoarjo, dan Batu.
Menebar Kebaikan Bagaikan Candu
Menjadi bagian dari Sekolah Parenting Harum dan LKSA Harum sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh saya. Awalnya saya mengikuti workshop parenting yang diadakan oleh Pondok Parenting Harum di Tahun 2017.
Saya seperti ketagihan untuk belajar parenting dan menghadiri hampir semua kegiatan parenting dimana Bu Abyz menjadi pembicaranya.
Hingga pada awal tahun 2018 saya bergabung dengan Sekolah Parenting Harum (angkatan pertama) dan belajar secara intensif selama 12 bulan. Banyak sekali manfaat yang saya rasakan terutama dalam hal mendidik anak.
Saya lebih bisa mengendalikan emosi, sabar dalam menghadapi tingkah laku anak yang unik, dan menemukan solusi di hampir setiap permasalahan dalam mendidik anak.
Awalnya saya mengira Bu Abyz hanyalah ibu rumah tangga yang berhasil menerapkan good parenting kepada anak-anaknya. Tapi setelah mengenal lebih jauh ternyata Bu Abyz dan Pak Ruli adalah pasangan yang patut untuk diteladani.
Bagaimana tidak? Pasangan suami istri ini memilih konsisten untuk membantu orang-orang pinggiran yang notabene kurang mampu secara ekonomi. Juga membantu anak-anak jalanan untuk pensiun mengamen dan kembali ke orang tuanya.
Melalui lembaga ini, Bu Abyz dan Pak Ruli telah menyumbangkan banyak tenaga, waktu, dan materi untuk orang-orang pinggiran di Kota Malang. Ketika saya tanya alasan beliau mengorbankan waktu untuk Harum, jawabannya makjleb di hati.
“Hidup saya serasa lebih bermakna dan benar-benar merasakan betapa Tuhan sudah sedemikian baiknya kepada saya sehingga tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri hidup dan kehidupan.”ย
Bapak dari tiga orang anak ini juga menambahkan bahwa menebar kebaikan itu bagaikan ‘candu’, membuat kita tidak bisa berhenti berpikir untuk melakukan kebaikan dan perbaikan terbaik untuk kehidupan, khususnya bagi anak-anak yang tidak beruntung.



Lalu, kebaikan apa yang telah saya lakukan hingga saat ini?
*tutupmuka
Hingga sekarang saya belum bisa menghitung kebaikan apa saja yang telah saya lakukan untuk sesama. Bukan saking banyaknya, bukaaanโฆ Tapi karena belum ada kebaikan berarti yang saya lakukan seperti yang telah dilakukan beliau-beliau ini.
Betapa beruntungnya anak-anak Pak Ruli dan Bu Abyz memiliki orang tua yang sangat dermawan. Saya pun tak heran ketika melihat anak-anak mereka yang baik, patuh kepada orang tua, pokoknya anak idaman banget. Semua itu pasti melalui proses yang tidak mudah. Mungkin juga kebahagiaan keluarga Pak Ruli adalah hasil panen dari kebaikan yang beliau tanam. Seperti firman Allah SWT yang mengatakan
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (Q.S. Al Zalzalah:7).
Saya masih sebatas menebar kebaikan di lingkungan keluarga yaitu membantu ibu membayar hutang dan membantu adik yang masih sekolah. Tanpa mengharap balasan dari mereka karena sudah menjadi kewajiban saya meringankan beban orang tua, Allah SWT telah membalasnya dalam bentuk lain.
Ya, saya merasa tidak pernah kekurangan, rezeki berkah juga mengalir di keluarga saya. Ada saja pemasukan tak terduga yang saya dapatkan. Entah diberi saudara, pekerjaan sebagai buzzer, content placement, dan yang lainnya yang nilainya tidak pernah saya bayangkan. Lebih dari cukup untuk hidup sehari-hari.
Menebar Kebaikan Jangan Seperti Lilin
Suatu hari saya pernah bertanya-tanya, Pak Ruli itu kerja apa ya? Kok beliau dan Bu Abyz bisa terjun dalam dunia sosial.
Setahu saya orang-orang berduit dan kaya raya yang terdepan dalam hal donasi. Kalau Bu Abyz sih konselor ya, saya pikir bisa dapat uang dari layanan konseling yang beliau lakukan. Lah, Pak Ruli?
“Kami ada balas karya untuk staf Harum karena kami juga tidak ingin seperti lilin, menerangi tapi dengan membakar diri sendiri. Layanan kemanusiaan juga tidak bisa dilakukan sambil lalu tapi harus fokus dan sepenuh hati.” Pak Ruli menjawab rasa penasaran saya.
Fokus dalam sebuah pekerjaan memang sangat dibutuhkan, bukan? Memusatkan hati dan pikiran dalam melakukan suatu pekerjaan untuk dapat meraih sukses. Hal inilah yang dilakukan Pak Ruli dan Bu Abyz di LKSA Harum, fokus dengan yang mereka jalankan.
Pastinya nggak mudah ya karena butuh usaha dan kemauan yang besar. Fokus sebagai pekerja di layanan sosial tentunya sangat membutuhkan kerja keras dan kedua pasangan ini pun mengalami jatuh bangun yang tidak terkira jumlahnya.
“Banyak kisah suka duka, jatuh bangun, manis pahit mengelola Harum. Mulai dari fitnah dalam segala bentuknya yang senantiasa muncul dari orang-orang yang salah paham atau paham salah dengan kegiatan yang dilakukan oleh Harum. Tapi, bentuk-bentuknya bertransformasi sesuai perkembangan waktu.” Kenangnya.
Dalam perjalannya, beliau juga pernah ditinggal oleh orang-orang yang awalnya berkomitmen untuk mendukung dan membantu mulai pendirian awal. Namun mereka ‘berguguran’ dan tak lagi melanjutkan perjalanan membangun Harum.
Suatu ketika, Pak Ruli dan Bu Abyz pun harus meng-handle sendiri seluruh kegiatan di lapangan, mulai dari menyusun rencana kegiatan, melakukan penggalangan dana, mengambil donasi, mengajar anak-anak, sampai dengan mendampingi sanggar bunda.
Bahkan mereka berdua harus door to door dengan membawa anak-anak yang saat itu masih kecil-kecil.
“Nggendong, nggandeng bahkan sekaligus sambil nggembol. Luar biasanya Allah SWT dengan kuasaNya memampukan kami, dan Dia memperjalankan kami untuk hilir mudik dari Lawang ke Muharto dg mikrolet setiap pekannya.” Kata Pak Ruli mengenang masa perjuangannya mendirikan Harum.
Pernah juga Pak Ruli menyusun sendiri laporan untuk pertanggungjawaban program kepada donatur dalam bentuk majalah pada masa itu.
Bagi beliau, waktu paling berkesan adalah rentang tahun 2009 – 2012 yang merupakan periode transisi. ย Pak Ruli yang awalnya bekerja di lembaga kemanusiaan Internasional akhirnya memutuskan untuk full time di Harum.
Padahal saat itu Harum dalam kondisi yang sekedar ‘bertahan’ untuk terus melakukan layanan dengan back up dana dan fasilitas yang jauh dari memadai.
“Berat untuk saya pribadi, pastinya juga berat untuk keluarga. Dengan penghasilan yang awalnya cukup untuk menabung kemudian harus berada dalam kondisi minus. Sungguh yang paling sulit adalah bagaimana kami harus merubah lifestyle, gaya hidup harus dipaksa, siap atau tidak menyesuaikan oleh keadaan dan itu sungguh-sungguh bukan hal mudah.”
Mendengar cerita tersebut, rasa penasaran saya tidak berhenti sampai disini. Saya pun bertanya tentang motivasi beliau melanjutkan perjalanan yang penuh peluh tersebut.
Mengapa Pak Ruli dan Bu Abyz bisa bertahan untuk berjuang hingga sekarang?
Pelan tapi pasti, menyaksikan keseharian warga binaan Harum yang kehidupannya jauh lebih sulit daripada beliau membuatnya malu untuk mengeluh dan itu membuat pasangan ini tidak ingin berhenti berjuang.
Semua amanah coba ditunaikan sebaik mungkin dengan prinsip โkebaikan pasti akan kembali kepada kitaโ jadi mereka fokus menunaikan amanah dan melaksanakan layanan tetap dengan standar yang tinggi dan ideal.
Seperti Firman Allah SWT dalam Surat Al Isra ayat 7
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.
Hasilpun tidak akan mengkhianati usaha. Pak Ruli dan istrinya yang melakukan sesuatu dengan serius dan sungguh-sungguh akhirnya menuai hasil. Seiring berjalannya waktu semakin banyak pula orang yang percaya kepada Harum, baik individu maupun lembaga.
Akhirnya, banyak yang mau bekerjasama dengan LKSA Harum dan kerja Pak Ruli mendampingi komunitas mulai mendapatkan apresiasi.
“Lucunya, semakin banyak amanah dan kepercayaan justru membuat kami rajin mengembangkan layanan. Akan tetapi kenikmatan dan kebahagiaan batin yang kami rasakan sungguh sepadan. Titik balik dimulai tahun 2012, hingga perlahan Harum berkembang dan menemukan bentuknya saat ini.” Kata pendiri LKSA Harum ini penuh semangat.
Terkait pendapatan, Pak Ruli menjelaskan lebih lanjut bahwa balas karya untuk semua tim disesuaikan peran dan fungsinya. Pekerja full time seperti Pak Ruli 2,5% ย dan Bu Yuyun 1,5% ย (salah satu tim di LKSA Harum) tentu berbeda dengan yang part time seperti pendamping anak-anak di sanggar.
Beda lagi dengan donasi yang diperoleh secara insidental, feenya 5%. Akan ada pembagian fee projects juga untuk kegiatan yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga dan ini berlaku untuk semua tim yang terlibat.
Selain itu juga ada kode etik kelayakan dan kepantasan sehingga tiap imbalan diberikan kepada tim tidak sampai mengambil hak dari klien (anak-anak dan keluarga asuh).
Melalui balas karya ini Pak Ruli dan semua anggota tim di Harum tidak perlu ragu untuk menebar kebaikan dan tidak akan membakar diri sendiri seperti lilin. Harapannya, LKSA Harum bisa selalu menerangi sekitar dan meraih kebaikan berbagi.
What You Give is What You Get
Saya yakin teman-teman pembaca sudah banyak yang tahu kalimat ini. Ya, what you give is what you get, apa yang Anda berikan itu pula yang Anda dapatkan.
Melalui buku 7 Keajaiban Rezeki yang ditulis oleh Ippho Santosa ini, saya membaca tentang Hukum Timbal Balik (Law of Reciprocity) yang menyatakan bahwa menebarkan kebaikan itu semacam hukum timbal balik yaitu kecenderungan.
“Pokoknya fokus aja diniatkan berbuat baik untuk membahagiakan diri sendiri karena dengan membahagiakan orang lain insyaallah kita pasti ikut bahagia, karena itu sudah hukum alam.”
Keyakinan inilah yang kemudian membuat Bu Abyz untuk memilih mengabdi dengan hati dan membagikan ilmu yang dimiliki untuk masyarakat yang membutuhkan. Konselor anak dan keluarga ini merasa sudah diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk menerapkan ilmu parenting kepada keluarganya.
Oleh karenanya sudah sepantasnya jika beliau kemudian membagikan pengalamannya dengan tarif yang tidak menguras kantong.
“Pengennya malah gratis aja tapi kalau gratis orang malah gak serius. Jadi dimodel dengan balas jasa. Maksudnya balas jasa untuk berdonasi ke anak-anak harum. Jadi orang yang berdonasi saya hargai dengan membagikan ilmu parenting kepada mereka.” Jawab Bu Abyz ketika saya tanya alasan memberikan ilmu parenting secara ramah kantong.

Lalu bagaimana jika sudah menebar kebaikan tapi belum dapat balasan?
Saya dan kalian mungkin pernah berpikir gitu ya? Bagaimana jika kebaikan yang telah kita lakukan belum tampak hasilnya atau sudah sedekah tapi belum berbalas?
Kalau kata Ippho Santuso, masih dalam bukunya 7 Keajaiban Rezeki, saat merasa belum mendapatkan balasan dari perbuatan baik, coba deh kita rupiahkan kenikmatan-kenikmatan seperti karir, bisnis, kesehatan, keselamatan, kesehatan, umur, dan anak.
Berapa kira-kira nilainya?
Apakah sebanding dengan kebaikan yang telah kita lakukan selama ini?
Duh, saya kok jadi merasa kurang bersyukur yaย karena pernah berpikir seperti itu juga. Padahal Allah SWT telah memberikan banyak rezeki dalam bentuk lain yang nilainya tak terhingga.
โKalau mau menebar kebaikan fokus aja pokoknya untuk berbuat baik, tidak usah mikir nanti kebaikan kita diterima dengan baik oleh orang lain atau enggak. Apakah kebaikan kita akan dibalas oleh Allah atau enggak.” Kata Bu Abyz memberikan saran terbaiknya.
Berbuat baik itu banyak bentuknya. Tapi alangkah baiknya jika kita meyakini berbuat baik untuk kemanusiaan itu hakekatnya juga berbuat baik untuk diri sendiri, termasuk untuk anak-anak kita dan keluarga kita juga.
Mengapa membantu dan menolong kemanusiaan itu sama dengan menolong diri sendiri?
Kalau kata Pak Ruli,ย “karena membuat jiwa kita sehat, merasakan kita benar-benar “ada” dan tidak sekedar pelengkap saja tapi mempunyai peran, bermanfaat dan bermakna bagi kehidupan”
Semangat untuk berbuat baik dari Pak Ruli dan Bu Abyz inilah yang kemudian menular kepada saya dan peserta sekolah parenting lainnya. Tanpa disadari kami telah masuk ke dalam lingkaran sosial baru yang terhubung melalui kebaikan berbagi.
Para alumni peserta sekolah parenting tidak segan-segan meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu yang telah didapatkan di Sekolah Parenting Harum. Seperti menjadi pembicara dalam acara parenting atau sharing parenting di komunitasnya masing-masing.
Secara otomatis kebaikan berbagi yang dilakukan Pak Ruli dan Bu Abys memberikan semangat kepada semua anggota komunitas Sekolah Parenting Harum untuk melakukan hal yang sama . Berubah menjadi lebih baik, #menebarkebaikan untuk keluarga dan orang-orang di sekitar.
Menebar Kebaikan Bersama Dompet Dhuafa
Berbuat baik itu banyak macamnya dan tidak berbatas. Berbuat baik seharusnya memang tidak sekedar kata-kata namun lebih berarti jika dilakukan dalam bentuk nyata.
Terutama ketika banyak orang membutuhkan uluran tangan, seperti saat pemerintah Indonesia menganjurkan para warga berdiam diri #dirumahaja.

Bantuan yang turun seringkali bersifat insidental dan jumlahnya sangat terbatas, misalnya sembako beras 5 kg. Bagi keluarga beranggotakan 4 orang maka kurang dari 1 minggu sudah habis. Bagaimana hari-hari selanjutnya?
Untuk itulah LKSA Harum juga membuat pusat logistic untuk memberikan support kepada keluarga anak-anak asuh yang terdampak covid19. Harapannya dukungan untuk mereka tidak cuma sekali tapi berkelanjutan selama masa darurat tersebut.
Saat inilah banyak orang yang kehilangan penghasilan membutuhkan kebaikan berbagi agar bisa terus berkarya.
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka se sungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balas an kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS an-Nahl: 97).
Terus, gimana donk dengan kita yang sedang lockdown di rumah atau karantina mandiri tapi ingin tetap berdonasi?
Tenang saudara-saudara! Banyak kok komunitas-komunitas ataupun perorangan yang mengadakan penggalangan dana.
Ada juga Dompet Dhuafa yang membuka donasi guna membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan dukungan saat terkena dampak virus corona.
Untuk tenaga medis, bentuk bantuan yang sangat dibutuhkan adalah APD seperti masker bedah, masker n-95, pelindung mata, sarung tangan, baju hazmat, tutup kepala, apron, baju khusus pelindung badan, serta sepatu pelindung.
Sedangkan untuk pasien juga membutuhkan ventilator atau alat untuk membantu pasien bernapas.
Nah, masyarakat yang terdampak virus ini juga tidak sedikit. Tentunya mereka juga membutuhkan paket hygent kit yang terdiri dari handsanitizer, masker, dan buku panduan mencegah virus corona.
Agar bisa bertahan hidup, masyarakat terdampak juga membutuhkan makanan. Efek #dirumahajaย membuat nafkah mereka jadi tersendat. Tentu saja mereka juga membutuhkan bantuan makanan.
Nah, tunggu apa lagi? Yuk, gotong royong menangkal corona dengan berdonasi melalui Dompet Dhuafa.
Program Utama Dompet Dhuafa
Melalui website resminya dompetdhuafa.orgย , saya mengutip sedikit profil singkatnya ya.
Dompet Dhuafa adalah Lembaga Amil Zakat Nasional yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dengan 5 pilar program utama.ย Sejak tahun 1993 Dompet Dhuafa fokus mengangkat harkat sosial kemanusiaan dengan mendayagunakan dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) serta dana sosial lainnya baik dari individu, kelompok maupun perusahaan.
Selain itu, berdonasi melalui Dompet Dhuafa juga sangat mudah karena kita bisa membayar zakat melalui kanal elektronik seperti ATM, Intenet Banking, Mobile Banking, SMS Banking, dan kartu. kredit. Rekening yang disediakan pun cukup lengkap jika kita ingin transfer melalui bank.ย
Bagaimana dengan transparansinya? Apajah donasi kita benar-benar tepat sasaran?
Hoho, don’t worry guys! Sebagai donatur kita akan menerima lampiran laporan keuangan langsung kok Dompet Dhuafa. Hal ini untuk memberikan transparansi kepada semua donatur dalam bentuk laporan donasi.
Nah, dalam pelaksanaannya Dompet Dhuafa memiliki lima pilar program utama yang dijalankan yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dakwah, dan budaya.

Menyediakan akses pendidikan seluas-luasnya untuk kaum dhuafa
Beastudi Indonesia
Berfokus pada pembentukan SDM berkarakter dan berkompetensi global menuju Indonesia Berdaya. Bantuan berupa pembiayaan pendidikan, pembinaan karakter, kompetensi, kepemimpinan, kemandirian serta kontribusi pelajar dan mahasiswa.
Makmal Pendidikan
Laboratorium pendidikan yang berfokus pada pengembangan dan inovasi pendidikan melalui riset, advokasi, konsultasi, pelatihan, pendampingan serta pengembangan data dan pengetahuan.
Sekolah Literasi Indonesia
Model sekolah berbasis masyarakat yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas sistem instruksional (pembelajaran) dan pengembangan kultur sekolah dengan pendekatan khas literasi.
Program Pendidikan Lainnya
Program pendidikan lainnya yang ada di Dompet Dhuafa antara lain:
- School for Refugees
- PAUD dan TK Pengembangan Insani
- Smart Ekslensia Indonesia
- Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) dan Pengelolaan Alumni
- Institut Kemandirian
- Desa Inggris Jampang
- Pusat Belajar Anti Korupsi
- Perguruan Islam Al Syukro Universal
- Dompet Dhuafa University
- Kampus Bisnis Umar Usman
- Sekolah Smart Cibinong
- Sekolah Guru Indonesia

Mendirikan lembaga kesehatan untuk melayani seluruh mustahik dengan sistem yang terintegrasi.
Rumah Sehat Dompet Dhuafa
Akses kesehatan yang disiapkan Dompet Dhuafa dengan konsep wakaf produktif, diantaranya:
- RS. AKA Medika Sribhawono
- RS. Lancang Kuning
- RS. Mata Ahmad Wardi
- RS. Hasyim Ashari
- RSIA Sayyidah
- RS Rumah Sehat Terpadu
Klinik Dompet Dhuafa
Akses Layanan Kesehatan Dompet Dhuafa setara faskes satu
Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC)
Program kesehatan komprehensif yang meliputi aspek promosi kesehatan (promotive), pencegahan (preventif), dan pengobatan (kuratif) di suatu wilayah tertentu dengan menerapkan prinsip kawasan kesehatan.

Memberdayakan masyarakat bebasis potensi daerah untuk mendorong kemandirian umat
Pertanian Sehat
Program M3 Kebun Buah Naga & Nanas Subang adalah program pemberdayaan di sektor pertanian yag berupaya mengatasi permasalahan usaha tani subsisten dengan pendekatan agribisnis.
Pengembangan Kawasan
Zona Madina adalah kawasan pemberdayaan umat yang dikembangkan dengan konsep kawasan tumbuh dan terpadu, berlandaskan tata nilai Islam yang rahmatan lil โalamin, dengan tujuan membangun pemberdayaan yang meliputi pembangunan sosioekonomi, budaya dan pengembangan nilai religi dengan masjid sebagai pusat sentra kawasan
UMKM dan Industri Kreatif
Program Pengrajin Kacamata Kayu adalah program kewirausahaan sosial yang berupaya memberdayakan: Komunitas mantan pengguna narkoba, Orang Dengan HIV/Aids (ODHA), mantan narapidana di Kota Malang, dan komunitas ibu-ibu di Sidoarjo.
Program Ekonomi Lainnya
Program ekonomi lainnya antara lain:
- Peternakan Rakyat
- Pengembangan Keuangan Mikro Syariah
- Trading Area
- Agro Industri

Dompet Dhuafa merespon cepat permasalahan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya
Disaster Management Center (DMC)
Pelaksana program kebencanaan Dompet Dhuafa yang berperan sebagai garda terdepan pengelolaan bencana, baik di dalam maupun luar negeri.
Pusat Bantuan Hukum (PBH)
Program sosial kemanusiaan Dompet Dhuafa yang memberikan bantuan dan pelayanan hukum bagi masyarakat dhuafa.
Tebar Hewan Kurban (THK)
Program pendistribusiaan hewan kurban ke daerah-daerah miskin dan terpencil agar menghindari penumpukan stok daging kurban di satu atau beberapa daerah saja.
Indonesia Development and Islamic Studies
Lembaga kolaborasi pemikiran (think tank) tentang pembangunan nasional dan kebijakan publik berbasis ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an.

Dompet Dhuafa tidak akan melupakan budaya yang merupakan warisan leluhur zaman dulu yang mengandung nilai-nilai kebaikan.
Bersama Dompet Dhuafa, yuk, terus menebar kebaikan yang telah Tuhan berikan untuk kitaย agar semakin bermakna dan bermanfaat.
Sesungguhnya janji Allah SWT itu pasti benar. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mendapat petunjuk Allah sehingga kita menjadi orang-orang yang selamat di dalam hidup kita. Aamiin yaa Robbal โaalamiin
โTulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafaโ
105 Komentar. Leave new
Masya Allah, saya meleleh baca kekonsitenan keluarga Pak Ruli ini. Luar biasa.
Ini tulisan yang patut jadi pemenang. Baarakallahu fiik, Mbak sudah menebar kebaikan dengan sangat baik melalui tulisan ini.
Amiin, terima kasih mbak apresiasinya
saya pun terharu saat mendengar penuturan beliau
Kebaikan itu candu, benar adanya. Untuk memulainya memang berat, tapi kalau sdh jadi kebiasaan dia akan jadi candu yang baik menggerakkan diri dan siapa saja yg tersentuh utk mengulanginya lagi dan lagi.
iya mbak Neti, saya juga setuju
Candu yang positif tentunya karena bisa bikin bahagia
Luar biasa ..such an inspiration yaaa mba. I always love all those inspiring stories dan semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya
Amiin, terima kasih mbak
Wow salut banget ..
Dan aku setuju banget dengan kata2 ini “Belajar parenting dan mengamalkan ilmu parenting untuk menjadi orangtua yang lebih baik, bukan memaksa anak jadi baik”
Jaman sekarang ortu banyak yang menuntut anak menjadi baik, sementara kita orang tuanya tidak memberikan contoh yang baik , sedih rasanya.
Semoga ga lelah mengingatkan kebaikan pada anak agar berbuat kebaikan kepada sesama.
Iya Teh, kadang orang tua lupa kalau harus memberikan contoh yang baik pada anaknya agar anak menjadi baik juga
Jangan sampai kita termasuk yang seperti itu ya, Teh. Menuntut anak menjadi baik sedangkan kita gak mau belajar menjadi orang tua yang baik.
Sebaiknya kita perlu banyak belajar untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak
MashaAllah mbak, baca tulisan ini aku jadi merasa kurang banyak melakukan kebaikan.. padahal sekecil apapun kebaikan itu akan sangat bermanfaat baik orang lain maupun diri sendiri ya mbak.. dan kebaikan itu sendiri akan kembali pada diri kita, makanya ngga ada keraguan lagi untuk melakukan kebaikan sekecil apapun ya mbak
Aku pun merasakan hal yang sama mbak elly
Inspiring banget, Mbaaaa
Makasiii sudah berbagi info tentang HARUM familycenter yg super mewangi ini yaaa
Semoga kita bisa berkontribusi lewat DD
amiin, sama-sama mbak
Indah banget bisa berbagi seperti ini, aku sendiri belum banyak hal yang bisa aku bagikan ke sesama. Semangat ke depan bisa lebih bermanfaat
amiin.. aku pun sama kak, belum banyak yang aku bagikan
Orang-orang seperti pak Ruly dan Bu abys membuat banyak sekali orang terinspirasi. Kadang saya jadi malu belum berbuat banyak buat umat. Semoga suatu saat menjadi berdaya buat umat juga.. Aamiin
iya mbak icha hal yang sama juga kurasakan
Bagus banget kegiatannya dan konsisten pula. Semoga keberkahan selalu mengiringnya
amiin, terima kasih mbak armita
Pasangan suami isteri yang masih relatif muda ini ternyata begitu inspiratif ya menebar kebaikan bagi orang2 yang membutuhkan. Betul banget, menjadi orangtua itu ga ada sekolahnya tapi kita bisa menimba ilmu parenting asal ada niat.
lebih tepatnya awet muda mbak, hehehe, Anak beliau udah usia kuliah loh. Mungkin efek bersedekah ya ^_^
Indah sekali kebahagiaan berbagi dari Harum Family Center ya mb, semoga selalu amanah dan makin memberikan manfaat bagi banyak orang, aamiin. Sukses ya mb lombanya, semoga sama-sama beruntung. Saya juga ikutan tapi masih tahap penulisan hihi.
amiin, terima kasih mbak Lidia
MasyaAllah.. memang berbuat baik itu harus dibiasakan dan dipaksakan juga disegerakan. Karena memang menjadi lebih manfaat buat orang lain tu rasanya hidup juga jauh lebih bermakna. Semoga barokah mbak sharingnya..
Iya mbak betul
Amiin, terima kasih
Saya setuju dengan ungkapan sesungguhnya kalau kita berbuat baik itu untuk kita sendiri. Karena kita akan mendapatkan balasan sesuai dengan perbuatan kita. Apa yang dilakukan Pak Ruli ini sangat inspiratif dan bisa menjadi contoh yang lainnya.
iya mbak, sama saya uga setuju
Ya Allah antara takjub dan tak habis pikir ya. Ada orang-orang dermawan yang begitu tulus berbagi buat sesama. Ini bikin aku instropeksi diri kak…
Sama dengan saya kak, introspeksi deh jadinya karena belum banyak berkontribusi untuk umat
Masya Allah, indahnya berbagi bersama dompet dhuafa. Program pemberdayaan yang tepat sasaran.
iya mbak, lebih tepat sasaran
Masyaa Allah tabarakallah. Haru campur bahagia campur aduk selama baca tulisan ini. Perjuangan Pak Ruli dan Bu Abys bukan main. Bahkan sampai rela terjun mengerjakan sendiri semua operasional Harum. Jadi malu sendiri aku Mbak. Belum banyak berbuat untuk kepentingan ummat. Masih sering lupa untuk bersyukur dan bersedekah. Semoga menang juara 1 lombanya ya.
Memang untuk memulai sesuatu itu harusnya dimulai dari lingkungan terdekat ya. Salut dengan paasangan ini, yang perjuangannya berat di awal tapi sekarang mulai menuai hasilnya. Berbagi itu memang candu, yang paling senang ya perasaan sudah membantu orang lain. Tidak tergantikan.
Masyaallah hebat banget ya pasangan ini, membuat berkaca-kaca bacanya. semoga kita pun juga bisa seperti beliau berdua. seneng kalau baca kebaikan orang lain begini, jadi semangat juga menebar kebaikan.
seperti yang mbak bilang, membantu keluarga membayar hutang atau membantu biaya sekolah adik, itupun pernah saya lakukan dulu, real nya gaji selalu habis namun hidup saya tetap dicukupi sama Tuhan, selalu ada saja jalan membuat kekurangan yang saya takutkan ternyata eh cukup juga. kebaikan yang bisa diberikan kepada yang lain itu, semacam kebahagiaan dalam diri bahwa hidup masih ada gunanya ๐
Masya Allah, Pak Ruli dan Ibu Abyz begitu luar biasa perjuangannya. Meski awalnya mengalami kesulitan karena harus fokus ke Harum dan Pak Ruli memilih menjadi full time mengurus Harum. Tentu ini tidak mudah dan perlu pengorbanan yang sangat besar.
Tapi, benar adanya menebar kebaikan itu bagaikan candu. Ingin terus dan terus lagi untuk berbagi ilmu dan kebaikan.
Suka sekali dengan bagian, menebar kebaikan jangan seperti lilin yang menerangi orang lain, tetapi dirinya sendiri meleleh. Sedianya kebaikan yang kita tebar pun akan berbalik berlipat-lipat kepada si penebar ya Mbak. GoodLuck.
Ini seperti quote Hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia. Semoga energi baik ini menyentuh hati banyak orang untuk berbagai
Gak pernah salah, emang, jadi orang baik. Toh, manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat buat orang lain.
Andai semua kita mengadobsi perangai menebar kebaikan adalah candu, mungkin banyak penderitaan di muka bumi terhapus ya Mbak. Semoga Harusm Family Center terus diberkati, selalu dibukan jalan untuk menebar kebaikan bagi sesama. Amin
Sekolah Parenting Harum ini memberikan impact yang luar biasa. Banyak sekali yang sudah merasakan manfaat baik nya. 12 Bulan tentu membuat digembleng. Jangan lupa untuk terus berbagi supaya makin banyak orang yang bisa merasakan kebaikan Sekolah Parenting Harum
Sehat selalu untuk keluarga Pak Ruly , Mudah2an kita bisa melebar kebaikan dgn cara kita sendiri.
Jadi melihat dalam hati, “sudah berbuat baikkah diri ini?”
Introspeksi diri lagi dan lagi. Dan kayaknya nol.
Benar-benar berasa tersindir. Jadi #selfreminder bener..
menebar kebaikan itu memang seperti candu, sekali dicoba nikmatnya ingin diulang. Inilah berkahnya
Indahnya berbagi ya mba, karena dalam harta kita ada titipan
Barakallah, semoga Allah memberikan berkahnya dan meluaskan rezekinya bagi orang2 dermawan gini yah, inspired banget kak tulisan ini.
Bagus banget programnya Mba, luar biasa. Semoga terus berlanjut dan semakin bajyak yang menerim manfaatnya
Sesungguhnya Allah akan menggantikan yang lebih besar saat kita berbagi banyak hal kepada orang lain. Amin.
Di jaman serba sulit ini yang namanya berbagi menjadi suatu hal yang tidak mudah ya mba. Tapi sejujurnya aku setuju kalo kita bisa berbagi -apapun bentuknya- pasti hidup kita terasa lebih berarti.
Terharu aku baca kisahnya
Sekaligus optimis, Indonesia punya banyak orang baik
Percaya banget dengan menebar kebaikan, sesungguhnya kita menjaga diri sendiri juga
Tak ada yang sia-sia pastinya
Semoga programnya terus berlanjut dan menular ke yang lain
Selalu ada orang baik seperti pak Ruli dan ibu Abyz .suara Tuhan turun melalui orang2 spti mereka bagaikan oase dipadang pasir.semoga perjuangan mereka menjadi inspirasi untuk banyak orang dan menjadi berkah untuk semua Amin YRA
Iya betul kak, kl niat berbagi ya niatkan berbagi tnp berharap ini itu karena iklas itu jauh lebih baik karena mengajarkan bnyk hal
MaasyaAllah. Program-programnya bangus sekalai. Dan paling ngena di bagian Memberi Jangan seperti lilin, menerangi tapi membakar diri sendri. Semoga selalu menebar kebaikan
Bersyukurya yang bisa bergabung dengan Sekolah Parenting. Bisa dapat ilmu yang bisa diterapkan di keluarga
Jadi ingat pernah baca spanduk, “Niat saja belum cukup!. Walau dalam agama berniat aja sudah baik tapi benar adanya, akan lebih baik kalau niat itu direalisasikan ya… Semoga makin banyak yang peduli dan bisa berbagi. Walau sekecil apapun itu. Jejak pak Ruli dan keluarga adalah contoh dan teladan untuk semua
Seringnya menebar kebaikan tanpa disadari memang menjadi candu karena sebenarnya adalah kita sedang menabung kebaikan yang akan dituai suatu saat nanti
Masya Allah, sangat menginspirasi sekali Pak Ruli ini ya, Mbak Eni. Lewat Harum Family Centre, Beliau berbagi kebaikan bagi sesama. Dan memang, berbagi itu bisa apa saja. Dan jangan takut berbagi, karena semua malah akan ditambah kenikmatan dan keberkahan oleh Allah SWT. Apalagi sekarang lebih mudah berbagi lewat Dompet Dhuafa.
Masya Allah pasangan suami istri panutan banget ini buat kita yang ingin berlomba-lomba berbuat kebaikan.
Mbak Eni juga sudah berbuat kebaikan dengan menulis kisah Pak Ruli dan Bu Abyz di blognya, jadi bertambah wawasan tentang kebaikan sesungguhnya.
Semoga tulisannya berhasil jadi juara ya.
Wah, bagus banget mba, ada Sanggar Ayah dan Sanggar Bundanya juga. Lengkappppp. Gak cuma buat anak saja ya. Memang benar, kebaikan itu harus disebar dan dibagikan. Semakin banyak kita berbagi, semakin banyak yg kita dapatkan.
Namanya saja sudah harum, semoga memang bisa menebar keharuman kebaikana dimana saja, kapan saja dan tentu saja bermanfaat bagi semua orang. Salut deh Mba
kecanduan menebar kebaikan ini palin gak dilarang ya malah bagus banget daripada candu hal yang jelek. Menebar kebaikan tidak hanay sebatas uang aja ya tapi bisa dalam bentuk ilmu dll. Melalui program ini Isnya Allah banyak manfaatnya dan semoga bisa berlangsung lama
aku ikut merasa amazed ketika beliau menyampaikan kalimat ini mba, “Hidup saya serasa lebih bermakna dan benar-benar merasakan betapa Tuhan sudah sedemikian baiknya kepada saya sehingga tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri hidup dan kehidupan.โ
Setuju sekali, kita jangan pernah lelah atau berhenti untuk melakukan kebaikan. Tulisan yg inspiratif
Masyaallah, saya selalu kagum dg org2 dan yayasan yg bersedia menampung dana utk berbagi seperti ini. Insyaalah pahalanya akan mengalir. Bahkan jika tdk merasa mendapat balasan di dunia, balasannya jauh akan lebih kekal di akhirat sana.
Prinsip Pak Ruli mendekonstruksi kata-kata puitis “seperti lilin, rela hancur demi menerangi kegelapan”. Baru terpikir, dulu “iya-iya” saja dengan kalimat itu. Padahal bener ya, kalau kita hancur, jadi nggak berkelanjutan.
Thanks sharingnya Mbak Eni ๐
Pak Rulli sekeluarga telah menemukan alasan mengapa hidup dan mengembalikan sebagian yang dimilikinya untuk masyarakat kembali. Luar biasa. Ini sungguh luar biasa. Cita-cita saya yang saat ini harus saya gali kembali karena sempat terlupakan.
Terima kasih sudah mengingatkan.
Salut dan kehabisan kata-kata saya membaca kisah Pak Ruli dan Bu Abyz serta tim di Harum. Memang benar adanya, tak pelu menunggu mampu untuk berbagi. Karena kemampuan itu yang akan mengikuti saat kita berbagi. Terima kasih sudah menuliskan kisah inspiratif ini ya Mbak Eni. Semoga apa yang telah dimulai oleh Pak Ruli dan Bu Abyz akan dimudahkan dan dilancarkan-Nya.
Program-programnya bagus banget Harum Family Center. Barakallah buat Dompet Dhuafa. Semoga kita semua nggak pernah lelah untuk berbagi ya mbak. Karena sejatinya, amalan-amalan seperti ini jadi bekal untuk di akhirat nanti.
Selama ini saya mengenal Bunda Abyz Wigati saat mengikuti sepak terjang beliau dalam membagikan ilmu parenting. Baru tau ternyata bersama Pak Ruly membangun Sekolah Parenting Harum.
Salut dengan perjuangan mereka untuk terus berbagi tanpa mengharap kembali. Barakallah.
Luar biasa ceritanya, menebar kebaikan menjadi candu yang positif ya kak
Saya setuju, kadang org dikasi gratisan, malah gak menghargai, jd jgn kasi ikan tapi kasi kail bayar dikit biar ada perasaan berusaha jg buat mereka yang dibantu.
Alhamdulillah ya ada yang peduli kyk Dompet Dhuafa ini. Udah lama kan ya organisasi ini berdirinya? Kebetulan kalau ada rezeki jg menyalurkannya via DOmpet Dhuafa
Mbak Eni, sekolah parenting Harum ada versi onlinenya nggak ya? aku tertarik deh, kalau ada aku mau ikutan ๐
Jadi ingat lirikl lagu Bimbo, “Berbuat baik janganlah ditunda-tunda!”
Btw,
Aku baru tahu tentang Harum Family Center.
Senangnya bisa bekerja sebagai pasutri dengan passion yang sama.
MasyaAllah… terharu membaca kisah perjuangan dan istiqomahnya Pak Ruli bersama Bu Abyz di Harum. Semoga senantiasa bermanfaat dan selalu ada hati yang terketuk untuk menyokong perjuangan mereka. aamiin
inspiratif banget tentang berbagi ini,, dalam.pikiranku beebagi itu harta dan ilmu saja,, padahal ada banyak bentuk rezeki dan harusnya dibagikan..
Jadi malu sendiri baca kisah keluarga Pak Ruli di Harum Foundation.
Selama ini, kita kerap menunggu untuk melakukan kebaikan. Sebaiknya memang seperti keluarga Pak Ruli dan Bu Abyz yaah…
Langsung gerak cepat melakukan apa yang dimampu untuk lingkungan sekitar.
Banyak orang baik ternyata masih ada walau lagi pandemi seperti ini. Dan ini salah satu jalan berbagi kebaikan buat banyak orang.
Salut banget dengan Pak Ruli dan Bu Abyz yang mendedikasikan hidupnya untuk kebaikan. Semoga keluarga mereka selalu mendapatkan berkah dari Allah dan selalu dibimbing untuk melakukan kebaikan tiada hentinya.
Masya Allah. Luar biasa sekali keluarga Pak Ruli dan Ibu Abyz ini. Mereka berjuang dan berprinsip untuk nggak jadi seperti lilin yang membakar dirinya. Keren sekali.
Barakallah. Keren sekali dan sangat menginspirasi. Semoga makin banyak orang seperti pak Ruli dan bu Abyz.
Semoga semakin banyak orang – orang dermawan yah, aamiin. Makasih reminder sekali postingan ini.
aku sampai terharu banget dengan langkah dari keluarga pak Ruli ini, semangat menebar kebaikan dengan bersedekah ya
Komitmen pasangan yang luar biasa. Kalau lihat kiprah hebat begini, rasanya saya belum ngapa-ngapain, atau selama ini ngapain aja. Menebar kebaikan terbukti membuahkan kebaikan lebih besar lagi, melebihi yang pernah diberikan. Menular pada yang lain seperti yang saya rasakan dalam tulisan ini. Makasih Mbak Eni sudah membagikan kisah mereka. Inspiratif banget!
Kehidupan Pak Ruly dan Bu Abys menginspirasi banget ya. Salut sama orang yang masih bisa memikirkan orang lain dan lingkungan sosialnya. Semoga banyak orang yang terinspirasi dari mereka ya.
Masha allah, indahnya ya kak jika manusia, kita saling tolong menolong dalam kebaikan. Betul sekali kalau berbagi kebaikan itu sangatlah candu, kemudian hati juga menjadi lebih lapang karena hidup bukan tentang diri sendiri saja ๐
Semoga kalau aku sudah memiliki rezeki stabil nanti, aku bisa ikut menebar kebaikan juga bersama Dompet Dhuafa. Menebar kebaikan seperti ini, Insya Allah bikin jiwa tenang ya kak.
sangat inspiratif ya
MasyaAllah pasangan suami istri yang patut jadi panutan ya mbak, banyak sekali kontribusinya untuk sesama
Inspiring banget. Aku terkesan dengan kata ini, โKalau mau menebar kebaikan fokus aja pokoknya untuk berbuat baik, tidak usah mikir nanti kebaikan kita diterima dengan baik oleh orang lain atau enggak. Apakah kebaikan kita akan dibalas oleh Allah atau enggak.โย
Setiap kebaikan itu walaupun sangat kecil pasti ada manfaatnya buat orang lain. Dan tidak rugi buat kita untuk berbuat baik kepada orang lain karena hidup kita pasti lebih bermakna ke depan
Inspiratif banget kisahnya๐
Alhamdulillah…. Sehat selalu… Barakallah ๐
Sosok yang menginspirasi sekali ini Pak Ruli, semoga semakin banyak orang2 yang seperti beliau.
Berbagi tak akan pernah rugi, kisah inspiratif semoga bisa menular kan candu untuk selalu berbuat kebaikan.
Inspiratif banget kisahnya mbak. Memberi dan berbagi memang salah satu cara kita bersyukur dg apa yg kita miliki saat ini. Makin banyak memberi semoga makin banyak rezeki.
Aku speechless bacanya Bun.
Kisah Pak Ruli dan keluarga menginspirasi banget dengan segala kegiatannya.
Semoga berkah buat semuanya ya.
Huh, calon pemenang keknya iniii, mendukung banget.
DAn benar adanya ya Bun, jika berbuat baik (berarti) berbuat baik untuk dirimu sendiri.
Terlaff..
Menginsiprasi dengan kebaikan, akan berbuah manis ya Mbak. Perjalanan saat memulai dan ibaratnya sudah memakan asam garam kehidupan ya. Harus bersyukur ya.
Dengan berbagi,hidup kita akan jadi berkah. semoga kisah Pak Ruli ini memberi inspirasi buat banyak orang.
Semangat berbagi yaah teh dengan apapun yang kita miliki. Terima kasih sudah memberikan inspirasi teh. Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang selalu bersyukur dan mau berbagi. aamiin
Barakallah Mba sedang situasi begini penting banget aktivitas seperti yang dijalankan Pak Ruli ini. Semoga inspirasi ini semakin menyebar dan menjadi teladan.
Mulia sekali yang dilakukan oleh Pak Rully ini. Memang benar bagi orang yang sudah terbiasa berbuat kebaikan, membantu sesama itu layaknya candu dan juga virus.
Terima kasih karena sudah diingatkan kembali tentang indahnya menebar kebaikan yah mbak, lewat kisah inspiratif dari Pak Ruli.
Dompet Dhuafa memang selalu inovatif dengan berbagai programnya yah.
Bener juga kalau menebar kebaikan itu candu. Kadang-kadang dikasih kebaikan berupa senyum aja udah bis abikin bahagia
Wahhh mantapp jugaa nihh, semoga berkah dan bisa mendatangkan kebaikan bagi sesama yaa kak
Keren dan menginspirasi nih mba. Suka banget dengan ceritanya. Semoga sukses dan menang ya
Semoga apa yg dilakukan Pak Ruli berkah ya mba. Aamiin…btw ttg menebar kebaikan mmg bisa online ya mb? Wah baru tahu Dompet Dhuafa nerima bantuan secara online. Mksh infonya mba
Semua kebaikan itu akan mendatangkan kebaikan juga meskipun dalam bentuk yang berbeda. Kebaikan yang dilakukan meski sederhana tapi terkadang bisa jadi bermakna besar bagi orang lain
Untuk itu tak ada yang sia-sia dalam menebar dan melakukan segala kebaikan