Ekowisata Ke Pantai Gatra Malang – Kapan ya aku terakhir main ke pantai bersama keluarga? Ehm… sekitar lima tahun yang lalu saat putri kedua masih di kandungan. Lama juga ya? Banget. Enggak salah donk kalau aku langsung mengiyakan ajakan kakak ke pantai gatra.
Awal Oktober lalu kakakku mengusulkan untuk kami sekeluarga berlibur ke pantai. Soalnya sudah lama juga sih aku enggak traveling bersama keluarga, itung-itung family time lah yaa. Nah, adik bungsuku mengajukan Pantai Gatra sebagai destinasi kami. Aku yang enggak pernah ke pantai Malang selatan, ngikut saja rencana mereka.
Tibalah hari H yaitu hari Sabtu, 12 Oktober 2019. Kebetulan pada tanggal tersebut adik ipar datang dari Yogyakarta sehingga bisa menemani mama yang lagi sakit di rumah. Rencananya, kedua putriku numpang di mobil yang dikendarai kakak. Sedangkan aku dan suami boncengan naik motor.
Daftar Isi
Perjalanan Ke Pantai Gatra Malang
Kami berangkat dari rumahku (Wajak, Kabupaten Malang) sekitar pukul 8.00 pagi. Katanya sih hanya satu jam perjalanan saja, ternyata dua jam. Subhanallah…
Perjalanan ke Pantai Gatra tuh berkelok-kelok, cyiiin. Sekitar satu jam tuh melewati hutan dengan jalan yang naik turun. Untung aja jalannya udah beraspal meskipun ada banyak lubang betebaran. Alhamdulillah sepanjang perjalanan pulang pergi enggak ada masalah. Dalam hati aku selalu berdoa semoga ban sepeda aman-aman saja. Jangan sampai ada drama ban kemps karena jarang banget tukang tambal ban, hahaha.
Baca juga: Traveling Anti Ribet bersama Anak
Pantai Gatra berlokasi di Dusun Sendang Biru, Desa Sitiharjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kalau dari arah Malang, kalian bisa lewat Turen yang nantinya menuju arah Pantai Sendang Biru.
Untung aja di jalan tuh ada petunjuk arahnya. Ketika sudah sampai di kawasan Sendang Biru kami mengambil arah kiri menuju Pantai Clungup atau Pantai Tiga Warna. Kami ikuti terus petunjuk arah hingga sampai di Clungup Mangrove Conservation (CMC).
Sesampai di lokasi, mobil harus parkir dengan biaya Rp.15000 sedangkan sepeda motor bisa langsung masuk sampai pos 1 melalui jalan setapak yang penuh bebatuan, huhuhu. Nah, kalau mau jalan kaki juga bisa sekitar 500 meter dengan rute agak menanjak. Berbeda dengan rute motor.
Waktu berangkat saya naik motor hingga pos 1. Ibu dan nenek ngojek sedangkan yang lain – kakak, istrinya, ketiga anaknya, dan kedua putri saya jalan kaki. Duh, saya menyesal deh naik motor karena jalannya makadam banget dan bikin sakit perut. Udah semacam naik kuda aja, wkwkwk.
Tiba di Pos 1 Pantai Gatra
Sesampai di Pos satu, Ibu dan Nenek sudah duduk menunggu di sebuah gardu. Di tempat parkir sudah ada banyak sepeda motor. Ternyata saat itu ada yang sedang camping di Pantai Gatra. Iya, di pantai ini diperbolehkan camping. Mungkin karena ombaknya enggak sampai naik ya?
Di Clungup Mangrove Conservation (CMC) ini ada 3 pantai yang bisa dikunjungi yaitu Pantai Gatra, Pantai Clungup, dan Pantai Tiga Warna. Nah, untuk ke Panti 3 Warna harus reservasi dulu untuk membatasi pengunjung. Pembatasan ini sebagai salah satu upaya untuk melindungi ekosistem yang ada. Hal ini karena di Pantai 3 Warna terdapat ekosistem terumbu karang dan pengunjung bisa melakukan snorkeling.
Oiya, CMC ini berada di bawah pengelolaan Yayasan Bakti Alam Sendang Biru yang sejak 2005 telah melakukan konservasi alam. Bersama Desa Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan mereka mengelola dan merehabilitasi hutan dan pantai.
Di pos satu Pantai Gatra ada beberapa warga yang stand by. Mereka terdiri dari tukang ojek, penjaga pos, dan tukang sapu. Tukang ojek membantu pengunjung dari Pantai Gatra yang akan kembali ke tempat parkir mobil. Penjaga pos bertugas mendata barang bawaan pengunjung yang telah kembali dari Pantai Gatra. Lalu, tukang sapu membersihkan sampah yang tidak sengaja dijatuhkan pengunjung dan menyapu lingkungan sekitar agar bersih.
Selanjutnya rombongan kami berjalan menuju Pos 2 Pantai Gatra yang berjarak sekitar 200 meter melalui jalan yang sudah dipaving. Meskipun cuaca sangat panas, pepohonan yang tampak kekeringan masih bisa menjadi peneduh. Aduuuh… enggak bisa bayangin deh misalnya enggak ada pohon pasti udah kayak di padang pasir panasnya.
Pemeriksaan Barang di Pos 2 Pantai Gatra Malang
Setiba di Pos 2 Pantai Gatra kami menghampiri petugas yang sedang stand by. Di pos ini pengunjung diwajibkan menunjukkan barang-barang bawaan. Petugas akan mendata barang-barang dan mencatatnya ke dalam sebuah form. Barang yang berpotensi menjadi sampah dicatat dan dihitung secara teliti. Seperti botol plastic, tas kresek, bungkus makanan, tisu, dan kertas.
Saat kembali dari Pantai Gatra, kami harus membawa kembali barang seperti yang telah tercatat di form. Jika ada yang tertinggal ada dua pilihan yang bisa kami lakukan, kembali untuk mengambil sampah atau denda Rp.100.000. Pilih mana hayo? Sama-sama berat loh karena kalau kembali harus jalan kaki sekitar 1 kilometer.
Mengapa kok tampaknya ketat banget pengawasan masalah sampah di Pantai Gatra? Hal ini dikarenakan Pantai Gatra masih termasuk wilayah konservasi sehingga pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarangan.
Di Pos 2 ini juga ada tempat duduk di bawah pohon yang rindang. Lumayan untuk melepas lelah setelah menyusuri jalan dari pantai. Di depan pos ada beberapa toilet umum yang cukup bersih. Nah, dari depan toilet inilah saya tahu kalau sumber air bersih yang ada di Pantai Gatra berasal dari Sendang Biru.
Setelah pemeriksaan barang bawaan, kami meneruskan perjalanan sekitar 400 meter menuju pantai. Jalan yang kami lalui kali ini adalah jalan paving sekitar 200 meter. Setelah itu sisanya hamparan pasir yang dikelilingi hutan mangrove. Oleh karena kemarau, mangrovenya kering dan tidak berair, mungkin kalau musim hujan jalanan yang kami lalui becek ya.
Mampir ke Pantai Clungup
Sebelum sampai ke Pantai Gatra, kami melewati Pantai Clungup sekitar pukul 10.00 pagi. Tapi pantainya kering karena air laut belum naik. Nah, saat perjalanan pulang sekitar pukul 13.00 WIB Pantai Clungup tampak lebih indah karena sudah engak kekeringan lagi. Sayangnya panas banget di tempat ini dan enggak ada pengunjungnya.
Pantai Clungup juga memiliki ombak yang lumayan tenang. Sepertinya karena ada beberapa pulau kecil di tengah pantai ini. Kami enggak berlama-lama di pantai ini, hanya mampir untuk foto aja dan menyimpan kenangan di sini. Hehehe
Ekowisata di Pantai Gatra
Sesampai di Pantai Gatra sudah ada beberapa tenda beberapa orang yang menginap. Ada juga pengunjung yang sedang bermain canoe, foto-foto berlatar belakang ombak, duduk-duduk di pasir, dan pemandangan ombak yang berkejar-kejaran dari jauh.
Suara deburan ombak membuat hatiku berdesir. Akhirnya, setelah sekian lama aku bisa menginjak pasir pantai dan memandang lepas ke tengah laut.
Sebelum nyemplung ke laut kami mengisi perut lebih dulu biar kuat menghadapi hempasan ombak, wkwkwkw. Lagipula kami kan habis jalan jauh jadi butuh energi untuk bersenang-senang (alasan buat makan ini mah). Langsung saja tikar digelar dan semua makanan dikeluarkan. Ibu bawa dadar jagung, mbak Lia bawa ayam kecap, aku bawa ayam goreng dan sayurnya. Udah kayak pindah tempat makan gitu deh, hehehe.
Nah, saat makan-makan kami tidak lupa mengumpulkan sampah dalam tas kresek besar. Duh, kenapa juga nih rombongan bawa bungkus plastik banyak banget, huhuhu.
Malah mbak iparku nyeletuk, “Harusnya tadi tiap makanan ditaruh tuppy atau wadah aja ya!”
Loh, baru sadar deh si Mbak kalau kemana-mana mending bawa tuppy aja biar gak nyampah. Sebenarnya wadah makanan udah pakai tuppy dan box makanan. Lah jajannya itu loh masih pakai bungkus plastik cil kecil, huft.
Ya udah, bisa buat pelajaran nih. Mending kalau traveling kemana aja bawa wadah makanan. Jangan pakai kantong plastik atau kresek biar enggak bikin sampah. Beruntung nih bisa main ke Pantai Gatra karena bisa sekalian belajar ekowisata.
Setelah puas makan-makan kami langsung ke pinggir pantai. Masku menyewa satu canoe plus baju pelampungnya hanya dengan membayar 25ribu rupiah dan bisa dipakai sepuasnya. Ternyata menaiki canoe tak semudah menyewanya, hehehe. Kelihatannya aja mudah tapi ternyata butuh keterampilan. Enggak ada nih rombonganku yang bisa naik canoe sampai ke tengah pantai.
Ditambah ombak yang agak besar dan angin kencang, main canoe hanya di pinggir pantai saja. Ya, lumayan lah bisa foto-foto buat pencitraan, wkwkwk. Aku yang berniat foto saja dengan canoe, eh malah kena hempasan ombak. Untung saja aku bawa baju ganti. Oiya, ini kali pertama aku merasakan rasa air laut yang asin ya sodara-sodara. Bhuahahahah…
Fasilitas di Pantai Gatra
Meskipun terbilang sebagai destinasi wisata baru, fasilitas yang disediakan Ekowisata Pantai Gatra cukup lengkap. Mulai dari tempat parkir yang luas dan aman, kamar mandi dan air bersih yang mencukupi, tempat ganti dengan air hangat, musholla, dan warung. Oiya, warung yang menjual makanan di Pantai Gatra hanya satu lho, mungkin memang dibatasi untuk menjaga kebersihan ya.
***
Nah, itu dia Ekowisata ke Pantai Gatra Malang yang berada di Kabupaten Malang. Teman-teman jangan lupa bawa sunscreen jika ingin bermain di pantai agar kulitnya enggak gosong. Bisa juga bawa bekal untuk dimakan bersama keluarga atau mau beli juga bisa karenanya harganya enggak terlalu mahal kok.
Gimana teman-teman? Sudah mupeng pengin ke Pantai Gatra atau malah ke Pantai Tiga Warna untuk snorkeling? Kemanapun kalian traveling selalu ingat untuk menjaga lingkungan ya. Sebisa mungkin minimalkan sampah agar tempat wisata tetap bersih dan nyaman dikunjungi.
Happy traveling.
20 Komentar. Leave new
Aku udah lama nih gak berwisata ke pantai. Baca postingan ini jadi kepengen liburan ke pantai.
Pantai Gatra terlihat bersih dan seru buat snorkling. Ah jadi pengen…
kalau baca cerita tentang daerah di jatim, bikin saya rada2 sedih. gimana tidak, semasa tinggal di jatim, wilayah kelahiran, saya ga pernah main. lebih tahu jawa barat daripada jatim. makasih ceritanya, mbak. semoga suatu kali bisa berkunjung.
Penampakan pantau Gatra ini gak jauh beda deh dari view pantai mangrove yang terletak diseputaran kawasan pantai cermin di Sumatra Utara mba…
Saya seneng sekarang banyak pantai seperti pantai gatra ini yang menjaga ekosistem Mangrove. Dan orang-orang pun sekarang lebih aware menjaga lingkungan. Semoga pantai Indonesia semakin bersih agar kita juga semakin nyaman kalo liburan ke pantai.
Saya beberapa minggu ini, selalu membaca postingan teman-teman seputar wisata keren di Malang, Mbak Eni. Dan ini nambah lagi. Saya makin mupemg pengin ke Malang. Apalagi saya suka sekali dengan pantai.
Setidaknya terobati baca cerita Mbak Eni ini. Tapi tetap harus ke Malang nih, agar bisa merasakan langsung suasana pantainya hehehe.
Asyik bener ya mbak, ekowisata begini sambil ajak anak-anak. Bisa berwisata sekaligus mengajak mereka belajar. Apalagi liat lautnya duh sejuk
Berasa naik gunung mbak, pake pos-posan segala ^_^. Salut untuk kebijakan sampahnya, semoga ini menginspirasi tempat wisata lainnya untuk lebih concern lagi urusan sampah.
iya emang naik turun gunung ini. Hooh, aku aja salut dengan komitmen mereka menjaga lingkungan
Asik banget ya ini jalan2 yang sesungguhnya, tempatnya juga indah dan pasti menyenangkan bersama rombongan kekuarga atau pun teman
iya mbak, paling seru kalau rombongan
Salut sama pengurus tmpr wisata ini mengenai kedisiplinannya menjaga agar pengunjung taat atauran dgn tidak membuang sampah sembarangan.
Senangnya ada peraturan untuk sampah tuh,
Karena miris kalau udah pada pulang, pantai yang ditinggalkan biasanya jorok,
Semoga pengelola pantai lain mengikutiiii
Yay keen banget Pantai Gatra di Malang ya, bisa jadi alternatif kunungan elain wisata gunung bisa juga wisata pantai
Bener banget tuh mba, lebih baik kita bawa tempat makanan sendiri.
Kenapa ?
Biar sekitar lingkungan dipantai tetap bersih, karena bukan untuk diri kita sendiri manfaatnya tapi untuk orang lain juga
Wah keren ya Pantai Gatra ini membiasakan pengunjungnya tertib dan menjaga lingkungan banget.
Wah penjual makanannya hanya satu ya? Kalau pengunjungnya dah mulai banyak kyknya kurang hehe. Tapi udah yang paling bener bawa bekal sendiri ya tapi dalam wadah tuppy 😀
Aku baru dengar nih mbak Ada pantai gatra namanya. Udah lama juga gak ke pantai, ya paling pantai anyer. Hehe kalo pulkam ke jateng jarang juga maen pantai Padahal asik yaaa main di pantai
Wah makasih bgt infonya nih. Nanti kalo mau ke malang aku mau ke pantai gatra nih
Wahh kayaknya tempatnya seru nih mbak.
mantap banget pos check sampahnya, supaya enggak banyak sampah yang terbuang di pantai. Suka kesel soalnya liat pantai kok banyak sampah, gara-gara wisatawan yang kurang sadar kalo sampahnya musti dibuang di tempat yg bener, seenggaknya bawa pulang deh. huhu
Mbaaak airnya jernih bangettt, jadi pengen nyebuur,
wah asyiknya pergi ke pantai, selalu menyenagkan walau panas