Tepat dua minggu yang lalu (25/8) saya mengalami kecelakaan kecil yang mengakibatkan luka sobek di kaki. Kronologinya, kira-kira jam 7 pagi saya hendak mengendarai sepeda. Ketika berhenti di depan rumah kaki sebelah kiri saya masuk selokan kecil. Tidak kuat menahan beban sepeda motor yang oleng ke kiri, tubuh saya jatuh dan tertindih motor.
Masih pagi, di sekeliling rumah tidak ada orang. Setelah berhasil berdiri, sepeda motor saya parkir dan saya tinggal masuk. Dengan kaki gemetar saya panggil suami untuk memasukkan sepeda ke dalam rumah. Saat itulah saya melihat luka di kaki yang ternyata agak dalam karena darah terus mengucur.
Daftar Isi
Pergi ke Rumah Sakit Terdekat
Saat tahu kulit kaki saya sobek dan lukanya menganga, dan juga dalam banget gitu, saya langsung wapri kakak ipar yang kebetulan mantan perawat di sebuah rumah sakit. Beliau menyarankan untuk dijahit aja di puskesmas. Takutnya ada benda tak kasat mata (bakteri atau kotoran) yang masuk ke luka dan jadi infeksi.
Waduh, saya kok ngeri sih denger kata dijahit. Langsung deh bayangin betapa sakitnya nanti. Saya pun mencari opini lain dengan wapri ke beberapa teman yang juga tenaga kesehatan. Jawabannya sama, mending ke rumah sakit terdekat saja untuk mendapatkan pertolongan.
Saya pun minta tolong suami untuk mengantaran ke rumah sakit. Kenapa bukan puskesmas aja yang pasti lebih murah? Karena faskes pertama saya di Rumah Sakit Wajak Husada, hehehe. Siapa tahu bisa pakai BPJS, kan?
Baca juga yuk Pengalaman Membersihkan Karang Gigi dengan BPJS di Wajak Husada
Tiba di rumah sakit saya langsung ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Sempat terlintas di benak saya akan ada perawat yang menyambut antusias seperti di drama korea, wkwkwkw. Dasar kebanyakan nonton drakor nih saya ya. Oleh mas perawat yang bertugas saya ditanya dan dipersilahkan berbaring di ranjang IGD.
“Kenapa, bu?” tanya mas perawat yang pakai masker.
“Ketimpa motor,” jawab saya.
“Ini mau dijahit atau gimana, Bu,” tanya mas perawat lagi sambil terus membersihkan luka.
Saya sih pengennya gak dijahit karena ngeri banget. Tapi kata teman-teman kalau gak dijahit sembuhnya tambah lama dan kalau salah rawat bisa infeksi. Huhuhu. Apalagi saya belum paham cara mengobati luka sobek tanpa dijahit.
“Kalau bisa sih dijahit. Bisa pakai BPJS gak mas?” Saya bertanya lagi dan merasakan luka yang perih karena disiram sesuatu yang dingin. Mungkin alkohol.
“Untuk luka jahit di faskes pertama tidak bisa pakai BPJS bu. Mungkin bisa dicoba ke faskes rujukan. Ibu bisa langsung ke IGD Rumah Sakit Mitra Delima. Disini hanya saya perban saja ya.”
“Kalau dijahit tanpa BPJS bayar berapa mas?” Saya bertanya sambil mengira-ngira ada uang cash berapa dirumah, hehehe.
“Sekitar 200 hingga 300 ribuan bu. Tergantung ibu mau bius lokal sekitar luka saja atau bius separuh badan.” Jawabnya membuat saya langsung memutuskan untuk pakai BPJS saja.
Setelah luka diperban, saya tidak langsung meluncur ke RS Mitra Delima tapi pulang dulu ganti baju dan pamit ke anak-anak. Kebetulan anak-anak juga belum sarapan. Setelah menyiapkan sarapan untuk anak-anak saya pergi ke Rumah Sakit Mitra Delima.
Bisakah Luka Sobek di Kaki Dijahit dengan BPJS?
Jahit kok pakai BPJS? Ya pakai benang donk ^_^ CERDAS deh
Sesampai di IGD Rumah Sakit Delima, saya diperiksa pak perawat dan dipersilahkan berbaring di ranjang. Ada dua atau tiga pasien (saya lupa) yang ada di ruangan bersama saya. Sementara suami mendaftar, saya menunggu sambil mendengarkan pasien sebelah yang diperiksa. Sepertinya dia kena covid 19, saya pun langsung ngeri.
Beneran kena covid 19? Entahlah, berdasarkan pemeriksaan si ibu tersebut demam, diare beberapa hari lalu, sempat batuk dan sesak nafas. Lalu si ibu harus dirawat dan ditunggu oleh satu orang saja. Itu sih yang saya dengar dan saya pun pengen pulang, huhuhu.
Tiba giliran saya yang ditanya-tanya oleh pak perawat. Ada beberapa pertanyaan yang harus saya jawab, seperti apakah saya demam, batuk, diare, sesak nafas dalam seminggu terakhir? Apakah saya menghadiri acara dengan banyak orang dalam seminggu terakhir? Apakah ada orang luar yang berkunjung ke rumah saya dalam seminggu terakhir?
Setelah itu saya dibawa ke ruang observasi. Ditanya lah riwayat luka saya yang ternyata tidak tercover BPJS. Luka sobek di kaki saya termasuk dalam kecelakaan dan ditanggung oleh jasa raharja, bukan bpjs kesehatan.
Jadi, fix ya kalau luka sobek di kaki karena jatuh atau kecelakaan tidak bisa dijahit dengan BPJS. Saya pun memilih jahit luka di Rumah Sakit Wajak Husada saja lah karena lebih dekat dengan rumah.
Proses Jahit Luka
Saya pun kembali ke Rumah Sakit Umum Wajak Husada untuk menjahitkan luka. Saya juga memilih untuk bius lokal di sekitar luka saja agar lebih murah.
Pertama, perban dibuka oleh mas perawat yang juga memasang perban pada kaki saya. Sepertinya darah terus mengalir karena merembes sampai keluar perban. Jadi keputusan saya tepat kan kalau minta dijahit saja karena sepertinya lukanya dalam meski hanya terkoyak sekitar 3cm.
Setelah dibersihkan, mas perawat bilang akan menyuntikkan bius yang katanya agak sakit. Duh, saya penasaran donk sakitnya kayak apa. Setahu saya suntik yang paling sakit tuh saat bius sesar di punggung. Nah, suntik di kaki saya belum pernah jadi penasaran banget sakitnya seperti apa.
https://www.bundaeni.com/proses-melahirkan-normal-unforgettable/
Saat disuntik, saya diminta menarik nafas panjang. Clekiiiiiit… oh, rasanya mirip saat disuntik mau donor itu loh. Tapi suntik di kaki ada rasanya ngilu dan meskipun jarum udah dicabut seperti masih nancap aja selama beberapa detik, huhuhu.
Setelah kulit disekitar luka saya terasa kebas, mas perawat mulai melakukan tindakan menjahit luka. Sambil diajak ngobrol sama mas perawat ini, jadi saya nggak bosan. Saya juga nggak berani nengok jadi berbaring terus hingga luka selesai dijahit. Hasilnya ada tiga simpul di luka sobek saya.
Baca juga ya cerita saya tentang mengobati luka sobek ini dengan Minyak SW Sumber Waras
Setelah ditutup perban, mas perawat mewanti-wanti agar luka saya tidak terkena air. Selain itu saya harus makan banyak protein dan nggak sirikan (pilih-pilih makanan).
Sebelum pulang saya harus mengurus administrasi terlebih dulu. Agak kaget juga karena harus bayar 400rb itu pun obatnya dari BPJS. Tapi Alhamdulillah kami masih punya tabungan ^_^ Meski suami harus ke ATM dulu untuk ambil uang karena saya hanya bawa uang 200 ribu, hehe.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
Al-Baqarah ayat 286
Proses Penyembuhan Luka Jahit di Kaki
Mas perawatnya bilang kalau tiga hari setelah operasi ini saya harus balik ke rumah sakit untuk perawatan luka. Nah, pas saya balik ke Rumah Sakit Wajak Husada kata seorang suster yang merawat luka saya belum kering.
“Biasanya berapa hari mbak kering?” saya penasaran.
“Biasanya tiga hari gini ya sudah kering, Bu.” Jawabnya.
Duh, masak sih masih tiga hari udah kering? Setelah saya tanya beberapa teman dokter, katanya luka kering itu sekitar semingguan. Tergantung kondisi tubuh masing-masing sih.
Tapi luka saya ini baru lepas jahitan setelah dua minggu, hiks. Proses penyembuhan luka saya lama amaat… Saya juga pakai minyak sumber waras pada akhir-akhir penyembuhan luka selain antibiotik yang diberikan dokter.
Itu dia cerita luka sobek di kaki saya yang ternyata tidak bisa dijahit dengan menggunakan fasilitas BPJS. Jadi harus bayar sendiri deh. Beberapa waktu lalu bapak juga menjalani operasi abses di kaki tapi bisa menggunakan BPJS. Ya, karena penyebabnya diabetes jadi bisa tercover.
Nah, teman-teman yang punya luka jahit di kaki sharing donk? Pilih dijahit atau diobati sendiri?
Terima kasih telah membaca hingga akhir tulisan, semoga bermanfaat ya.
Salam,
16 Komentar. Leave new
Suka ngeri dengan jahit-jahit luka. Dulu adik yuni juga pernah sampai dijahit telapak kakinya karena nggak sengaja nendang batu tajam pas main bola. Duh, itu tu yuni nggak berani nengok.
Waktu itu belum punya BPJS. Jadi nggak pake BPJS. Hehehe
ya ampun kalau di telapak kaki malah lebih laman lagi biasanya sembuhnya ya mbak
Duh, saya bacanya sambil ngerasain ngilu di kaki. Ternyata kalau luka karena kecelakaan gak bisa dicover dengan BPJS ya. Syukurlah langsung diambil tindakan, jadi bisa segera sembuh ya, Mbak
iya mbak, semoga informasi ini bermanfaat ya
Pengalaman mbak enny bisa jadi guru buat siapa aja nih. Terima kasih sudah berbagi, mbak. Karena kadang info seperti ini nggak sempat kita cari pas kejadian. Yang ada adalah banyak membaca supaya dapat pengalaman dari orang lain. Sekarang udah bisa lari lagi, ya mbak?
alhamdulillah sudah baikan mbak
Saya membaca tulisan mbak Eni jadi ngeri2 gimana gitu mbak, jadi ngilu sendiri membayangkan kaki sobek dijahit, hiii ya Allah, merinding rasanya. Baru tahu nih kalau luka sobek tidak di tanggung BPJS, saya kira semua penyakit bisa di cover. Semoga lekas sembuh ya Mbak.
karena sobeknya dari kecelakaan mbak, hehe
amiin, makasih mbak
Duuh Mbak, aku tadi tratapan liat ilustrasinya. Sengeri itu kah? Kok panjang jahitannya. Eh taunya ilustrasi dari Canva. Ternyata engga dicover yah. Tiwas bol-bal antara 2 RS. Mas perawat yaa kurang info, jadi aja pasien wira-wiri. Hihi…Semoga sehat selalu ya Mbak…
Amiin, terima kasih bunda
Wah mba saya baca kisahnya jadi kayak ngerasain sendiri deh… Masya Allah, namanya kecelakaan ya tidak terduga ya Mb… Sekarang gimana keadaannya? Semoga sehat senantiasa yaa mba
alhamdulillah sekarang sudah sehat mbak ^_^
Oh ternyata administrasinya lumayan juga ya, Mbak. Tapi ya namanya kecelakaan, semua sudah diatur sama Gusti Allah. Yang penting sekarang sudah sehat ya Mbak. Semoga nggak ada ngilu-ngilu di bekasnya. Mbak Eni sekarang jarang nongol, jadi gak tahu sempat kecelakaan begini. Kemarin kaget pas chat di WAG kok habis jahit kaki. Sehat-sehat terus ya Mbak.
Waahh ikut ngilu bacanya, besok lagi hati2 ya mba.. Semoga lekas sehat dan pulih kembali ya.
Saya diserempet ank sklh dari belakang, saya mau belok kanan sudah reating liat di spion sih sepi2 saja ya di blkg saya kosong tau2 kok disamber sm motor akhirnya saya jatoh terseret bersama anak saya,tp untung ank saya gpp hanya saja kaki sebelah kiri dekat jari manis sobek. Trs saya jahit di RS bayar 470rb,tdk bs pakai bpjs harus ada laporan dr kepolisian. Ysdh saya bayar saja,stlh plg krmh suami ngurus ke kntr polisi bikin laporan..dan hasil surat dr kepolisian dibawa ke RS td dan akhirnya duit sya yg td bayar 470rb diganti sm pihak RS. Nantinya RS menagih ke BPJS atas dasar surat dr kepolisian td. Begitu kira2 info dr saya utk tmn2 semua semoga bermanfaat ya..
wah terima kasih infonya kak, Sangat bermafaat sekali ini