Bolu Kukus Anti Gagal dan Ekonomis – Assalamua’alaikum. Apa kabar ibu-ibu? Masih sibuk bebikinan kue kah? Kabarnya para ibu rumah tangga udah pada sukses jadi koki nih, hahaha. Gimana enggak? Anak-anak yang harus belajar di rumah pastinya semangat ngemil dan buka tutup kulkas berkali-kali.
Ibu mana yang tega melihat anaknya merengek minta jajan. Apalagi saat ini kan harus stay di rumah jadi solusinya ya membuat anak betah di rumah dengan bebikinan makanan kesukaan mereka, hehehe. Kalau bapak-bapak yang lagi WFH mah enggak bisa diganggu gugat karena pekerjaan, jadi emak-emak deh beraksi sendirian di dapur dan menemani anak belajar.
(Padahal dah kangen banget sama ayam geprek avada kadavra Lumos Malang dan soto ayam ibu)
Kecuali kayak suami saya yang emang udah terbiasa di rumah lha wong kerjanya emang di rumah, wkwkwk. Jadi buat saya dan suami mah enggak ada bedanya masa lalu (sebelum corona mewabah) ataupun sekarang karena setiap hari kami ada di rumah. Bedanya adalah sekarang suami harus sering-sering bermain dengan anak-anak agar mereka nggak bosan dan minta keluar rumah.
Sedangkan saya gak bisa duduk di depan lepi sepanjang hari tapi juga harus bolak-balik masak, bersihkan rumah, dan main sama anak-anak juga.
Jadi, apakah saya sudah jadi master cheff karena hampir tiap hari mencoba bebikinan makanan? Beloooooom! Hahahaha… Tapi sekarang saya punya asisten (si sulung) yang kalau dimintain tolong dia bilang, “Ya, cheff” berasa jadi cheff beneran deh akutuh.
Malah lebih hebat suami saya kalau bikin camilan mah, dia sudah bisa bikin bolu kukus, pancake, kue pancong, tape goreng. Lah saya? Masih berhasil bikin bolu kukus doang, hahaha.
Kalau saya yang bikin bolu kukus (walau lumernya udah mirip bolu cinta siliwangi) enggak bisa laris manis kayak bikinan suami. Bikin nasi goreng juga gitu, dia mahir sekali dan telaten. Kata anak-anak nasi goreng ayah lebih enak daripada punya bunda, huhuhu. Tapi saya bersyukur donk kalau meninggalkan anak-anak enggak pakai khawatir karena ayahnya udah pandai “umek” di dapur, hahaha.
Daftar Isi
Nggak Salah Nggak Belajar
Teman-teman masih ingat iklan sabun cuci yang bilang “nggak kotor, nggak belajar”? Nah, saya plesetin tuh, “nggak salah, nggak belajar” hehehe… maksa banget ya!
Seperti itulah yang ada dalam pikiran saya. Masak itu kalau takut salah enggak akan pernah bisa. Masak aja apa yang ingin kita masak, kalau perlu tanya ibu, mertua, teman, atau saudara gimana caranya. Atau bisa juga lihat di youtube, baca resep di gugel, bahkan di aplikasi cookpad juga bertebaran resep masakan. Hari gini gak bisa masak? So what gitu loh? Hahahah.
Kalau saya belajar masak dari mama mertua. Tapi pas beliau masih sehat saya kok seperti nggak bisa-bisa gitu, banyak gagalnya. Nah, ketika mama sakit dan terpaksa enggak ada yang mengomentari masakan saya kecuali anak dan suami, barulah saya lebih pede masak apapun. Meskipun hasilnya jauh dari sempurna tapi lumayanlah daripada enggak ada yang dimakan, wkwkwk.
Saya pun sering mencoba-coba resep masakan. Tapi saya pilih yang gampang dan bahannya enggak terlalu banyak jadi kalau gagal saya enggak terlalu rugi, hehehe.
Belajar dari Kegagalan
Belajar apapun itu pasti ada gagalnya. Kalaupun satu kali terus berhasil menurut saya itu adalah rezeki. Jadi, saat belajar masak sebisa mungkin saya belajar dari kegagalan yang telah saya lakukan. Edison aja gagal sampai 10.000 kali baru bisa berhasil. Orang hebat aja pernah gagal kok, apalagi saya yang masih pemula ini.
Kegagalan adalah awal dari keberhasilan, begitu kata pepatah. Hal inilah yang bikin saya semangat mencoba. Misalnya saat bikin bolu kukus, beberapa kali saya gagal dan mencoba terus hingga akhirnya berhasil. Mencoba beberapa resep hingga akhirnya menemukan yang pas. Etapi saya enggak harus mencoba sampai 10.000 kali kok, setelah 4 kali gagal akhirnya pada percobaan kelima saya berhasil karena menemukan resep yang pas bahan dan cara membuatnya.
Awalnya saya membuat bolu kukus karena melihat teman saya, Nikmatus Solikha yang berhasil bikin. Hasilnya keren dan cantik. Kata dia kalau mau hasilnya nggak bantat harus pakai sprite (minuman bersoda).
Setelah membeli bahan-bahan yang dibutuhkan, saya pun mencoba resep dari Nikmah.
Tapi sayang, kali pertama saya mencoba bolu kukus hasilnya kurang memuaskan. Senyumnya tidak bisa merekah. Saat itu saya juga belum tahu salahnya apa. Perasaan saya sudah mengikuti semua tips dari Nikmah. Oiya, kata nikmah ukuran kertas cup dan cetakan yang berlubang itu harus sama tingginya. Sedangkan punya saya cetakannya terlalu kecil sehingga nggak bisa mekar.
Suatu hari saya mencoba lagi dan membeli cetakan bolu kukus yang agak besar, pokoknya pas dengan kertas cup roti. Tapi masih saja belum berhasil. Saya pun gugling dan tahu kalau SPnya harus baru dan masih berwarna kuning. Kalau sudah berwarna putih kemungkinan adonan tidak bisa mengembang.
Bolu Kukus Anti Gagal dan Ekonomis
Singkat cerita, pada percobaan ke lima saya menemukan resep Mbak Muyassaroh di cookpad. Setelah saya coba alhamdulillah bolu kukus tersenyum tanpa malu-malu, merekah lebar dan sempurna ^_^ Nanti ya di akhir saya bagikan tips bolu kukus anti gagal.
Bahan:
200 gr terigu serbaguna
180 gr gula pasir (bisa 200gr kalau suka manis)
1 butir telur
1 sdt SP (cake emulsifier/pengembang)
150 ml susu cair (bisa juga menggunakan sprite/soda atau 1 sachet susu dancow yang dicairkan)
Sedikit vanila essence untuk menghilangkan bau amis telur
Secukupnya pewarna makanan
Cara Membuat:
- Siapkan dandang untuk mengukus dan tutupnya diberi kain bersih ya agar air tidak menetes ke adonan
- Siapkan cetakan dengan memasukkan kertas cup ke dalam cetakan. Masukkan lagi cetakan di atasnya, kembali masukkan lagi kertas cupnya. Lakukan sampai habis dan sedikit ditekan supaya kertasnya rapi.
- Masukkan semua bahan kecuali SP. Mixer dengan kecepatan tinggi sampai kental selama 5 menit.
- Tambahkan SP dan mixer dengan kecepatan tinggi sampai kental berjejak. selama kurang lebih 10-15 menit (Tergantung mixer yang kalian gunakan ya. Saya pakai mixer Maspion yang udah lama dan 10 menit saja sudah panas mixernya, haha).
- Bagi adonan menjadi 2 atau sesuai jumlah warna yang ingin kalian gunakan.
- Masukkan pewarna makanan pada setiap bagian dan aduk lipat dengan spatula sampai rata.
- Isi cup dengan salah satu adonan sampai agak penuh. Tambahkan adonan warna lainnya hingga penuh.
- Kukus dan beri jarak selama kurang lebih 15-20 menit dengan api besar. Saya dua kali kukus agar mekar sempurna.
- Jangan membuka tutup dandang sebelum 15 menit karena ini bisa berpengaruh pada keberhasilan bolu kalian, bisa kempes dan gak ngembang dengan baik jika dibuka sebelum 15 menit apalagi jika dibuka berkali-kali.
- Sajikan atau simpan di dalam wadah tertutup setelah dingin.
Tips Bolu Kukus Anti Gagal
Bolu kukus ini bahannya sederhana dan murah, cocok sekali untuk saya yang kurang mahir bebikinan kue. Biasa lah emak-emak kayak saya orang yang perhitungan sekali. Kalaupun gagal enggak terlalu rugi, hehehe.
Agar teman-teman bisa langsung berhasil saat mencoba bolu kukus ini, coba deh ikuti tips saya berikut.
- Perhatikan resep dengan benar mulai takaran hingga cara pembuatannya.
- Jangan terlalu banyak melakukan modifikasi resep agar berhasil
- Kocok telur sampai benar-benar kental. Jangan terburu-buru. Lama waktu mengocok telur bisa menentukan keberhasilan bolu kukus Anda nantinya.
- Gunakan cetakan yang berlubang. Gunakan cup yang sama tingginya dan isi adonan hingga penuh (peres).
- Bungkus tutup dandang dengan lap bersih untuk mencegah menetesnya uap pada adonan.
- Gunakan api besar atau api sedang cenderung besar selama 15-20 menit. Jangan sekali-kali membuka tutup dandang agar bolu mekar sempurna.
- Kukuslah secara bertahap, jangan isi dandang terlalu penuh supaya setiap cup bisa mendapatkan suhu panas yang pas. Kalau perlu kukus dua kali juga tidak apa-apa kok. Jangan takut adonan kempis, hehe
- Isi air dandang secukupnya agar air yang mendidih tidak menyentuh bagian bawah bolu.
- Jangan membuka tutup dandang kecuali setelah 15 menit.
Kayaknya memang banyak syarat ya tapi sebenarnya kalau udak praktik enggak ribet kok. Coba deh ikuti tips dan caranya dengan tepat, bolu kukus mekar kalian pun akan memberikan senyum merekahnya. Menyediakan makanan sehat untuk keluarga semudah senyum, bukan?
Selamat mencoba ^_^
3 Komentar. Leave new
Wah, jadi pingin bikin juga 😍. Btw, Salam kenal ya, Mba 😊
wah aku juga pernah gagal
alamak, gampang banget ternyata bikinnya ya mbak. Nanti beli alat pengukus dulu deh, karena punyaku yang lama rusak hehehe