bundadzakiyyah.com – Adakah teman-teman frelancer yang sama kayak saya? Sudah lama jadi freelancer tapi masih gini-gini aja, belum ada perkembangan yang signifikan. Kalau ada, alhamdulillah berarti bukan hanya saya yang pengin tahu cara menjadi freelancer di era digital ini.
Daftar Isi
Tips Menjadi Freelancer di Era Digital
Freelancer adalah pekerja yang tidak terikat waktu, bisa bekerja paruh waktu, dan bisa mengatur waktunya sendiri.
Saat masih menjadi karyawan, anak-anak diasuh oleh suami saya yang seorang wirausaha. Hal tersebut membuat anak-anak lebih dekat dengan suami dan saya pun iri. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti bekerja di kantor dan menjadi freelance artikel.
![]() |
dok. foto. IG Ani Berta |
Sebelum menjadi freelancer, kita harus punya persiapan sehingga tidak merasa salah pilih. Tepat sekali saran Teh Ani ya, alhamdulillah saya sudah melakukan persiapan sebelum memutuskan untuk menjadi full time blogger. Tapi kenapa selama satu tahun menjadi freelancer saya merasa belum berhasil mencapai target?
1. Persiapkan Sebaik Mungkin
Menjadi freelancer itu butuh kerja yang serius. Iya, saya juga tahu kalau waktunya bisa fleksibel tapi tetap saja harus ada persiapan matang. Apalagi sekarang zaman milenial lho, kalau kerja asal-asalan (meskipun freelance nih) bisa tergeser arus. Coba tengok ada berapa freelance writer di Indonesia? Kalau enggak ada persiapan mah mending jadi karyawan aja deh daripada nekat jadi freelancer tapi malah menyesal, naudzubillah kan ya?
Pastikan tabungan cukup sebelum memutuskan untuk menjadi freelancer. Kenapa? Ya buat jaga-jaga, pendapatan freelancer kan tidak menentu seperti pegawai kantoran, apalagi yang masih pemula. Selain itu freelancer juga harus menggali potensi diri agar bisa survive. Tidak perlu memaksakan diri sebagai beauty blogger jika potensi dirimu ternyata memasak, ya kan?Lebih baik mengasah kemampuan daripada memaksakan branding diri?
Oleh karenanya freelancer tidak boleh cepat puas dan selalu mengasah kemampuan agar semakin kreatif dan inovatif. Misalnya dengan mengikuti workshop online dan ofline, kan sudah banyak yang gratisan tuh.
Sekarang zaman milenial, guys! Udah bukan zamannya terpuruk di rumah dan enggak update ilmu. Belajar bisa online, kemana-mana bisa naik ojek online, semakin mudah lah pokoknya fasilitas.
Mengikuti banyak kegiatan seperti workshop dan seminar juga dapat menambah portofoliomu, selain hasil pekerjaan tentunya. Susunlah portofolio serapi mungkin agar berguna untuk memancing klien dalam mencari peluang pekerjaan.
![]() |
Foto bersama usai acara |
Bisa juga mengawali diri menjadi volunteer ya. Teh Ani yang sekarang sukses aja dulu juga pernah menjadi volunteer di banyak media lho. Dari media yang biasa hingga papan atas seperti website KPPAI (Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia), Menurut beliau, mejadi penulis volunteer dapat dijadikan sebagai branding juga.
2. Buat Rencana Kerja
Tips kedua untuk menjadi freelancer di era digital adalah membuat rencana kerja. Meskipun freelancer dapat mengatur sendiri waktu kerjanya tapi alangkah baiknya memiliki rencana kerja juga. Hal ini dapat membuat freelancer lebih disiplin dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Nah, Teh Ani juga menentukan jam kerjanya total sehari 8 jam (insyaallah, kalau enggak salah dengar) secara fleksibel ya. Enggak ketat seperti pekerja kantoran.
![]() |
Membuat rencana kerja ala Teh Ani |
Sebelum mengajukan proposal ada baiknya pantaskan diri dan gali kemampuan agar menjadi lebih baik sehingga klien lebih mudah mempercayaimu daripada proposal, hehehe. Terus kalau sudah punya rencana jangan pernah berhenti, susunlah strategi lain untuk menentukan rencana jangka panjang dan pendek.Selain itu freelancer juga harus selalu berinovasi agar berbeda dengan usaha-usaha yang lain. Orang boleh mendirikan usaha yang sama tapi rezeki berbeda. Saya sih percaya hal itu, yang penting selalu berusaha memperbaiki diri, menambah jam terbang sehingga besaran fee yang didapatkan akan mengikuti.
3. Mengatur Waktu dengan Baik
Salah satu kelemahan saya adalah kurang bisa mengatur waktu dengan baik sehingga tips ketiga dari Teh Ani Berta sangat pas sekali. Ya, influencer harus bisa mengatur waktu agar rencana kerja yang telah disusun bisa terlaksana dengan baik.
![]() |
Manajemen waktu influencer dari Ani Berta |
Mengatur waktu ini sangat penting sekali ya, jika tidak maka influencer ya gitu-gitu aja (kayak saya) dan sulit mencapai kesuksesan.
Sebenarnya saya sudah membuat jadwal pekerjaan setiap hari, bahkan saya sampai beli time table dan daily activity board. Tapi apa daya, saya masih kurang konsisten dalam menjalankan jadwal yang telah saya susun. So, belum ada progress yang berarti selama saya menjadi influencer.
Begitu juga dengan mengerjakan proyek-proyek menulis, influence writer (blogger misalnya) harus punya skala prioritas sehingga proyeknya bisa selesai tepat waktu. Misalnya nih saat datang ke event, blogger bisa mencatat setiap informasi di aplikasi note di ponsel sehingga memudahkan proses penulisan di blog.
4. Mengatur Keuangan dengan Bijak
![]() |
Menurut Teh Ani, freelancer harus bisa mengelola keuangan dengan baik |
Freelancer harus bisa menghindari pemborosan demi terjaminnya masa depan, hehehe. Saran Teh Ani sih buat rekening lebih dari satu untuk memisahkan uang pribadi dengan hasil freelance. Beliau juga menyarankan untuk sedekah secara rutin agar menambah keberkahan. Jangan lupa juga zakat di setiap uang yang kita terima.
Kira-kira berapa persen untuk zakat, untuk konsumsi harian, atau investasi? Nah, hal ini akan dibahas oleh Liswanti Pertiwi dan silahkan lanjut baca ya, hehehe.
5. Memegang Teguh Prinsip Freelancer
Freelancer harus jeli melihat peluang karena kan tidak semua pekerjaan dapat dikerjakan secara freelance. Selain itu freelancer harus kerja dua kali lebih keras agar tujuan dapat tercapai, terlebih jika proyek atau pekerjaan yang diambil juga banyak. Tapi kan waktu pengerjaannya fleksibel jadi bisa santai tapi tetap serius.Nah, itu dia cara menjadi freelancer (blogger) di era digital menurut Teh Ani. Selanjutnya adalah rangkuman materi mengatur keuangan dari financial blogger, Liswanti Pertiwi. Cuss… baca ya!
Mengatur Keuangan Freelancer (Blogger) di Era Digital
![]() |
Cara Mengatur Keuangan Blogger ala Teh Liswanti Pertiwi yang memiliki sosmed @penaliswanti |
Jadi, rata-rata pendapatan blogger itu bisa berasal dari sponsor post, content placement, adsense, campaign, ataupun jasa SEO.Pertama-tama, blogger merekap penghasilan selama satu bulan. Alangkah baiknya kalau segera mencatat jejak pekerjaannya tersebut (biar enggak lupa juga ya). Catat juga setiap pengeluaran dan pemasukan dari hasil ngeblog, hal ini untuk menghindari uang habis tanpa jejak.
Setelah mencatatnya di buku (manual), aplikasi excel, atau pun aplikasi di android, blogger bisa membaginya ke dalam pos-pos keuangan. Secara ideal, pos-pos keuangan tersebut dapat teman-teman baca di infografis ya. Namun, kalian juga bisa mengubah prosentasenya sesuai kebutuhan kok.
![]() |
Teh Liswanti sharing mengatur keuangan blogger |
3 Komentar. Leave new
Wah, prosentase investasi ternyata sekitar 15% ya? Selama ini saya masih sangat sedikit dalam hal investasi. Semoga ke depannya bisa mulai investasi logam emas aamiin.. Makasih sharing nya, mba
aduh mbak…. baca artikel ini saya langsung minder. artikelnya bagus banget. profesional. saya mah apa? tutup muka dulu deh. jadi lebih ngerti materi workshop setelah baca artikel ini. sukses terus mbak….
Saya baru mencoba menjadi.blogger yang baik supaya bisa menjadi freelance yang baik. Mudah-mudahan nanti saya bisa mandiri secara finansial dan waktu.