Kenyataan yang saat ini terjadi di Indonesia adalah banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaan. Di Kota Malang tempat tinggal saya, tidak sedikit toko, kafe, atau resto yang tutup. Tentu saja hal itu dibarengi dengan PHK.
Sementara itu, di Surabaya Barat, Manukan Rukun, tidak sedikit anak muda yang bekerja sama mengelola bank sampah. Warga masyarakatnya pun antusias menjadi nasabah bank sampah yang ternyata bisa menambah pemasukan.
Meskipun uang yang didapatkan tidak seberapa tapi para warga senang karena sampah pun laku dijual. Sedangkan anak muda yang turut membantu juga punya kesibukan selain membuat lingkungan menjadi bersih.
Tahukah teman-teman jika pengelolaan bank sampah adalah salah satu dari green jobs yaitu ecopreneur. Wah, apa itu green jobs?
Tenang, saya juga baru tahu kok tentang green jobs ini dari Selasa Sharing ISB (9/2) dengan tema Memahami green jobs dan Peluangnya di Indonesia bersama Coaction Indonesia.
Sebelum membaca lebih lanjut tentang green jobs, perlu diketahui jika Coaction Indonesia adalah satu organisasi yang berberan sebagai simpul pembelajaran ide-ide inovatif dan solusi yang berkontribusi pada perubahan iklim. Coaction Indonesia juga fokus pada energi terbarukan, yaitu jenis energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tidak ada habisnya.
Apa itu Green Jobs?
Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas lingkungan semakin menurun, termasuk berkurangnya sumber daya alam. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi green jobs.
Sesuai namanya, green jobs adalah pekerjaan yang ramah lingkungan. Sedangkan secara definisi berdasarkan International Labour Organization (ILO) yaitu pekerjaan yang ramah lingkungan, rendah karbon, dan memberikan kontribusi terhadap pemulihan lingkungan.
Green jobs adalah lambang dari perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan mampu melestarikan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.
Dengan adanya green job diharapkan bisa melindungi ekosistem, meningkatkan efiensi bahan baku dan energi, mengurangi limbah dan polusi, mengurangi emisi, dan mendukung adaptasi perubahan iklim.
Syarat sebuah pekerjaan disebut green jobs adalah layak, menciptakan produk ramah lingkungan dan memberikan kontribusi terhadap lingungan. Misalnya kontrol panel surya.
Apa Saja Pekerjaan yang Termasuk Green Jobs?
Bidang-bidang pekerjaan yang memulihkan dapat memulihkan stok dan konstruksi hijau yang ada bisa disebut green job, seperti:
- Pengolahan limbah dan daur ulang
- Transportasi umum
- Pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan
- Kehutanan yang berkelanjutan (bersertifi kasi) dan mencegah deforestasi
- Pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan
- Suplai dan efisiensi energi
- Pelestarian biodiversitas dan ekosistem
Nah, berdasarkan infografis tersebut, salah satu green job yang ada di sekitar saya adalah ecopreneur.
Apa itu Ecopreneur?
Ecopreneur adalah wirausaha yang peduli terhadap masalah lingkungan dan kelestarian lingkungan. Ecopreneur berasal dari kata eco dan entrepreneurship yang bisa diartikan juga sebagai kegiatan bisnis yang berbasis lingkungan.
Fokusnya adalah pengurangan dampak terhadap lingkungan, namun tetap memastikan tujuan bisnis terpenuhi dan hasil usaha bisa maksimal. Jadi orientasinya sama seperti entrepreneur yaitu keuntungan financial. Hanya saja, bedanya adalah ecopreneur memperhatikan aspek lingkungan.
Contoh ecopreneur antara lain pengolahan sampah, reklamasi pantai dan penghijauan, serta pemanfaatan berbagai limbah.
Bank Sampah, Peluang Green Job untuk Membantu Indonesia Lebih Bersih
Sampah plastik adalah dampak dari kerusakan lingkungan yang muncul karena gaya hidup masyarakat. Memang sudah ada upaya – meskipun kecil menurut saya, dari pemerintah dalam mengatasi sampah plastik, misalnya dengan menerap kan pembayaran Rp.200 untuk kantong plastik sekali pakai. Tapi permasalahan sampah plastik ini seperti tidak ada habisnya.
Hal inilah yang melatarbelakangi terbentuknya bank sampah di beberapa daerah di Indonesia. Selain dapat membantu pemerintah mengatasi masalah sampah, bank sanpah juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Untuk itulah, bisa dikatakan jika bank sampah adalah salah satu ecopreneur yang termasuk dalam green job.
Bank Sampah di Manukan Rukun, Surabaya Barat
Di tempat tinggal saya, Wajak, Kab. Malang, belum ada bank sampah. Pernah sih perangkat desa membangun bank sampah tapi sayangnya tidak bertahan lama. Kurangnya koordinasi perangkat desa dengan masyarakat adalah salah satu penyebab bank sampah ini tidak bisa lanjut.
Alhasil, masih banyak sampah plastik dan sampah rumah tangga lainnya (anorganik) yang mengotori sungai. Masyarakat di daerah saya benar-benar butuh sosialisasi berkelanjutan untuk mendapatkan bimbingan.
Berbeda dengan Bank Sampah Manukan Guyub Rukun yang ada di Surabaya Barat. Sejak Oktober 2018 bank sampah ini beroperasi hingga sekarang. Berlokasi di Balai RT, penyetoran sampah anorganik dilakukan setiap dua minggu sekali.
Para warga mengaku senang karena sampah saja bisa jadi duit. Padahal sebenarnya tujuannya lebih dari itu yaitu berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Namun begitu, semangat para warga mulai anak-anak hingga orang tua yang mau mengumpulkan sampah adalah luar biasa.
Dari Sampah jadi Berkah

Contoh Ecogreen: Kardus Bekas yang Disulap jadi Barang Mewah
Kegiatan seperti bank sampah ini tentu saja bisa menjadi peluang bagi generasi milenial untuk menciptakan pekerjaan yang ramah lingkungan. Misalnya seorang lulusan IT bisa saja membuat aplikasi untuk bank sampah agar lebih memudahkan nasabah melakukan penyetoran. Atau seorang yang pandai membuat kerajinan bisa membuka lapangan kerja berupa kerajinan dari limbah sampah plastik hingga bernilai jual.
Dari sampah pun akhirnya bisa menjadi berkah jika digarap dengan baik. Bahkan bisa menciptakan lapangan kerja sekaligus menekan angka pengangguran.
Siapa lagi yang harus bertindak untuk menyelamatkan lingkungan jika bukan kita? Akankah kita membiarkan bumi yang telah rapuh akibat ulah manusia dan menunggunya hancur?
Tentu tidak, bukan?
Yuk ah memulainya dari diri kita sendiri dan berkontribusi untuk menjaga bumi. Tidak perlu yang sulit lah ya. Misalnya, cukup dengan mematikan lampu di rumah jika tidak dipergunakan. Menggunakan kemasan ramah lingkungan jika menjadi penjual online. Mengurangi penggunakan kemasan plastik sekali pakai dan inovasi lainnya yang tidak mencemari lingkungan.
Hal sederhana tersebut juga sudah mengarah ke green job loh jika kita termasuk orang yang tidak terjun langsung ke pekerjaan di sektor formal.
Nothing is imposible …
Perubahan dimulai dari hal yang paling sederhana, dimulai dari diri sendiri, dan dimulai sekarang juga.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Sumber:
coaction Indonesia