Siapa sih yang tidak tahu jika Indonesia memiliki pesona yang luar biasa? Ya, Indonesia memiliki pesona alam yang sangat menawan hingga ke penjuru dunia. Banyak wisata mancanegara yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati keindahan alamnya dan merasakan sensasi keramahan penduduk asli negara seribu pulau ini.Keindahan alam Indonesia yang dapat dinikmati salah satunya adalah Gunung Bromo. Tempat wisata yang menarik banyak pengunjung melalui keelokan pemadangannya ini telah terkenal hampir ke seluruh dunia. Gunung Bromo terletak diantara 4 perbatasan Kabupaten, yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang sehingga wisatawan yang berdatangan bisa memilih jalur terdekat dari tempat tinggal.Menurut Wikipedia, Gunung Bromo memiliki ketinggian 2329 meter di atas permukaan laut. Menariknya, Gunung Bromo adalah gunung berapi yang statusnya masih aktif. Inilah yang menyebabkan Bromo menjadi salah satu objek wisata terkenal di Jawa Timur.
Daftar Isi
Mau Naik Apa ke Bromo?
Terletak diantara perbatasan 4 kabupaten menjadikan Bromo mudah dikunjungi. Nah, jika Anda adalah wisatawan yang jauh dari 4 kabupaten yang dekat dengan Gunung Bromo, Surabaya dapat menjadi kota transit terdekat.
keindahan Gunung Bromo (sumber: syscanner) |
Pilihlah transportasi yang sesuai kebutuhan karena lelah di perjalanan hanya akan mengurangi asyiknya menikmati keindahan Gunung Bromo. Saran saya, jika Anda membutuhkan waktu yang cukup lama untuk tiba di Surabaya, gunakankan saja pesawat sebagai moda transportasimu.
Anda bisa memesan tiket pesawat menuju ke Gunung Bromo melalui Syscanner, search engine perjalanan yang dapat memindai situs penerbangan,hotel, dan penyewaan mobil di seluruh dunia. Melalui skyscanner Anda dapat menemukan ratusan maskapai penerbangan, ribuan hotel, dan semua agen perjalan yang paling popular.
Mengapa harus skyscanner? Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk informasi berharga yang Anda butuhkan, hemat waktu dan uang, dan terpercaya di seluruh dunia. Bahkan ada fasilitas info harga yang akan memberitahukan kepada Anda tiket pesawat termurah, hotel dan sewa mobil terbaik, ciamik bukan?
Asal tahu aja, melalui skyscanner Anda dapat memesan tiket pesawat dengan banyak pilihan maskapai. Mulai dari tiket pesawat Garuda Indonesia, Lion Air, Indonesia Air Asia, Citilink, Lion Air, dan masih banyak lagi. Dengan harga yang berbeda-beda Anda bisa sesuaikan dengan budget sehingga kantong tetap aman.
Setelah sampai di Surabaya, Anda bisa menuju Bromo melalui Terminal Purabaya dengan naik bus jurusan Surabaya-Probolinggo. Setelah itu, di Terminal Bayuangga Probolinggo Anda bisa naik mobil Elf atau Bison yang menuju ke Cemoro Lawang. Bromo sendiri berlokasi di Desa Ngadisari, Dusun Cemoro Lawang — yang berjarak sekitar 20 KM dari kota Probolinggo.
Naik Jeep Oke Juga
Oleh karena saya Arema alias arek Malang, saya menuju Bromo dari Tumpang menuju ke Gubuk Klakah. Melewati Ngadas hingga sampai ke pertigaan Jemplang. Jalur yang saya lalui lebih sepi ketimbang jalur lewat ketiga perbatasan kabupaten lainnya. Mungkin karena jalur ini lebih curam dan lebih mudah dilalui dengan sepeda motor atau Jeep.
Bagi Anda yang memiliki jiwa petualang, wajib melewati jalur tumpang karena setelah pertigaan Jemplang, Anda akan disuguhi perbukitan yang cukup seram untuk dilalui seorang diri, kalau rame-rame sih oke lah ya. Diawali dengan menuruni bukit, Anda akan disambut oleh padang rumput yang lama kelamaan akan berubah menjadi padang pasir.
Saat di perjalanan hati saya dag-dig-dug nggak karuan karena Jeep yang oleng ke kanan dan kiri melewati jalur yang jarang dilalui wisatawan. Untung naik Jeep, batin saya. Namun, padang rumput sabana dan bunga yang luas membayar semua kegundahan hati saya. Plash… hati yang was-was menjadi bermekaran melihat padang rumput.
Jangan Pergi Ke Bromo, Kecuali Anda Ingin Melihat Pesona Alam yang Sesungguhnya
Sebelum sampai di puncakBromo untuk menengok kawah jangan sampai Anda melewatkan kesempatan berselfie ria guna mengabadikan momen terindah. Ya, sangat disayangkan jika pergi ke tempat wisata namun nggak punya dokumentasinya. Sakitnya tuh disini, hiks. Selain melihat sunrise di penanjakan, Anda juga bisa lho menikmati pasir berbisik dan kawan-kawannya.
1. Bukit Teletubies
Saat mendengar namanya saya langsung membayangan empat tokoh kartun gendut nan menggemasan berlarian di sebuah bukit. Hehehe, Teletubies berpelukan… Aaa Oooo…
Barulah saya tahu mengapa diberi nama Bukit Teletubies, ternyata perbukitan yang berada di selatan kawah Gunung Bromo ini mirip dengan bukit pada serial anak-anak, Teletubies. Gunung-gunungan kecil membuat imajinasi saya berlarian seolah saya sedang syuting film teletubies, hehehe.
2. Padang Rumput Savana
Sejauh mata memandang, saya melihat lembah hijau yang dikelilingi tebing-tebing menjulang tinggi. Sesaat saya merasa bukan berada di area Bromo. Terhampar luas padang savanna di depan mata, membuat banyak pengunjung berfoto ria. Mulai dari foto selfie, wefie, hingga prewedding. Ternyata di Indonesia pun ada pesona alam bak negeri dongeng.
3. Pasir Berbisik
Sebelum mencapai kawah, Anda harus naik kuda yang disediakan masyarakat suku tengger. Atau Anda juga bisa berjalan kaki sambil menikmati tiupan angin yang mengenai pasir sehingga menimbulkan bunyi, inilah yang biasa disebut pasir berbisik.
Agar mata dan mulut aman dari pasir yang beterbangan, tak ada salahnya menggunakan masker. Suara pasir berbisik mengingatkan saya pada film dengan judul yang sama yaitu Pasir Berbisik yang dibintangi Dian Sastro.
4. Kawah Bromo
Belum lagi mendaki bukit di kaki gunung Bromo, Anda harus menyiapkan stamina yang fit untuk dapat mencapai puncak. Konon anak tangga yang harus dilalui sekitar 250 pijakan. Namun, indahnya kawah Bromo yang berwarna putih bersih bercampur belerang, dan pemandangan alam yang dilihat dari puncak akan segera membuat lelah Anda sirna seketika.
Jangan Lupa Bersyukur
Wisatawan yang datang ke Bromo berasal dari berbagai daerah, bahkan dari mancanegara. Begitu juga usia mereka yang beragam, mulai dari anak-anak hingga kakek nenek yang siap mendaki. Ketika harus mendaki, tak henti-hentinya saya merapikan naskah yang tersengal-sengal karena harus menapaki anak tangga.
Saya memilih berjalan kaki untuk melakukan tes pada jantung dan paru-paru, seberapa baguskah punya saya? Toh, ada banyak kuda yang berseliweran yang bisa disewa jika saya pingsan di tengah jalan,hehehe. Alhamdulillah… meskipun tubuh saya sudah tidak langsing lagi tapi sayaberhasil mencapai puncak dengan nafas yang memburu.
Hembusan angin kian besar tatkala saya semakin berada di atas. Tak hanya bunyinya yang menyeramkan, jika tak berpegangan dengan kuat bisa jadi tubuh ini terbawa angin, hehehe. Jadi ingat korban yang jatuh ke kawah lantaran selfie di puncak gunung. Mungkin dia juga terkena hembusan angin.
Sesampai di puncak, mulut tak henti komat-kamit memohon perlindungan. Lafadz Allah senantiasa menghiasi bibir saat melihat titik-titik hitam manusia yang berada jauh di bawah gunung. Subhanallah… indah sekali ciptaanMu Tuhan.
Saat sudah turun gunung, perut mulai lapar karena energy terkuras untuk mendaki. Tak ada salahnya mencicipi kuliner yang berjajar di dekat tempat parkir Jeep. Jangan heran jika setiap mengunyah akan ada bunyi kriuk pasir yang ikut tergerus gigi, hehehe. Soalnya hembusan pasir tak pernah berhenti.
So, jangan lupa bersyukur atas apa yang telah Allah tetapkan dan sajikan. Sebelum meninggalkan tempat wisata Bromo jangan lupa juga untuk membeli oleh-oleh yang dijual masyarakat sekitar. Sebagai kenang-kenangan yang tak kan terlupakan ingatlah untuk take a picture.
*Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.
9 Komentar. Leave new
Kepengen banget kesini, backpackeran bareng suami. Semoga kesampaian. Makasih udah sharing foto-foto indahnya mba.
bromo memang indah ya, aku suka banget lihat alamnya
Jadi keinget bromo kangen, biasanya hampir tiap bulan kesana tapi sekarang udah gak sempet
Haduh Bromo, kangen sama pasir berbisik sambil naik kuda…. Hihi
Aku belum pernah ke Bromo. Dengar ceritanya sering 🙂
Belum pernah ke Bromo aaaa mau bgt!
Dari dulu ngidam banget pingin ke Bromo, tapi belum kesampaian sampai sekarang, huhu.
Saya pernah juga kesana, tpi belum pernah mencoba menggunakn jip
Bayangin berjalan di atas Pasir Berbisik jadi kayak musafir ya ..
Pasti keren banget sensasinya.