Mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin? Dalam bukunya Rich Dad Poor Dad, Robert T Kiyosaki menjelaskan bahwa pemahaman tentang pengelolaan keuanganlah yang menjadi penyebabnya. Orang miskin cenderung tidak memahami dunia keuangan sehingga mereka bekerja sepanjang hidup untuk meningkatkan pendapatan, sedangkan orang kaya berpikir bagaimana uang dapat bekerja untuk mereka.
“Karena orang kaya bisa lebih mengelola emosi dan karakternya. Saat memperoleh pemasukan berupa uang, orang kaya tidak menggunakan uangnya untuk memenuhi keinginan tapi kebutuhan, berbeda dengan orang miskin,” jawab Fifie Rahardja saat menjelaskan tentang pentingnya setiap orang memahami pengelolaan uang yang betul.
Baca juga: Omset Bisnis Meroket dengan Jago Jualan
Pada Selasa (13/11) Fifie Rahardja menjelaskan dalam tayangan langsung di Facebook Indari Mastuti, setiap orang punya utang yang terdiri dari utang baik dan utang jahat. utang baik atau biasa disebut aset adalah utang yang bisa menghasilkan uang sedangkan utang jahat itu sama halnya dengan keinginan, yaitu mengeluarkan uang dari kantong kita. Hal ini berhubungan erat dengan pengeluaran dan pemasukan. Jika seseorang tidak bisa mengendalikan keinginan maka akan memupuk utang jahat yang menguras kantong pemasukan.
“Setiap manusia punya pemasukan dan pengeluaran, usahakan pemasukan hanya untuk kebutuhan, bukan keinginan.” Ujar Fifie. Keinginan tidak pernah ada habisnya, seperti yang dikatakan Fifie bahwa setiap orang harus bisa mengendalikan keinginannya jika tidak ingin terjebak ke dalam utang jahat. Ada pepatah cina yang mengatakan jika uang memiliki empat kaki sedangkan manusia hanya memiliki dua kaki. “Jika kita mengejar uang, akan lelah. Agar uang mengejar kita, maka naikkan nilai diri atau value kita.” Ujar pemilik “Rumah Anti Aborsi” ini.
Baca juga: Utang Lunas dengan Celengan
Wanita yang memiliki ide untuk mendirikan mall kaki lima ini berpendapat jika setiap manusia memiliki nilai, saat melakukan hal positif maka nilai diri akan meningkat dan sebaliknya. “Jangan sampai kayak handphone, harga 10 juta tapi kalau jatuh dan ada yang retak bisa dihargai satu juta,” ujarnya lagi.
Sebelum interview berakhir, Fifie memberikan pesan kepada para pemirsa untuk melakukan kebaikan melalui perkara yang kecil dengan cinta kasih yang besar karena kebaikan sekecil apapun akan selalu dikenang. Kebaikan akan mendatangkan doa-doa dari orang lain yang dapat meningkatkan kesuksesan.
13 Komentar. Leave new
Duh saya harus pinter pinter mengontrol emosi nih, suka kalap antara kebutuhan dan keinginan 😀
bener banget selalu menebarkan kebaikan dan bisa dimulai dari hal yang kecil, bermanfaat artikelnya
Bener banget, biasa kalau perempua goadaan emosi kalau ada model gamis terbaru hahahahaha.
Emosi nurutin antara kebutuhan apa keinginan
kadang kalau udah kadung kepingin, susah bedain itu kebutuhan atau keinginan hahahaha lapar mata…
Emosi itu memang pangkal masalah ya
Duh harus lebih kuat nih berlatih mengendalikan diri
aq ga berani ngutang mbak. selama bisa nabung mending nabung dlu baru beli
kalo emosi aku larinya ke makan 😀
pesannya dapat banget. kebaikan sekecil apapun akan mendatangkan kebaikan juga
Berbuat baik saja, kebaikan akan mengikuti. Begitu juga rejeki.
Ngeblog saja yang bener, fokus, konsisten, job2 akan datang dengan sendirinya hihi
Masih ada tayangan/ videonya gak mbak? Saya jd pengen nonton juga 😀
Org kaya kyknya duitnya diputer buat inves kali ya, kalau aku pengennya jalan2 mbak hehe
TFS 😛
Duluuu banget baca buku ini. Serasa diingatkan kembali. Makasih ya, Mbak. Mau belajar mengendalikan emosi ah. Bulan ini terasa sekali aku borosnya.
Wah setiap katanya dalam bun. Saya baru tahu istilah hutang jahat dan hutang baik ini. Tetapi istilah ini jadi membuat saya lebih bisa memahaminya. Semoga kita termasuk orang yang bisa mengendalikan keinginan kita. Agar bukan keinginan yang mengendalikan kita
Makasih sharingnya, Mba. Pas lagi butuh reminder kaya gini.