Semua orang tahu jika makanan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia. Tetapi tidak semua orang tahu jika sisa makanan dapat memicu perubahan iklim. Kok bisa?
Sebelum kita membahas dampak sisa makanan, saya perjelas dulu ya apa itu perubahan iklim. Hal ini dikarenakan banyak juga masyarakat yang awam dengan istilah perubahan iklim.Β
Menurut wikipedia, perubahan iklim adalah perubahan pola dan intensitas unsur iklim dalam periode waktu yang sangat lama. Nah, bentuk perubahan iklim berkaitan dengan perubahan kebiasaan cuaca atau perubahan persebaran kejadian cuaca.Β
Namun, penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah pemanasan global (proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi) . Aktivitas manusia juga bisa mengubah iklim bumi dan mendorong perubahan iklim melalui pemanasan global.
Daftar Isi
Sisa Makanan, Salah Satu Penyebab Perubahan Iklim
Salah satu aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan iklim adalah menghasilkan sisa makanan. Saya sering banget menjumpai orang makan di restoran dan menyisakan makanannya.Β
Tidak hanya di restoran sih. Saat ada prasmanan entah itu di acara seminar ataupun pernikahan seringkali orang menyisakan makanan dengan alasan tidak suka rasanya. Seolah-olah mencicipi semua jenis makanan di acara resepsi adalah hal yang wajib.
Pernah juga beberapa kali di suatu acara seminar peserta yang hanya makan seperempat dari isi piringnya padahal masih ada peserta lain yang tidak kebagian. Ya Allah⦠selain mubadzir kan dia juga andil dalam menyebabkan pemanasan global.
Berdasarkan data Food Sustainibility Index tahun 2017, tiap orang di Indonesia menghasilkan sampah makanan sebesar 300 kg per tahun. Dududu β¦ bisa buat kasih makan 28 juta orang nggak sih?
Banyak orang yang tidak tahu jika sisa makanan juga bisa menyebabkan pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim. Makanan sisa yang membusuk akan mengeluarkan gas metana rumah kaca.
Gas metana yang dilepaskan ini akan menyerap radiasi dan membuat bumi lebih panas. Saya kira gas CO2 sudah paling berbahaya loh, ternyata metana ini lebih berbahaya daripada CO2.Β
Serem banget kan?Β
Padahal nih ya, proses dalam menghasilkan makanan membutuhkan waktu dan sumber daya yang sangat besar loh. Mulai dari menanam sumber makanan, proses memasak, pendistribusian, hingga sampai pada kita. itu pun masih butuh proses juga untuk memasaknya.
Coba bayangkan betapa kita telah membuang banyak sumber daya waktu, tenaga, uang, ketika menyia-nyiakan makanan. Belum lagi di luar sana masih banyak orang yang tidak bisa mendapatkan makanan.
Tidak hanya itu, kalau sampai sisa makanan ini menumpuk. Coba berapa hektar tanah TPA yang dibutuhkan untuk menampungnya? Ya kalau orang di desa punya ayam dan bebek jadi kalau ada makanan sisa bisa diberikan kepada ternak.
Lah, yang di kota? Tentu saja masuk tempat sampah. Kecuali orang-orang yang peduli lingkungan yang rela membuang waktu dan tenaganya untuk membuat tempat penampungan sampah organik.
Itulah mengapa, pengurangan limbah makanan menjadi urutan nomor 3 sebagai solusi perubahan iklim, versi Project Drawdown.Β
Dampak Perubahan Iklim
Tadi saya sudah menyinggung sedikit tentang pengertian perubahan iklim dan sisa makanan sebagai salah satu penyebabnya.
Nah, sekarang saya juga ingin memberitahukan kepada kalian (yang belum tahu) tentang dampak perubahan iklim.
Menurut sumber yang saya baca yaitu indonesiabaik.id, dampak perubahan iklim dapat menyebabkan hal berikut.
- Curah hujan tinggi
- Musim kemarau yang berkepanjangan
- Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub
- Terjadinya bencana alam angin putting beliung
- Berkurangnya sumber air
Kalian merasa nggak sih kalau dampak tersebut juga terjadi akhir-akhir ini. Nggak usah jauh-jauh ya, di daerah tempat tinggal saya aja deh Wajak, Kabupaten Malang juga beberapa kali terjadi puting beliung hingga membuat rusak tempat tinggal warga.Β
Nggak cuma di Wajak sih, di Kota Malang pun juga beberapa kali terjadi puting beliung hingga pohon tumbang dan atap rumah beterbangan.
Serem banget deh pokoknya kalau hujan, saya nggak berani keluar rumah jika ada hujan disertai angin kencang.
Belum lagi banjir yang terjadi dimana-mana.Β Bahkan di Kota Malang yang dulu enggak ada banjir, sekarang tuh air menggenang dimana-mana. Duh, miris banget pokoknya. Selain tatanan kota yang buruk saya kira ini juga dampak curah hujan berlebih sebagai akibat perubahan iklim.
Ramadan Momen yang Pas untuk Mengurangi Dampak Perubahan IklimΒ
#UntukmuBumiku yang saat ini sedang sakit maafkan saya yang sering juga lalai mematikan listrik bahkan menggunakan sampah plastik tanpa rasa bersalah. Tak jarang pula saya menyisakan makanan walau akhirnya dimakan ayam.
Boleh dong ya kalau saat ini, di bulan Ramadan ini saya menjadi #TeamUpforImpact untuk mengurangi limbah sampah makanan sebagai kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.Β
Pas banget nih saat ini bulan Ramadan dimana aktivitas makan-makan menjadi terbatas. Etapi bukan berarti orang-orang nggak masak juga ya. Malah kalau saya perhatikan tuh makin banyak makanan yang diproduksi dan juga menyisakan sampah, huhuhu. So Sad β¦
Padahal kan seharusnya Ramadan menjadi momen yang pas dalam mengurangi efek perubahan iklim.Β
Ya nggak sih? Gimana caranya?
Kampanyekan Life More, Waste Less
Pernah gak sih kalian mendengar kalimat, jika ingin mengubah dunia makan lakukan pada dirimu dulu, setelah itu keluargamu, barulah orang sekitarmu?
Penting sekali memberitahukan kepada anggota keluarga bahwa sampah makanan adalah salah satu penyebab perubahan iklim.
Keluarga memang orang terdekat kita tapi faktanya masih banyak anggota keluarga yang meremehkan niat baik kita. Apalagi jika mereka adalah orang yang cuek dengan kondisi lingkungan.
Oleh karenanya kita harus bisa menumbuhkan kebiasaan baik untuk mengurangi sampah makanan. Makan sampai habis dan makan secukupnya harus benar-benar kita tanamkan kepada anak-anak sejak dini.
Membuat Daftar Menu Sahur dan Berbuka yang Sederhana
Menyusun menu untuk sahur dan buka puasa menurut saya juga efektif dalam mengurangi sampah makanan. Coba deh bikin rencana tentang menu sahur dan berbuka yang benar-benar kita butuhkan dengan jumlah porsi yang pas.Β
Utamakan menu yang sehat, bergizi, dan ramah lingkungan. Misalnya sahur dengan salad sayuran dan buah-buahan segar. Atau jika ingin makan nasi bisa dikombinasikan dengan sayur pecel.
Menyumbangkan Kelebihan Makanan
Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Alangkah baiknya jika kita bisa berbagi dengan sesama. Jika dirasa masakan kita terlalu banyak atau ada lebihnya mending diberikan kepada orang-orang sekitar yang membutuhkan.
Misalnya nih dapat kiriman makanan dari mertua, kakak ipar, sahabat karib. Nah, belum ditambah masakan kita sendiri. Daripada menghasilkan sampah makanan mending sumbangkan sebagian.
Membuat Kompos
Sisa makanan sebenarnya juga bisa dijadikan kompos. Kalau lahan kalian terbatas, bisa juga kok membuat wadah kompos dari pot atau kaleng ukuran besar. Isi seperempat bagiannya dengan tanah, kemudian jika ada sampah sisa makanan dan limbah sayuran bisa dimasukkan dan ditimbun lagi dengan tanah.Β
Asal komposisinya seimbang antara tanah dan sampah, maka dalam kurun waktu sekitar 3 minggu kompos bisa dipanen. Asik kan?
Makan SecukupnyaΒ
Itu dia tips mengurangi sampah makanan untuk mengurangi dampah perubahan iklim. Iklim saat ini semakin seram, angin puting beliung dan banjir dimana-mana bisa jadi merupakan dampak perubahan iklim.
Yuk, jadikan Ramadan momen yang tepat untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Caranya ya dengan sahur dan berbuka puasa secukupnya tanpa berlebihan sehingga menimbukan sampah organik yang mendorong pemanasan global.
Sahur dan berbuka puasa secukupnya juga membuat badan lebih bugar. Menjalankan ibadahpun lebih ringan karena perut tidak kekenyangan.
Berikan contoh nyata dan take action, sekarang tanpa nanti dan tapi. Because the world is change by your example, not by your opinions.
Oleh karenyanya kalau saya sendiri yang melakukan aksi kurang greget dong hasilnya. Yuk, kita lakukan satu aksi sederhana secara serentak bersama-sama sehingga besar dampaknya.
Yup, melalui website Team Up For Impact kita bisa berpartisipasi #UntukmuBumiku dan join dengan #TeamUpforImpact.Β Kalau saya mau Team Up untuk tidak menghasilkan sampah makanan.
Ayo pilih aksimu sekarang juga, ada banyak kok yang bisa dilakukan untuk bumi kita agar sehat dan nyaman untuk kita tinggali.
Selamat berpartisipasi ^_^
Sumber Tulisan
https://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_iklim
https://www.mongabay.co.id/2018/07/05/sisa-makanan-ternyata-memicu-perubahan-iklim-kok-bisa/
https://www.merdeka.com/sumut/dampak-sisa-makanan-terhadap-perubahan-iklim-tingkatkan-global-warming-kln.html
https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-perubahan-iklim-faktor-dan-dampaknya
https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/articles/livesmarter/2020-mengurangi-sampah-makanan-di-bulan-ramadan.html
https://teamupforimpact.org/team-up-everyday
27 Komentar. Leave new
Aku selalu menerapkan gaya hidup ramah lingkungan seperti ini sejak dulu. IKut sennag kalau ada banyak orang yang juga mulai sadar pentingnya menjaga bumi.
Bener banget mbaaa
ini Momentum yg sangat tepat supaya kita sama2 berjuang meminimalisir dampak climate change
makasi sharing dan semangatnya mbaa
yang kerasa banget..itu musim udah gak jelas lagi waktunya.., nggak pakem lagi 6 bulan usim hujan 6 bulan musim kemarau..
Aku juga mau mengingatkan buat yang berbuka puasa terutama di luar, all you can eat untuk ambil secukupnya dan habiskan makanannya. karena menyisakan makanan dan membuangnya juga akan merusak iklim ya
Aku sudah coba menerapkan zero food waste ini setahun terkhir, kerasa banget makin sayang sama bumi, pas ketemu ramadhan makin getol lah ngurangi sampah makanan
Ngeri yo Mbak sampe 300 kg makanan terbuang di Indonesia, padahal itu dibikin pakai bahan bakar yg ngaruh ke iklim yang sekarang berubah ekstrem. Nah selama Ramadan ini sayangnya penggunaan Styrofoam malah meningkat buat kemasan nasi. Semoga banyak org makin peduli dan sadar dengan perubahan iklim yang sangat menentukan masa depan kita. Miris memang sampe panen di tempat ibuku ikut menurun akibat curah hujan sangat tinggi dan ekstrem sbg dampak perubahan iklim.
Dari dulu sebisa mungkin gak bikin sampah makanan. Kalau makan ya secukupnya dan harus habis. Kasihan bumi kita. Terus sayang juga kan makanan dibuang-buang gitu. Ramadan memang jadi momen yang pas untuk mengurangi dampak perubahan iklim
Penting banget ya Mbak membiasakan anak-anak untuk meminimalisir sampah makanan. Makan secukupnya saja dan kalau bisa gak bersisa, piring bersih. Aku juga ngajarin kayak gitu ke anak-anak. Selain menghargai makanan juga turut menjaga bumi, ya π
Yuk kita sama-sama berkontribusi agar planet Bumi makin nyaman dihuni.
Ngeri banget ya dgn dampak climate change ini
Agama juga mengajarkan agar tidak buang makanan. Mubazir. Teman setan. Disisi iklim juga bisa mempengaruhi kehidupan manusia
Yup, saat Ramadan begini sebenarnya momennya pas untuk hidup dengan lebih hemat atau lebih minimalis karena sebenarnya kita makannya gak banyak ya. Dengan demikian sampah organik jadinya berkurang juga.
Banyak ya kak penyebab perubahan iklim.Salah satunya dari pemanasan global seperti yang dihasilkan oleh sampah makanan. Moment Ramadan ini makanan terbatas. Diharapkan sampah makanan dapat berkurang ya
Aku sepakat nih, momen ramadan bisa menjadikan kita belajar untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Semua bisa dimulai dari rumah dulu sih memang menurutku yang paling tepat.
Memang benar saat Ramadan kita bisa berusaha mengurangi dampak perubahan iklim, tentu dengan cara memberikan contoh nyata dan take action, sekarang tanpa nanti dan tapi. Dan kita semua yang melakukannya!
Setuju banget nih artikelnya mumpung ramadan mari kita atur konsumsi makanan kita dengan lebih bijaksana, jangan kalap membeli makanan dan hanya disimpan di kulkas hingga basi dan harus terbuang, sedih pisan…banyak yang lapar soalnya diluar sana ya…limbahnya pun berbahaya bagi lingkungan hidup..
Hal sederhana untuk mengurangi dampak perubahan iklim ternyata bisa banget kita lakukan ya.. Semoga kita bisa konsisten menerapkannya..
Gaya hidup ramah lingkungan menjadi salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim ya mbak
Sederhana namun berdampak
di bogor juga nih kalau hujan besar, jangan keluyuran di jalan deh. apalagi pas petir menyambar. banyak kejadian pohon tumbang di jalan raya yang pohonnya sudah tua dan besar2
Memang menyedihkan, sampah makanan banyak sekali numpuk belum dikelola dengan baik.
Perubahan iklim memang sangat berasa saat ini dimana harusnya musim panas eeeh tiba2 hujan deras.
Berawal dari keluarga inti menjaga lingkungan dg baik supaya meminimalisir dampak buruk lingkungan
Dimulai dari diri sendiri ya, yang kemudian diikuti oleh lingkungan dan masyarakat. Sehingga dapat berkurang kerusakan lingkungan
Wah…kalimat ini nih, buat kita semua yang masih sering beralasan melakukan hal-hal kecil untuk bumi, “Because the world is change by your example, not by your opinions.”
Jangan omdo ya.. Lakukan dan lakukan agar menjadi contoh yang baik bagi lingkungan terkecil di rumah, lalu di masyarakat.
Semoga dengan bergerak bersama, kita bisa sedikit demi sedikit mengubah lingkungan ke arah yang lebih baik.
Nah ini setuju mak. Ramadhan itu harusnya momen yang bagus untuk memulai hidup minim sampah dan minimalis. Sayangnya kalau data malah bilang sebaliknya. Ramadhan itu terjadi peningkatan penggunaan plastik sekali pakai lo huhuhu
Pasti banyak yang tidak menyangka kalau perubahan iklim salah satunya terjadi karena sisa makanan. Jadi benar kata orang tua zaman dulu ya gak boleh buang-buang makanan.
Mengerikan ya efek rumah kaca ini bagi kehidupan manusia.
Semoga warga bumi sama-sama bisa saling menjaga tempat tinggal kita
Benar mbak, pada bulan Ramadan kan konsumsi siang hari berkurang ya, bisa jadi ajang latihan untuk meminimalkan sampah dan mengonsumsi makanan secukupnya. Saya juga sekrang masak secukupnya dan alhamdulillah gak pernah membuang makanan sisa, karena memang kadang sisa sedikit dan bisa dimakan lagi ketika sahur.
gak nadar kadang gaya hidup kita itu bisa banget menyebabkan perubahan iklim . sekarang itu hujan deressss banget tiba2 dinginnnnnn banget hiks
kebayang anak cucu kita gimana nanti perubahan iklimnya π
Semoga kita semua bisa belajar, benar-benar belajar mengelola hawa nafsu di bulan penuh berkah ini yaa mbak. Belajar mengontrol asupan makanan, gak makan karena emosi, yang akhirnya malah jadi mubazzir.
Aku termasuk yang mumet sama sisa makanan Ramadan. Padahal masak udah minim banget dan gak neko-neko, tapi tetep aja gak pernah habis. Sampai-sampai tak simpen di kulkas, tapi besoknya cuma aku sendiri yg mau makan. Ya, pokoknya masih PR. Ramadan ini kalau jarang jajan atau belanja sebenarnya selain irit juga karena gak pengin ada banyak makanan di rumah.