Membaca adalah hobi yang menyenangkan untuk saya. Sejak kecil hingga sekarang saya masih setia dengan hobi yang murah meriah ini. Apalagi saat ini anak saya yang sudah SD kelas 4 juga mengikuti jejak saya yaitu suka membaca.
Kalau ditanya mengapa saya suka membaca? Wah, susah jawabnya. Membaca itu kayak minum air gitu, sebagai pelepas dahaga. Tentu saja haus akan ilmu pengetahuan ya. Jadi, setelah membaca itu kayak ada rasa plong, puas, dan yang pasti bikin bahagia.
Eh, kok membaca bisa bikin bahagia?
Itu sih saya. Apalagi membaca buku motivasi seperti Chicken Soup for The Soul, Humortivasi, dan yang lain. Membaca kisah bahagia orang lain bikin saya bahagia sedangkan membaca kisah sedih banyak pelajaran yang dapat diambil darinya.
Saat terkena writer block saya juga memilih untuk membaca novel atau biasanya cerita di wattpad. Lumayan lah, setelah membaca biasanya saya akan puny ide untuk saya tuliskan di blog.
Sejak dulu saya suka fiksi romantis, humor, dan petualangan. Pas SMP saya paling suka mojok di perpustakaan untuk baca Lima Sekawan-nya Enyd Blyton. Terus, pas SMA kebiasaan saya minjem novel remaja LUPUS karya Boim Lebon untuk saya baca saat mengantuk di tengah pelajaran.
Baru deh setelah jadi mahasiswa saya mulai suka buku-buku motivasi kayak Rich Dad Poor Dad-nya Robert T Kiyoshaki atau Jangan Jadi Muslimah Nyebelin karya Asma Nadia. Nah, setelah menikah dan punya anak jenis bacaan saya pun semakin bervariasi, seperti tema parenting dan pernikahan.
Buku Bacaan Favorit tentang Pernikahan
Sejak menikah saya mulai mengenal parenting dari membaca buku, ikut seminar parenting, dan yang terakhir saya bergabung dengan kelas Sekolah Parenting Harum.
Sekarang saya (amat) sangat bersyukur karena bisa belajar parenting dari banyak sumber. Khususnya dari Sekolah Parenting Harum karena bisa mengenal Bunda Abyz Wigati, konselor anak dan keluarga. Juga para bunda hebat dan keren dari Sekolah Parenting Harum.
Selain mempelajari parenting saya juga suka membaca buku tentang pernikahan. Kumpulan kisah nyata rumah tangga atau buku parenting lainnya menjadi incaran saya saat pergi ke toko buku. Eh, karena sekarang masih online jadi saya mengincarnya di toko online, hehehe.
Nah, saya punya nih buku bacaan favorit tentang pernikahan yang evergreen banget. Sayangnya saya belum sempat menuliskan reviewnya di blog, hehehe (alesyan nih, mager banget padahal).
Buku Bacaan Favorit tentang Pernikahan
Buku Hijrah Sakinah diperuntukkan untuk pembaca yang sedang kalut dengan permasalahan rumah tangga. Atau pembaca yang sedang bingung arah rumah tangganya juga pas banget baca buku ini.
Terus, kalau nggak punya masalah apakah nggak boleh baca?
Boleh banget, bahkan untuk orang yang belum nikah pun buku dengan 240 halaman ini bisa jadi pilihan yang bagus kok. Pertanyaan-pertanyaan besar dalam rumah tangga terangkum dalam buku dari tulisan Hanny Dewanti ini.
Saya suka membacanya karena halamannya warna-warni. Hehehe. Kelihatan sekali kalau saya orang yang visual ya, jadi kalau baca tulisan yang menarik dan berwarna gitu hepi banget.
Sebenarnya buku ini tidak hanya berjudul Hijrah Sakinah, tapi ada lanjutannya yaitu Mengatasi 55 Masalah Utama Pernikahan Semudah Senyum.
See … ternyata permasalahan rumah tangga itu kalau dibikin list bisa mencapai angka 55 loh, dan semua itu bisa diatasi semudah senyum. Iya, gak sampai satu menit kok, asal tahu sebab permasalahnnya dan tahu cara mengatasinya.
Buku ini terbagi menjadi 10 bab, yang membahas permasalahan rumah tangga dan bikin saya selalu bilang “iya juga ya”. Pokoknya isinya tuh hampir semua saya mengalaminya.
Kayak misalnya pas bab Finansial yang Harus Transparan. Salah satu hal yang seringkali menjadi penyebab permasalahan antara suami istri. Selain seks, hal lain yang jarang dibahas karena alasan tidak nyaman adalah masalah keuangan.
Saya dan suami adalah pasangan yang transparan berkaitan dengan keuangan. Alhamdulillah meski kami sama-sama wirausaha dan bekerja dari rumah tapi kami masih bisa saling pengertian. Jika saya sibuk suami yang membantu pekerjaan rumah tangga.
Tapi saya pun tidak berat hati ketika harus bekerja sambil tetap mengurus rumah tangga. Insyaallah kami bertekad untuk selalu menjaga keharmonisan keluarga.
“Allah mau melihat seberapa kuatnya kesetiaan Anda sebagai istri yang berlebihan sementara suaminya kurang” – Hijrah Sakinah, hal.44
Menariknya lagi, Hijrah Sakinah juga menampilkan studi kasus atau kisah nyata orang-orang yang bermasalah dalam rumah tangganya. Jadi, buku ini aplikatif banget sehingga bisa langsung dipraktikkan.
Catatan Hati di Setiap Doaku
Buku favorit kedua tentang pernikahan adalah tulisan Bunda Asma Nadia yang berjudul Catatan Hati di Setiap Sujudku. Sejak kuliah saya suka tulisan Bunda Asma jadi setiap kali punya uang berusaha untuk membeli bukunya.
Dulu, saya biasa membaca novel karya Bunda Asma Nadia di Perpustakaan Kota Malang. Lalu, saya berhasil membeli buku Jangan Jadi Muslimah Nyebelin saat masih kuliah, karya beliau yang pertama saya beli.
Lalu, setelah menikah saya membeli karyanya yang lain yang kebanyakan tentang pernikahan atau kisah nyata dalam rumah tangga. Seperti Catatan Hati di Setiap Sujudku ini.
Buku dengan 244 halaman ini berisi kisah-kisah sejati keajaiban doa yang dirasakan penulis-penulisnya. Menyentuh dan menggugah, bagaimana masing-masing berusaha menemukan kekuatan agar tidak menyerah saat ujian-Nya menyapa.
Sebagian kisah dalam buku ini sebenarnya pernah dimuat dalam Catatan Hati di Setiap Sujudku (dan saya juga punya). Tapi dalam buku ini ada 12 kisah baru yang tidak kalah menariknya.
Kisah yang paling melekat di hati saya adalah yang ditulis oleh Agung Pribadi berjudul Doa yang Dijawab dengan Syndroma Guillan Barre atau biasa disebut penyakit autoimun.
Seorang pemuda yang percaya akan kemampuan doa, selalu berbaik sangka pada setiap ketentuan Allah SWT. Bahkan ketika dia mendapatkan penyakit ini lantaran karena lelaki ini berdoa agar terhindar dari kemunafikan dan terpelihara kemaluannya dari perbuatan keji.
Dari kisah ini saya belajar bahwa hal yang menyakitkan untuk kita ternyata adalah bukti sayang Allah. Oleh karenanya ketika mendapatkan kesedihan, cobalah untuk selalu berbaik sangka karena Allah SWT memberikan apa yang kita butuhkan dan pasti terbaik.
Marah yang Bijak
Pernahkah teman-teman mendengar kata marah yang bijak? Seperti apa sih marah yang bijak itu?
Nah, jawaban itu bisa kita temukan di buku Marah yang Bijak karya Bunda Wening. Solusi cerdas, ilmiah, islami, dan bisa langsung dipraktikkan. Ukuran bukunya kecil sekitar 20 x 15 cm dan hanya 101 halaman.
Waktu itu saya beli dari Bunda Wening langsung yang sedang promo di facebook. Pas melihat bukunya kok kecil dan pesimis untuk membacanya. Tapi setelah membaca ternyata isinya bagus, hehehe. Bunda Wening atau Wening Wulandaru adalah praktisi parenting asli Surabaya.
Nah, melalui buku ini saya jadi tahu kalau ternyata marah dapat dikendalikan. Marah juga berdampak buruk pada anak karena bisa melukai hati mereka. Buku yang sangat inspiratif karena saya jadi tahu cara mengelola marah sehingga menjadi sebuah kekuatan positif.
“Ketika orang tua menganggap MARAH adalah wujud kasih sayang pada anak. Maka kelak anak pun akan belajar menyayangi dengan KEMARAHAN.” -Bunda Wening-
Itu dia buku favorit tentang pernikahan yang pernah saya baca. Isinya menarik untuk dibaca berkali-kali karena memang evergreen banget tulisannya.
Mungkin teman-teman punya buku favorit tentang pernikahan juga, sharing di kolom komentar ya.
Terima kasih, semoga bermanfaat ^_^