Akhir Ramadan tinggal beberapa hari lagi. Siapa coba yang enggak sedih? Saya salah satunya karena merasa belum bisa beribadah secara maksimal di bulan penuh rahmat ini. Padahal pada bulan suci ini Allah SWT mengijabah semua doa dan melipatgandakan sedekah.
Seingat saya pas sekolah dulu, guru agama pernah menjelaskan bahwa pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan Allah membebaskan umat muslim yang berpuasa dan bertakwa dari siksa api neraka. Pada sepuluh hari terakhir ini pula akan ada satu malam istimewa yakni malam Lailatul Qadar.
Kapan malam Lailatul Qadar terjadi? Wallahua’lam, hanya Allah SWT yang tahu kapan datangnya sehingga tidak ada satu manusia pun yang mengetahui kapan tepatnya.
Saya juga masih ingat cerita guru agama saya tentang tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar. Yaitu matahari tidak bersinar terik pada siang harinya, udara tidak terlalu panas ataupun dingin, suasana malam sangat hening dan tenang, dan bahkan tidak ada anjing yang menggonggong ataupun binatang yang bersuara.
Benarkah Sedih Saat Ramadan Pergi?
Hayo… siapa yang diam-diam pernah mengamati cirri-ciri tersebut tapi nggak kunjung bisa menemukan yang pas? Hehehe. Kapan tepatnya saya lupa, pokoknya sering aja gitu saya mencoba ngamatin cirri-ciri malam Lailatul Qadar tersebut dan hasilnya “emboh lah” wkwkwk.
Kalau di televisi sudah banyak acara yang menayangkan tema Lailatul Qadar, berarti Ramadan sudah ada di malam-malam terakhirnya. Huhuhu… *mewek
Masih belum banyak amalan baik yang saya lakukan, masih belum bisa khusyuk ibadah yang saya lakukan, tapi Ramadan sudah akan pergi T_T.
Nah, berhubung saat ini sedang ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) maka saya berdiam diri di rumah. Nggak kayak tahun lalu, lebaran tinggal menghitung hari gini saya rela berdesakan di pasar untuk berburu baju dan kue lebaran.
Tapi tahun ini berbeda, saya putuskan untuk menunda beli baju lebaran dan tidak banyak beli kue karena yakin tamu yang datang tidak sebanyak tahun lalu.
Ya Allah, saya baru sadar jika selama ini saya malah bersuka cita saat akan berpisah dengan Ramadan. Bukannya memperbanyak ibadah, eh malah keluyuran nyari baju lebaran, huhuhu. Berdesakan di mall dan malas ke musholla pada hari terakhir Ramadan. Eh, giliran gak bisa ke mall, ke musholla pun ada ancaman wabah menular. Huhuhu T_T
Doa Sebelum Ramadan Berakhir
Maka, hari ini sebelum Ramadan berlalu saya pun berdoa dan semoga Allah SWT mengijabah, amiin.
“Yaa Allah! Semoga puasaku kali ini bukanlah yang terakhir, dan menjadi puasa yang Engkau rahmati. Terimalah puasaku dengan segala keridhaan-Mu”
“Ampunilah semua dosaku yang belum Engkau ampuni hingga berlalunya Ramadan nanti wahai Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
“Selamatkanlah kami dari bencana dan wabah Covid-19, Ya Allah. Dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.”
“Semoga bulan Ramadhan tahun ini bukanlah Ramadan terakhirku. Ya Allah, pertemukan aku kembali dengan Ramadhan mendatang dalam keadaan penuh harapan dan kesejahteraan.”
“Semoga pandemic corona di seluruh dunia, khususnya di Indonesia segera berakhir, Ya Allah. Hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan dan hanya dariMu lah semua yang terjadi di dunia ini. Semoga kami bisa mengambil hikmahnya.”
“Aaamiiiin Yaa Mujiibas-Saailiin”
Itu dia doa yang saya panjatkan sebelum Ramadan berakhir. Semoga Allah SWT mengijabah dan kita semua bisa segera terbebas dari Covd-19, mendapatkan ampunan di bulan Ramadan tahun ini, dan dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan ya teman-teman.
Kalau kalian, doa apa yang dipanjatkan sebelum Ramadan berakhir?
Salam,