Motivasi saya untuk rutin melakukan donor darah adalah untuk membantu orang lain. Manfaat lain yang saya dapatkan adalah bonus. Begitu pikir saya setiap saya mendonorkan darah yang hampir tidak pernah lolos, hehehe. Lalu, saat bulan Ramadan gini boleh gak ya donor darah saat puasa?
“Boleh kah donor darah saat puasa?” Saya iseng bertanya kepada petugas yang mengambil darah saya pada saat donor.
“Boleh saja, tapi awas pingsan,” Jawab petugas medis tersebut sambil tersenyum.
Lah, dikira saya becanda apa ya? Padahal saya serius bertanya karena penasaran sekali pas bulan Ramadan kok masih ada kegiatan donor darah. Mungkin karena kebutuhan darah di PMI tidak bisa diprediksi ya, bisa saja mendadak butuh banyak sehingga kegiatan donor darah harus terus dilakukan meski di bulan puasa.
Setelah saya baca di hellosehat.com, ini alasan seseorang lebih baik tidak donor darah saat puasa.
“Selama berpuasa, tubuh tidak dapat memperoleh energinya dari makanan dan minuman seperti di waktu-waktu lain. Untuk menyiasatinya, tubuh kemudian beralih pada simpanan energi darurat dari glukosa yang tersimpan di hati dan otot. Ini dimulai sekitar 8 jam setelah makanan terakhir dikonsumsi. Kerja otak dan organ vital dalam tubuh Anda amat sangat bergantung pada fungsi glukosa. Kadar gula darah yang telah jatuh terlalu rendah tidak mampu untuk mendukung kebutuhan energi tubuh dan otak.”
Donor Darah di Bulan Ramadan
Nah, lain lagi ceritanya jika melakukan donor darah di bulan Ramadan. Artinya kegiatan ini dilakukan pada bulan puasa, bukan pada saat puasa.
Sudah lama loh saya tidak bisa donor darah karena tidak lolos pemeriksaan. Kalau nggak Hemoglobin (Hb) rendah ya tekanan darah saya yang rendah. Padahal niat dan tekad saya sudah bulat loh, tapi karena dua syarat tersebut gagal ya udah gak bisa donor, huhuhu.
Donor Darah adalah kegiatan rutin Ma Al hidayah wajak setiap 3 bulan sekali.
Tapi keajaiban terjadi di bulan Ramadan tahun ini karena saya lolos persyaratan sehingga bisa mengikuti donor darah. Ya Allah… rasanya senang banget setelah bertahun-tahun enggak bisa donor. Pengen jingkrak-jingkrak rasanya, hahaha.
Donor Darah Usai Sholat Tarawih
Nah, kali ini MA AL Hidayah Wajak bergabung dengan KSR PMI Kec.Wajak mengadakan donor darah saat bulan puasa. Kegiatan ini dilakukan pada Selasa (12/5) lalu dan bertempat di Pendopo Kecamatan Wajak.
Seminggu sebelum donor darah berlangsung, saya sudah mendapatkan informasinya dari Bu Sulis, coordinator kegiatan dari MA Al Hidayah Wajak. Jadi, saya dan suami bisa bersiap-siap jika sudah tiba waktunya.
Emangnya apa sih yang harus disiapkan kok jauh-jauh hari banget beritanya? Salah satunya adalah menyiapkan tubuh agar lolos pemeriksaan yaitu dengan menjaga asupan makanan dan istirahat teratur. Kecapekan dikit aja gak bakal lolos deh (itu sih saya, hehehe).
Tapi pada bulan puasa kali ini saya sudah komitmen untuk sahur dan buka puasa ala food combining. Seperti apa itu? Baca postingan saya ini aja, hehehe. Tapi ya Alhamdulillah saya tetap lolos meski enggak pernah makan nasi selama bulan puasa. Sayur dan protein hewani aja yang rutin.
Donor darah saat bulan puasa dilakukan mulai pukul 19.00 hingga selesai. Jadi, saya dan suami memutuskan untuk berangkat setelah sholat tarawih. Sebelumnya saya buka puasa dengan segelas air putih, kurma, dan sayuran segar (raw food). Sedangkan suami berbuka puasa dengan nasi, sayur, dan lauk seperti pada umumnya.
Lolos Nggak Ya?
Jujur deh, saya mengira enggak akan lolos donor darah saat puasa ini. Kenapa? Waktu itu saya bangun jam 2.00 seperti biasa untuk menyiapkan makan sahur. Nah, siangnya saya hanya sempat tertidur beberapa menit gitu saat lelah nulis dan ketiduran sambil duduk.
“Tak doain bunda dan ayah lolos, biar bisa dapat dua bingkisan,” teriak Sasa saat saya dan ayah berangkat.
Saya pun mengaminkan doa putri sulung saya. Hehehe… Memang sih, setelah donor darah biasanya dapat bingkisan berupa biscuit, pocary cweet, dan telor asin. Dan biasanya anak-anak menyambutnya dengan suka cita ^_^.
Sesampai di lokasi saya mengisi formulir dengan dag dig dug. Lolos nggak ya? Sambil terus berdoa dalam hati semoga lolos, meski gak yakin.
Alhamdulillah saat pemeriksaan Hb, saya lolos. Ayah juga, malah Hbnya lebih tinggi saya padahal biasanya kebalikannya. Ayah yang selalu lolos Hb.
Lanjut, dag dig dug menunggu pemeriksaan tekanan darah. Ayah maju lebih dulu dan tekanannya 100. Tapi beliau terus maju, kalau saya udah mundur tuh gak berani.
Ketika tiba giliran saya, Alhamdulillah tekanan darah saya 120/80 yang artinya bagus donk. Yeay… saya bahagia karena akhirnya bisa donor. Lalu, seperti biasa petugas kesulitan menemukan titik pengambilan darah di lengan saya (pembuluh darah ya namanya?). Awalnya tangan kiri, gak ketemu dan beralih ke tangan kanan. Alhamdulillah… lancar.
Tidak Semua Orang Berani Donor Darah
Saya kira dulu semua orang berani donor loh? Eh, ternyata enggak semua.
Saat saya donor darah di bulan puasa ini saya menjumpai bapak-bapak yang enggak berani donor. Entah apa alasannya, mungkin ngeri lihat jarum suntik ^_^.
Iya loh, kayak suami saya itu awalnya juga takut disuntik sehingga dia enggak pernah ke dokter kecuali sangat terpaksa. Takut suntik katanya. Tapi setelah beberapa kali melihat saya donor darah, Alhamdulillah Allah membukakan hatinya sehingga mau donor darah secara rutin.
Selain takut jarum suntik, beberapa orang mengatakan ogah donor karena takut gendut, tensinya selalu turun, dan masih banyak lagi. Padahal ya selera makan yang meningkat itu bukan karena habis donor tapi karena nafsu aja, wkwkwk. Sedangkan kalau tensi selalu turun saat donor, itu mah asupan makan aja yang harus diperbaiki.
Tapi meskipun udah niat banget pengin donor, tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya loh teman-teman. Ada beberapa alasan yang membuat kita gagal menjadi pendonor.
Udah capek-capek hadir ke tempat donor darah, eh ditolak dengan mesra sama petugasnya. Terus kita harus pulang gitu? Ya iyalaah… kecuali kamu mau bantuin petugas donor darah. Hehehe.
Ini dia alasan kalian harus pulang dan tidak bisa mendonorkan darah.
- Hb (hemoglobin terlalu rendah/tinggi)
- Tekanan darah terlalu rendah/tinggi
- Punya penyakit menular
- Takut jarum
- Sedang menstruasi
- Dalam masa menyusui (jarak 6 bulan setelah menyusui)
- Baru dirawat di rumah sakit, setidaknya ada jarak minimal 1 tahun setelahnya baru bisa donor
Kalau saya lebih sering yang nomor 1, 2, dan 5 karena waktu kegiatan donor darahnya kan nggak mungkin menyesuaikan kedatangan tamu saya, hihihi.
Manfaat Donor Darah
Donor darah banyak manfaatnya, selain dapat menolong nyawa orang berikut ini yang dapat dirasakan secara langsung oleh pendonor.
Lebih Sehat
Saya pribadi merasakan setelah donor darah maka hati senang dan bahagia. Bisa jadi ini efek dari menolong orang lain sehingga saya dapat merasakan kepuasan psikologis. Mungkin karena kita menyumbangkan darah yang tak ternilai harganya.
Jauh dari Kanker
Kadar zat besi yang berlebihan di dalam tubuh disinyalir menjadi salah satu penyebab kanker karena mengandung oksidan. Oleh karenanya mendonorkan darah dapat menyetabilkan kadar zat besi dalam darah.
Menurunkan Berat Badan
Banyak teman saya yang takut gemuk jika harus mendonorkan darahnya. Padahal banyak juga yang berhasil menurunkan berat badannya setelah rutin melakukan donor darah. Tapi donor darah tidak dapat digunakan sebagai program diet loh ya. Hanya saja untuk mendonorkan darah itu kan tubuh harus sehat sehingga makanan yang dikonsumsi cenderung lebih sehat dan bergizi. Namun dengan pola makan ideal, tentu saja.
Mengurangi Resiko Penyakit Jantung
Salah satu penyebab penyakit jantung adalah kekentalan darah. Nah, donor darah dapat mengurangi kekentalan darah sehingga menurunkan resiko penyakit jantung.
Mendeteksi Penyakit Serius
Sebelum melakukan donor darah akan ada pemeriksaan hemoglobin, berat badan, dan tekanan darah. Nah, nantinya darah yang telah teman-teman akan diperiksa di lab sebelum disalurkan. Lalu akan diperiksa apakah bebas dari penyakit sifilis, HIV, hepatitis B, serta hepatitis C. Akan ketahuan lho jika tubuh kita menderita penyakit tertentu. Lumayan kan bisa cek lab secara gratis, jika kita periksa sendiri itu akan menghabiskan biaya sekitar 650 ribu.
Meningkatkan Produksi Sel Darah merah
Saat donor darah maka sel darah merah berkurang dan membuat sum-sum tulang belakang memproduksi sel darah merah baru.
Tahapan Sebelum Donor Darah
Nah, saat hendak mendonorkan darah ada beberapa tahapan yang harus dilewati antara lain:
- Mengisi formulir kesediaan dan beberapa angket tentang kondisi terakhir kesehatan pendonor
- Ditimbang berat badannya, kalau terlalu kurus nggak boleh donor tapi kalau kelebihan sih nggak apa kok, hehehe.
- Tes golongan darah dan Hb. Saya sempat tanya kalau hb tidak boleh kurang dari 12,5% dan tidak boleh lebih dari 17%.
- Tes tekanan darah
- Jika sudah oke semua barulah diambil darahnya
Saya pernah tanya ke petugas, kenapa sih harus isi formulir dulu? Kenapa enggak tes Hb dan tekanan darah aja dulu setelah lolos baru deh isi formulir.
Jawabannya petugasnya, “Udah prosedur!”
Yaah… saya agak kecewa dan masih belum menemukan alasannya sih kenapa harus isi formulir dulu.
Pengambilan darah berlangsung sekitar 10-15 menit, kalau ditotal mulai awal pengisian formulir hingga pengambilan darah selesai kira-kira 30 menit. Lho ternyata hanya dengan 30 menit kita bisa menyelamatkan nyawa orang lho teman-teman.
Donor Darah Tetap Aman Saat Bulan Puasa
Jangan khawatir meski donor darah di bulan puasa tetap aman kok asalkan memperhatikan hal berikut.
- Pilih waktu yang tepat, sebaiknya setelah berbuka puasa sehingga kita memiliki waktu yang cukup untuk mengisi ulang tubuh dengan asupan nutrisi dan air, untuk menghindari kemungkinan pingsan setelah donor darah.
- “mempersenjatai” diri dengan simpanan gizi dan cairan yang mencukupi dalam dua jam sebelum memberi sumbangan. Paling tidak mengonsumsi minimal 500 ml air minum segera sebelum dan sesudah menyumbang darah.
- Beberapa malam sebelum donor darah, usahakan cukupi asupan gizi dan cairan tubuh dengan makanan dan minuman kaya zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, produk susu, kacang dan biji-bijian, dan bayam.
- Hindari makanan berlemak, seperti fast food atau es krim, yang bisa mengecoh hasil tes darah.
- Istirahat cukup sebelum dan sesudah donor darah
Gimana teman-teman? Setelah tahu manfaat donor darah yang tidak hanya untuk kita saja, melainkan juga bermanfaat untuk orang lain, apakah kamu sudah siap mendonorkan darahmu?
Salam,
1 Comment. Leave new
Klo ak dulu2 selalu ditolak donor karena berat badannya kurang. Sekarang malah g pernah, ditolakin Mulu tuh sakit
#ngeles