Hidup Sehat dan Bahagia dengan Food Preparation

Saya yakin banyak ibu-ibu yang memiliki kebiasaan baru dimasa pandemi ini. Misalnya saya nih jadi suka bertanam padahal sebelumnya pegang tanah aja jijik. Saya juga punya hobi baru yaitu memasak lantaran anak-anak school from home sehingga bikin camilan setiap hari, dan kebiasaan baru lainnya. Semua itu saya lakukan sebagai adaptasi new normal dalam kehidupan sehari-hari agar bisa hidup sehat dan bahagia.

Mengapa saya katakan demikian?

Kita semua tahu bahwa pandemi covid-19 adalah perubahan mendadak yang menimbulkan kondisi mengejutkan bagi tubuh. Secara otomatis otak kaget karena harus mengikuti kebiasaan yang dipaksa berubah. Situasi yang berbeda tersebut berpengaruh pada berubahnya sistem hormonal yang kemudian berlanjut pada pola berpikir dan berperilaku.

Tentu saja hal ini membuat saya tidak nyaman dan harus berkompromi dengan keadaan agar bisa menjaga kesehatan mental. Bukankah pada jiwa yang kuat terdapat tubuh yang sehat? Jadi, saya lebih memilih untuk bisa mengendalikan situasi agar tetap sehat dan bahagia.

Nah, salah satu adaptasi new normal saya dalam keseharian selama masa pandemi ini adalah belanja seminggu sekali.

Sebelum ada virus corona saya belanja setiap hari karena rumah saya dekat dengan pasar, hanya berjalan lima belas menit saja. Tapi kan anjuran pemerintah kita harus menghindari kerumunan. Oleh karenanya saya pun belanja seminggu sekali dan memulai kebiasaan baru dengan food preparation.

Sebenarnya banyak artikel yang membahas food preparation bahkan sebelum covid-19 datang ke Indonesia. Saya pun sudah sering membacanya tapi belum ada niatan mempraktikkannya, hehehe.

Namun, dua bulan yang lalu sekitar Juni 2020 saya mengikuti kelas Pawon yang membahas manajemen perdapuran. Salah satu materi yang saya pelajari adalah food preparation yang tepat.

Food preparation adalah teknik menyiapkan dan menyimpan bahan makanan untuk beberapa hari. Pas sekali jika diterapkan saat pandemi seperti ini karena dapat mengefisienkan waktu dalam belanja dan memasak.

Saya hanya perlu kepasar sekali atau duakali dalam seminggu sehingga bisa menghindari kerumunan. Saya juga tidak perlu menyiapkan bahan makanan setiap hari lantaran harus menemani anak belajar di rumah. Cukup meluangkan satu hari saja dalam satu minggu untuk menyiapkannya.

Banyak ibu rumah tangga yang sudah menerapkan food preparation dalam menyimpan bahan makanan. Kalau kita lihat di media sosial ataupun mesin pencari, pasti langsung muncul tuh bermacam-macam gambar food preparation.

Food preparation harus dilakukan dengan tepat untuk menjaga bahan makanan tetap terjaga gizi dan kehigienisannya. Makanan yang bergizi bisa menunjang hidup sehat dan bahagia. Tipsnya adalah tentukan menu, pisahkan sayuran dan bahan makanan lainnya sesuai kategori, dan gunakan peralatan yang tepat.

1. Tentukan Menu

Langkah pertama yang saya lakukan adalah menentukan menu makanan apa yang akan dibuat selama seminggu ke depan. Setelah itu belanja sesuai dengan rencana menu tersebut. Hal ini dapat menghindari bahan makanan yang terbuang percuma karena dibeli saat lapar mata.

2. Buat Kategori

Kita semua terutama ibu-ibu pasti paham kalau sayuran mudah sekali layu dan membusuk. Namun, hal ini terjadi jika sayuran hanya disimpan di suhu ruang. Oleh karenanya teman-teman harus tahu cara yang tepat menyimpan berbagai jenis sayuran sesuai dengan kategorinya.

Eh, pakai kategori segala ya?

Iya donk! Ada sayuran daun, sayuran bunga, sayuran buah, dan sayuran biji-bijian. Beda kategori beda pula cara menyimpannya. Misalnya sayuran daun harus disortir dengan cara membuang bagian yang busuk. Sayuran bunga harus dipotong kuntum dan bonggol yang keras sebelum disimpan. Sayuran buah seperti jagung dan buncis bisa disimpan langsung pada toples dengan diberi alas.

https://www.instagram.com/p/CC7NhcynoXE/

Nah, tips lengkapnya akan saya tulis di postingan Cara Menyimpan Bahan Makanan di Kulkas

Belum lagi cara menyimpan jamur, taoge, daun bawang dan seledri, akar rimpang, daun bumbu, umbi-umbian, dan buah. Bahan makanan lain pun akan saya jabarkan cara penyimpanan yang tepat sehingga penerapan food preparation tidak sia-sia. Hidup sehat dan bahagia pun bisa tercapai ya teman-teman

3. Gunakan Peralatan yang Tepat

Untuk bisa menerapkan food preparation yang tepat, peralatan atau barang-barang yang digunakan juga harus sesuai. Seperti food container atau toples, alas bahan makanan, dan lemari es atau kulkas.

Food Container atau Toples Makanan

Sumber: Chanel Telegram Alumni Pawon by Krisdiana Az Zakiyyah

Barang pertama yang wajib disiapkan saat akan menerapkan food preparation adalah toples atau food container. Fungsinya untuk menjaga kelembapan pada sayuran yang akan di simpan dalam kulkas. Juga menjaga kebersihan aneka daging saat disimpan di freezer.

Usahakan toples yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan memiliki kode angka 5 di bagian belakang toples, BPA free, food grade, aman untuk microwave dan freezer, tebal, dan kedap udara. Kalau bisa sih toplesnya bening/transparan jadi kita bisa mengecek kondisi makanan secara berkala.

Alas Bahan Makanan

Tisue biasa (merek tessa) dan tisu cuci ulang yang saya gunakan sebagai alas bahan makanan saat food preparation

Sayuran yang disimpan di toples dan masuk ke kulkas akan mengeluarkan tetesan embun, oleh karenanya saya menggunakan alas tisu untuk menyerap genangan air di dasar toplesnya. Sayuran pun tetap terjaga kelembapannya, tidak terlalu basah atau kering.

Tisu yang bisa digunakan adalah kertas polos, tisu cuci ulang, tisu makan, tisu gulung, tisu wajah, ataupun kain yang berbahan katun.

Kalau saya lebih suka menggunakan tisu cuci ulang karena daya serapnya bagus. Selain itu bisa digunakan hingga 3 kali, jadi lebih hemat untuk food preparation.

Lemari Es / Kulkas

Barang ketiga yang juga sangat penting untuk menerapkan food preparation adalah lemari es atau kulkas. Tanpa kulkas kita tidak bisa menyimpan sayuran lebih dari tiga hari dan tidak bisa menyetok protein hewani.

Mengatur suhu kulkas dengan baik juga salah satu syarat food preparation yang tepat. Idealnya sih bisa membekukan ayam selama 6 jam. Jangan terlalu dingin atau kurang dingin juga karena dapat mempengaruhi waktu simpan.

Membuka tutup kulkas terlalu sering ternyata bisa memengaruhi proses penyimpanan bahan makanan di kulkas. Wah, ini masalah banget buat saya yang punya anak kecil. Entahlah, anak-anak tuh suka banget buka tutup kulkas sekedar ingin ngadem atau mencari camilan. Hayo, siapa yang anaknya juga sering buka tutup kulkas? Hehehe.

Kadang, saya sudah menerapkan food preparation yang tepat tapi karena suhu kulkas kurang merata jadi umur simpannya tidak lama. Bahan-bahan makanan yang saya simpan tidak boleh lebih dari satu minggu karena akan merusak nutrisi bahkan membusuk.

Padahal, kita harus menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi. Kita juga harus rajin mengonsumsi buah dan sayuran agar sistem imun tubuh kita terjaga. Sedangkan kesegaran bahan makanan menjadi kunci agar kandungan buah maupun sayur tidak rusak.

Jadi, butuh banget lemari es yang mampu menjaga kondisi bahan makanan secara lebih optimal dan tahan lama.

Nah, bicara tentang lemari es ada produk baru dari Modena nih teman-teman, yaitu Smart Sensor Refrigerators yang diluncurkan pada tahun 2019. Lemari es pintar ini diklaim menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat modern karena mampu menjaga kualitas bahan makanan, efisiensi konsumsi energi, dan sematan fitur-fitur canggihnya. Perpaduan yang sempurna banget ya. Pas sekali nih untuk menunjang gaya hidup sehat di tengah kesibukan.

Apalagi masa pandemi seperti sekarang dimana kita dianjurkan untuk lebih banyak berdiam diri di rumah jika tidak ada keperluan. Bisa banget kan belanja seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali.

Modena ini juga sudah lama loh terjun di pasar kulkas, sekitar 15 hingga 20 tahun. Jadi, dari segi teknologi hingga channel pemasaran sudah menguasai lah ya. Ibarat orang udah berpengalaman jadi sudah tahu kebutuhan pasar itu seperti apa.

Modena Smart Sensor Refrigerators memiliki lima tipe berdasarkan jenis, kapasitas, serta dimensi lemari es. Tapi tidak perlu khawatir karena semua varian dari kulkas pintar ini memilki pusat kendali layar sentuh yang modern dan mudah dioperasikan. Dimana setiap pilihan programnya dapat disetel tanpa harus menjangkau bagian dalam kulkas.

Keren banget, kan?

Modena Argento RF 4540 S

Kulkas cerdas ARGENTO–RF 4540 S adalah tipe multidoor dengan kapasitas 460 liter. Dilengkapi dengan empat pintu berwarna stainless, tipe ini memiliki desain ruang dalam tanpa sekat tengah sehingga pengguna lebih leluasa menata bahan makanan dalam ukuran besar berkat luasnya area kompartemen.

Modena Allegra RF 4540 S

Di lemari pendingin tipe Modena Allegra RF 4540 S mempunyai fitur yang sangat berguna di musim liburan seperti sekarang ini, yaitu Holiday Function.

Fitur Holiday Function membantu kulkas akan tetap berfungsi dengan menggunakan daya yang lebih kecil. Bagian pendingin bekerja dalam daya rendah sedangkan freezer tetap berjalan normal.

Modena Vetrolia RF 2555 L

Tipe Vetrolia RF 2555 L yang memiliki kapasitas 552 liter. Dengan side by side jenis T-Door lemari pintar ini tampil elegan dalam balutan Black Tempered Glass.

Modena Argento RF 2336 S dan Argento RF 2335 S

Hadir pula lemari es jenis bottom frezzer dalam dua tipe, yaitu Argento RF 2336 S dan Argento RF 2335 S. Masing-masing memiliki kapasitas 336 liter dan 315 liter.

Modena Argento RF 2255 S

Terakhir, tipe top freezer dua pintu Argento RF 2255 S yang memiliki kapasitas 510 liter. Dengan black stainless color dan recessed handle kulkas ini tampak elegan.