“Seandainya ada pohon keju ya, Bun. Dan aku bisa memetik sesuka hati.”
Putri sulung saya berandai-andai, saking sukanya dia dengan keju. Keju apa saja dia suka jadi kalau memilih rasa makanan dia pasti tanya, ada yang rasa keju nggak?
Sayangnya, saya adalah ibu yang kurang bijak karena selama ini kalau membeli keju bukan melihat kualitas tapi lebih pada diskon, huhuhu. Etapi saya tidak sendiri loh karena setelah bertanya di whatsapp group yang mayoritas anggotanya adalah ibu-ibu, mereka juga memilih keju yang sedang diskon apapun mereknya.
Tidak hanya itu, saya (dan juga beberapa ibu yang ada dalam WAG tersebut) sering mengonsumsi keju tapi ketika membelinya sangat jarang membaca label kemasan bahkan belum tahu cara membaca susunan komposisi dengan benar.
Padahal nih ya memilih keju yang berkualitas juga penting agar produk yang kita beli sesuai kebutuhan konsumsi harian. Anak-anak kan perlu dijaga asupan gizinya agar pertumbuhan dan perkembangannya terjaga dan tidak mudah sakit.
Nah, pas banget nih ketika ada kampanye #KejuAsliCheck yang diinisiasi oleh KRAFT yang bertujuan untuk memudahkan para ibu dalam membaca label pangan pada kemasan keju cheddar.
Ternyata ya sesuai informasi yang saya baca, tidak semua keju cheddar yang beredar di pasaran itu berbahan utama keju cheddar. Hayo loooh… Saya auto ngecek dong stok keju yang ada di kulkas, hehehe.
Lalu, bagaimana sih detail kampanye #KejuAsliCheck ini?
Nanti saya kasih tahu lebih lanjut ya, Bu. Sekarang saya mau cerita dulu tentang keju favorit saya dan keluarga di rumah.
Daftar Isi
Keju, Darimana Asal-usulnya?
Saat ini mayoritas masyarakat di Indonesia sudah mengenal keju. Tidak seperti ketika saya masih kecil dimana hanya orang-orang kaya yang bisa membeli keju karena keju belum banyak beredar di pasar.
Rasa keju yang asin dan gurih cocok banget diaplikasikan ke berbagai macam hidangan, khususnya makanan yang kebarat-baratan gitu deh. Seperti pizza, burger, dan yang lain. Akan tetapi saat ini sih keju sudah cukup akrab di lidah kita masyarakat Indonesia.
Suatu hari anak saya yang doyan sekali makan keju bertanya, “Bunda, apa benar keju itu susu yang dibasikan?”
Aduh, kok kebetulan sekali saya belum terlalu banyak membaca informasi tentang keju ya?
Untung aja ada mbah google dan saya pun bisa mengajak anak saya untuk berselancar di internet membaca informasi tentang asal usul dan perkembangan keju.
Menurut catatan sejarah para arkeolog, pertama kali keju dibuat sekitar 800 tahun sebelum masehi. Lebih tepatnya di sekitar wilayah Mediterania dan Timur Tengah. Pada saat itu keju yang berbahan dasar susu domba diciptakan sebagai makanan cadangan saat musim dingin atau paceklik. Ya karena keju adalah makanan yang awet dan tahan lama.
Sebuah sumber di youtube mengatakan bahwa pembuatan keju secara tradisional adalah dengan cara menghangatkan susu di luar hingga tercipta asam laktat yang proteinnya terkoagulasi (menggumpal). Gumpalan tersebutlah yang disimpan untuk menjadi keju.
Itu sih secara tradisional dan sederhana ya yang bisa saya jelaskan ke anak-anak. Saya belum bisa menjelaskan lebih detail lagi karena keterbatasan ilmu dan kosakata saya, hehehe.
Mengenal Cheddar, Keju Favorit Keluarga
Salah satu keju yang saat ini beredar di pasaran adalah keju cheddar. Meskipun tidak asing di telinga akan tetapi jujur ya saya belum terlalu tahu loh asal-usul keju cheddar ini. Jadi, sekalian saya ceritakan juga agar ibu-ibu juga mengenalnya.
Keju cheddar memiliki ciri-ciri tekstur yang relatif keras, berwarna kuning pucat hingga putih gading, dan kadang-kadang memiliki rasa yang kuat.
Mengapa dinamakan cheddar? Ya karena keju ini berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris dan menjadi yang paling populer di Britania Raya. Akan tetapi keju cheddar telah banyak dibuat tiruannya di seluruh dunia dengan berbagai bentuk. Mulai dari keju cheddar rendah lemak hingga tinggi lemak.
Lalu, siapa yang membuat keju Cheddar pada saat itu?
Aslinya sih keju Cheddar telah diproduksi sekitar tahun 1170 oleh Raja Henry II. Nah resep keju Cheddar konon dibawa orang Romawi ke Inggris dari daerah asal keju tersebut di Cantal, Prancis. Keju Cheddar secara tradisional harus dibuat di tempat dalam radius 30 mil (48 km) dari Wells Cathedral.
Kemudian, ada seorang tukang susu bernama Joseph Harding dari Somerset. Dialah bapak keju Cheddar yang berjasa dalam melakukan modernisasi dan standardisasi keju Cheddar. Mulai dari mengembangkan teknik, peningkatan standar higiene produk susu, dan teknik pembuatan keju modern.
Nah sudah tahu kan bagaimana sejarah singkat keju cheddar?
Di Indonesia, keju Cheddar juga sudah banyak beredar di pasar dan swalayan dengan berbagai merek. Salah satunya adalah Keju KRAFT Cheddar dari brand unggulan dari Mondelēz Indonesia.
Keju Cheddar KRAFT, Pilihan Tepat Bunda Hebat
“Keju Cheddar KRAFT adalah keju olahan siap saji dengan rasa gurih keju yang spesial dan tekstur lembut. “
Keju dengan kemasan 165 gram dan 70 gram ini dibuat dengan bahan utama Keju Asli New Zealand pada urutan pertama komposisi dan dilengkapi dengan nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, serta sumber protein dan Vitamin D.
Oleh karenanya mengonsumsi keju cheddar KRAFT secara rutin dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Hal ini dikarenakan keju cheddar KRAFT memiliki kandungan yang dapat memenuhi 30 persen kebutuhan kalsium harian, sumber vitamin D, dan protein yang merupakan salah satu komponen esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bukan karena tergiur iklan di televisi atau dibayar untuk menjadi buzzernya ya, hehehe. Saya dan keluarga, khususnya anak-anak suka sekali dengan keju cheddar KRAFT.
Putri saya bahkan bisa tahu kalau saya pakai merek lain, hehehe. Katanya Keju KRAFT yang paling pas di lidah dan cocok dimasak apa saja, khususnya keju cheddar.
Keju cheddar KRAFT juga merupakan produk turunan susu yang dapat melengkapi nutrisi harian. Oleh karena itu, pas sekali jika keju cheddar ini dikreasikan bersama aneka sajian yang tentunya bernutrisi untuk anak-anak.
Oleh karenanya keju cheddar KRAFT adalah pilihan yang tepat ibu cerdas untuk menjaga nutrisi buah hati. Terutama pada musim hujan seperti saat ini, penting sekali menjaga asupan nutrisi anak-anak agar tidak mudah sakit.
Ha ini sejalan dengan pernyataan.Dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes selaku Nutritionist:
“Berbagai manfaat yang diberikan oleh keju cheddar tentu tak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Ibu untuk memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas.”
Kabar baiknya lagi, keju cheddar KRAFT ini gurih keju yang khas, serta tanpa perisa tambahan. Sudah bisa dipastikan aman untuk anak-anak ya kalau begitu.
Kampanye #KejuAsliCheck Dukung Nutrisi Anak
Sekarang saya tahu kalau konsumen cerdas selalu ingat checklist, yaitu cek kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kedaluarsa. Saya nih yang belum selalu melupakan hal tersebut. Kadang anak saya malah yang mengingatkan untuk checklist tiap kami beli sesuatu di swalayan.
Untung ya saya segera tahu tentang kampanye #KejuAsliCheck yang memberitahukan cara mudah memilih keju dengan kualitas terbaik yaitu :
- Memastikan keju pada urutan pertama komposisi (bukan air atau tepung)
- Memiliki klaim nutrisi pada kemasan
Dian Ramadianti, Senior Marketing Manager Keju KRAFT menjelaskan bahwa kampanye #KejuAsliCheck adalah inisiatif dari KRAFT sebagai panduan yang memudahkan para ibu membaca label pangan pada kemasan keju cheddar.
“Melalui kampanye ini KRAFT ingin memberikan edukasi kepada semua Ibu di seluruh Indonesia terkait kandungan nutrisi keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas. Kampanye #KejuAsliCheck dapat diterapkan melalui dua cara mudah, yaitu dengan memastikan keju pada urutan pertama komposisi (bukan air atau tepung) dan memiliki klaim nutrisi pada kemasan” imbuhnya.
Memang ya tidak semua ibu melakukan cheklist kemasan saat membeli sebuah produk. Padahal di semua produk sudah ada informasinya tentang komposisi bahan baku dan lainnya. Hal itu sudah sesuai dengan Peraturan Badan POM No. 31 tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.
Kampanye #KejuAsliCheck ini juga mendapat apresiasi dari BPOM karena merupakan inisiatif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pangan olahan termasuk khususnya untuk mengecek label pangan.
Sudah seharusnya kalau konsumen bisa memanfaatkan semua indormasi yang tertera pada produk makanan yang dibeli. Sebagai contoh saat membeli keju cheddar nih, pastikan bahwa komposisi keju cheddar berada pada urutan pertama, bukan tepung atau bahan lainnya. Pastikan juga nutrisi pada produk sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Apalagi jika produk yang akan dibeli untuk anak-anak ya. Pastikan nutrisinya sesuai dengan kebutuhan anak-anak karena hal ini penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Apalagi saat pandemi gini, untuk memastikan agar anak-anak tetap terjaga kesehatannya ya harus mengonsumsi makanan bergizi.
Seperti penjelasan Dr. Rita Ramayulis DCN M.Kes selaku Nutritionist berikut ini.
“Berbagai manfaat yang diberikan oleh keju cheddar tentu tak lepas dari kandungan nutrisi yang ada di dalamnya, seperti kalsium, protein, dan vitamin D. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi Ibu untuk memastikan keju cheddar dengan komposisi yang tepat dan berkualitas.”
Terlebih saat musim hujan seperti sekarang sedangkan pandemi juga belum berakhir. Perlindungan ekstra pun saya berikan untuk anak-anak agar mereka tidak mudah sakit. Salah satunya dengan menyediakan makanan bergizi seperti Keju Kraft Cheddar sebagai kombinasi menu anak-anak.
Mengapa saya memilih Keju Kraft Cheddar? Karena sudah terbukti mempunyai kandungan yang dapat memenuhi 30 persen kebutuhan kalsium harian, sumber vitamin D dan protein.
Keju Kraft Cheddar juga mudah dijadikan campuran untuk berbagai olahan sajian lezat bernutrisi, karena berbahan utama Keju Asli New Zealand, dan dilengkapi nutrisi Calcimilk yang kaya akan kalsium, serta sumber protein dan Vitamin D.
Bagaimana ibu-ibu? Apakah ibu-ibu sudah melakukan checklist saat membeli produk, yaitu cek kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kedaluarsa?
Yuk, menjadi konsumen yang cerdas ^_^
15 Komentar. Leave new
Masyaa Allah, lengkap dan rinci artikelnya. Sukses selalu mba.
Terima kasih sudah mampir membaca
saya juga pecinta diskon sebelum ada kampanye #kejuaslicheck hehehe
Samaan dong kita wkwk
Keju Cheddar KRAFT itu pilihan sepanjang masa kayaknya mbak. Dari kecil cuma tau keju KRAFT. Baru beberapa tahun ini saja muncul keju merk lainnya di pasar sekitar rumah saya. Tapi memang beda sih rasanya dari KRAFT yang sudah terbukti komposisi kejunya yang dominan.
Terima kasih sudah mampir membaca
Yes.. infonya komplit dari mulai sejarah keju cheddar sampai cara memilih yang terbaik. Makasih, Mbak
Sama-sama mbak
Sy siap jadi ibu yang cerdas bun. Setiap beli keju cheddar Kraft di toko swalayan ataupun yg lainnya sering liat2 kemasan, tanggal kadaluarsa, komposisi, dan yang lainnya. Terimakasih sangat bermanfaat tips yang diberikan di blog ini.
Semoga bermanfaat ya ulasannya
KRAFT Cheddar emang gak usah diragukan lagi kualitasnya ya, udah pasti #KejuAsliCheck saya sekeluarga juga konsumsi nih tiap hari
Terima kasih sudah mampir membaca
Aku jarang banget cek kandungan dan masa kadaluwarsa. Sekarang memang harus ebih peduli ya, pada produk yang kita beli.
Betul banget mbak harus lebih berhati-hati dan teliti
tulisannya rinci dan lengkap, keju KRAFT ini memang rasanya bikin nagih, gurih dan legit, saya kalo sudah nyemil kraft, suka lupa makan lagi dan terus. thankyou for sharing, mba.