R.A Kartini adalah sosok wanita yang sangat menginspirasi. Ia telah memelopori emansipasi wanita dan juga penggerak intelektual modern di Indonesia. R.A Kartini memperjuangkan hak pendidikan bagi wanita. Ngomong-ngomong nih, dalam hidup saya juga ada lho kartini masa kini yang menginspirasi. Siapa saja ya?
Daftar Isi
1. Ibu

Pertama Ibu. Ya, Ibu yang telah melahirkan dan mendidik saya hingga menjadi seorang ibu juga. Saya seperti sekarang berkat Ibu. Perjuangan Ibu tak kenal lelah, mulai dari jualan gorengan saat saya masih kecil, jualan nasi ketika anak-anaknya butuh biaya untuk sekolah, dan saat Ibu harus senantiasa hidup sederhana agar kebutuhan sehari-hari selalu tercukupi.
Baca Juga: Arti Kesederhanaan Kartini Masa Kini
Ibu adalah kartini masa kini. Berjuang melawan kemiskinan untuk membesarkan anak-anaknya. Berjuang melawan kebodohan dengan menyekolahkan anak-anaknya. Hidup sederhana dan bersahaja agar anak-anaknya kelak dapat mengikuti kesederhanaannya. Itulah ibuku yang selalu menginspirasi dalam setiap detik hidupnya. Selamat Hari Kartini Ibu π
2. Bunda Asma Nadia
Saya mengenalnya saat berada di bangku kuliah, melalui novel “Aisyah Putri” yang ditulisnya. Hampir semua kumpulan cerpen dan novelnya kulahap habis. Assalamualaikum Beijing adalah Novel favorit saya. Sedangkan Catatan Hati Bunda adalah buku yang paling mengispirasi dalam mendidik anak. Bunda Asma, saya menyukai segala hal tentangnya, keluarganya, tulisannya, dan quotes-nya. Sangat menginspirasi.
https://www.instagram.com/p/B9TYPkhnMnx/
Bunda Asma yang membuatku menjadi blogger seperti sekarang. Awalnya saya membuat blog agar bisa berteman dan follow blognya. Namun akhirnya, saya konsisten menulis di blog untuk berbagi pengetahuan. Seperti tulisan-tulisan beliau yang mencerahkan dan memberikan semangat.
Baca Juga: Yuk, Meneladani Sifat Kartini
Benar kata Bunda Asma, bahagia itu jika kita bisa menginspirasi banyak orang melalui tulisan kita dan hidup itu harus bermanfaat untuk orang lain. Dan saya merasakannya sekarang, saat tulisan saya dapat menginspirasi orang lain, bahagia luar biasa. π
3. Ibu Mertua

Selanjutnya sosok kartini masa kini yang menginspirasi saya adalah ibu mertua. Beliau termasuk pejuang tangguh versi saya. Berjuang keras mengantarkan keenam anaknya untuk menempuh kehidupan tinggi. Lebih salut lagi saat semua jerih payah yang beliau lakukan untuk membiayai pendidikan anaknya adalah murni hasil keringat sendiri dan suami, tanpa bantuan dari saudara. Luar biasa.
Baca Juga: Menjadi Wanita yang Memesona itu Anugerah
Mama, kami biasa memanggilnya, adalah sosok wanita yang kuat dan tidak mudah putus asa. Mengingatkanku akan kartini masa lalu yang memperjuangkan hak dan derajad wanita agar lebih baik. Pun dengan mama yang berjuang agar anak-anaknya meraih cita-citanya dengan menyekolahkan mereka hingga jadi sarjana.
Sekarang, anak-anak Mama telah sukses. Mama telah menuai hasil jerih payahnya, kesuksesan keenam anaknya membuat hati Mama bahagia. Itulah sosok Mama mertua yang menginspirasiku. π
4. Indari Mastuti
https://www.instagram.com/p/BvS3Bt4h1jZ/
Saya mengenal Teh Iin, panggilannya, dari grup fb Ibu-ibu Doyan Nulis. Teh Iin adalah pendiri IIDN. Penebar virus semangat dan menulis. Beliau ingin agar seluruh wanita dapat berjuang dan mandiri melalui menulis dan bisnis. Tuh kan, pantaslah kalau teh Iin ini dijadikan next Kartini. Perjuangannya sungguh luar biasa hingga mampu memberikan motivasi dan contoh nyata bahwa wanita bisa mandiri, sukses berkarir, namun tidak melupakan anak dan suami.
Baca juga: Hutang Lunas dengan Celengan
Sejak pertama bergabung dalam training online yang dimotori Teh Iin, saya seakan mendapatkan semangat menulis yang luar biasa. Setelah bergabung dengan jaringan dari Teh Iin, beberapa tulisanku menginspirasi orang lain. ucapan “terima kasih” dari orang-orang yang membaca tulisanku membuat hati bahagia. Kreativitas saya benar-benar terasah, rupanya. π
5. Abys Wigati

Wanita yang pernah menjadi perempuan inspiratif versi Tabloid Nova ini sungguh menginspirasi. Tidak hanya saya tapi juga wanita-wanita lain yang mengenal beliau. Bunda Abyz adalah pejuang dalam meningkatkan kesejahteraan kaum marjinal. The real Next Kartini.
Bersama suami, Bunda Abys menebarkan virus good parenting dan berharap menjadikan Indonesia lebih baik. Melalui kegiatan sharing parenting yang beliau lakukan, ibu dari 3 anak ini menggugah para orang tua untuk mendidik anak dengan lebih baik.
Baca Juga: Gadged (Aman) untuk Anak
Berkat beliau, saya dan para orang tua lainnya lebih semangat dalam mendidik anak agar menjadi generasi penerus bangsa yang lebih baik. Good Parenting untuk Indonesia yang Lebih Baik adalah jargon yang diusungnya.
6. Hanny Dewanty

Emak yang satu ini saya kenal dari dumay alias dunia maya. Saat pertama kali kenal di pelatihan online kepenulisan, Mak Hanny, sapaan akrabnya, telah membuat peserta lain terkagum-kagum dengan menulis lebih dari 5 artikel dalam waktu 3 hari (seingat saya). Nah, di kesempatan lain ibu dari satu anak ini berhasil membuat 15 artikel dalam sehari. Super sekali (seperti kata pak Mario Teguh).
Baca juga: Writing Power You’ve Dreamed Of With Cloverline Creative
Saat ini Hanny Dewanti telah mendirikan Cloverline Creative sebagai wadah menyalurkan bakat penulis pemula yang ingin suskses. Dengan menebarkan semangat menulis kepada setiap orang, Mak Hanny ingin kartini masa kini tidak hanya menuntut persamaan hak (dari para kaum adam) tapi juga saling menguatkan diantara para wanita. Harapannya para wanita dapat bangkit dan berkarya, membuktikan eksistensinya di setiap lini kehidupan.
Itu dia, kartini masa kini yang menginspirasi hidupku dan mungkin juga beberapa hidup orang. Kalau kalian, apakah ada wanita yang menginspirasi hidup? Yuk, sharing ^_^
4 Komentar. Leave new
Sementara ini aku masih menmpatkan ibu jadi kartini masa kini karena belum punya mertua hehe. Pedana berkunjung, kesini, semoga saya betah ya. Semangat π
Amiin, terima kasih kunjungannya mas Fahri… Ibu tak kan pernah tergantikan ya
Waw… Menulis 3 artikel dalam 1 hari??? Ya Allah.. ide dan konsistensinya harus diacungi jempol!!
Iya mbak, jempol 4 mah gak cukup