“Masak apa hari ini? Mau buka puasa sama apa?”
Pertanyaan sama yang hampir setiap hari ada di grup emak-emak ^_^ Hayo… ngaku siapa yang sering ikutan nanya juga? Wkwkwk.
Lalu akan ada banyak jawaban yang bisa jadi inspirasi menu buka puasa dan sahur. Biasanya saya catat dan sesuaikan dengan budget. Kalau pas dengan selera keluarga ya saya eksekusi. Hehehe.
Kadang saya berkhayal, seandainya semua anggota keluarga mau mengonsumsi menu buka puasa praktis dan hemat ala food combining. Sayangnya belum ada yang bisa, pasti deh nyari nasi, sayur, dan lauk pauk.
Apa itu food combining? Penjelasan yang sederhana pernah saya tulis di sini.
Buka puasa dengan cara food combining nih praktis sekali dan simple. Saya menerapkan pola makan food combining sejak tahun 2018 tapi baru menerapkannya pada puasa Ramadhan tahun 2019 dan 2020. Hasilnya luar biasa loh, puasa enggak lemes, lebih fresh, dan nyaman aja di perut.
Oiya, tahun lalu saya juga menerapkan menu buka puasa yang sehat ala JSR yang emang mirip dengan food combining. Hasilnya sama-sama baik untuk tubuh.
Puasa Lebih Sehat dengan Menu Buka Puasa yang Sehat
Sebelum sharing tentang menu buka praktis dan hemat, saya ingin cerita dikit ya, teman-teman …
Dulu, saat masih sekolah dasar hingga kuliah saya sering banget sariawan saat puasa. Hampir selalu lho T_T Bahkan, ketika lebaran sudah tiba sariawan masih nongkrong di bibir. Hasilnya saya enggak bisa menikmati dengan khusyuk kue lebaran yang terhidang di meja.
Tersiksa banget rasanya harus puasa dalam keadaan sariawan dan kadang disertai batuk dan flu. Tenggorokan rasanya kering, badan lemas dan lesu. Udah gitu kalau buka puasa pakai balas dendam, hahaha. Minum teh panas, lanjut es campur, terus nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Sayur? Jarang banget.
Duh, gimana nggak sakit-sakitan coba?
Ya, itulah kebiasaan puasa dan pola makan di keluarga saya yang terjadi hingga sekarang. Huhuhu…
Tapi itu dulu, saat saya belum dapat hidayah untuk merubah pola makan menjadi lebih sehat. Sekarang alhamdulillah saya sudah bisa membedakan mana yang baik untuk tubuh saya.
Saya memilih buka puasa dengan tidak berlebihan, makan makanan sehat, dan tentu saja dengan aturan food combining atau Jurus Sehat Rasulullah (JSR). Puasa lebih sehat dan lancar tanpa keluhan pencernaan.
Menu Buka Puasa Praktis dan Hemat Ala Food Combining
Saat puasa maka kita mengosongkan perut selama kurun waktu tertentu. Kalau biasanya terisi makanan secara berkala, kini menjadi kosong sesaat. Fungsi pengosongan perut ini banyak fungsinya loh, mulai dari penghematan energi, regenerasi sel, hingga perbaikan organ. Dari sisi spiritual oun ada efeknya seperti melatih kesabaran, rasa patuh, dan lainnya.
Tapi, pilihan cara berbuka puasa membuat energy tubuh terbuang percuma saat sistem cerna bekerja keras. Kombinasi dari gula yang sangat tinggi, protein hewani, produk refinasi, malah ngasih beban yang berat untuk sistem cerna.
Setelah menyantap menu berbuka seperti martabak manis-asin, es campur, kolak atau ragam kuliner lainnya, biasanya langsung ngantuk, tarawih pun berat T_T.
Terus, gimana seharusnya kita berbuka?
Berbukalah dengan yang manis
Kalau mencontoh rasulullah saw sih dengan kurma dan segelas air, sederhana ^_^ Iya, praktis sekali kan menu buka puasanya Rasul, dan tentu saja hemat.
Tapi sayangnya kadang banyak yang salah kaprah, “berbukalah dengan yang manis” diartikan dengan berlebihan dan kurang tepat.
Enggak usah jauh-jauh deh, suami saya dan anak-anak pun masih sering berbuka puasa dengan kolak atau dawet (tanpa es). Beda dengan saya yang minum segelas jeruk nipis hangat plus himsalt. Segar dan langsung kenyang, hehehe.
Buah-Buahan Segar
Sebelum sholat maghrib, saya lanjutkan dengan yang manis-manis yaitu kurma. Lanjut dengan beberapa potong buah segar untuk memberikan paokan enzyme, vitamin, serat, dan mineral. Saya lebih suka buah yang mengandung cukup air seperti semangka, melon, jeruk.
Eh, nggak lemas makan gitu doang saat berbuka?
Enggak kok, saya percaya buah mengandung enzyme untuk memelihara kesegaran tubuh. Kata para ahli, kadar gula buah yang disantap normal tidak akan melonjakkan gula tubuh. Buah juga tidak akan menyita enzyme cerna untuk memrosesnya. Jadi sistem cerna kita enggak kaget karena merasa terbebani.
Baru deh sholat maghrib dan lanjut tarawih ^_^
Kalau setelah tarawih masih lapar, bisa juga makan sayuran segar atau buah lagi. Dalam food combining juga enggak dilarang makan nasi saat puasa kok, hanya saja tetap mengikuti juklak ya ^_^ Jangan berlebihan juga.
Nah, kalau menurut pola JSR sih lebih baik makan (lanjutan setelah tarawih) sayur rebus atau kukus dalam porsi kecil.
Saya ngikut yang mana? Ehm, saya lebih nyaman dengan anjuran JSR sih karena selama puasa saya menghindari nasi. TIDAK ANTI NASI loh ya, saya menghindari aja dulu dan menggantinya dengan sayuran.
Gimana? Lebih praktis dan hemat, kan?
Coba ya semua keluarga bisa buka puasa ala food combining, pasti lebih hemat lagi, wkwkwk.
Kalau kalian, menu buka puasa praktisnya apa nih? Yuk, sharing di kolom komentar ^_^
Makan dan Minumlah, tetapi jangan berlebihan” (QS. Al-A’raf:31)