Puasa di Tengah Covid-19 – Ramadhan tahun 2020 telah hadir sejak 11 hari yang lalu ketika saya menuliskan postingan ini. Pertama saya bersyukur sekali masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Itu artinya Allah Maha Mengabulkan doa yang setiap saat saya panjatkan. Saya dan suami sangaat bersyukur dalam keadaan sehat ketika harus berpuasa.
Tapi, sebulan sebelum puasa saya (mungkin juga beberapa orang) merasa was-was karena harus berpuasa di tengah wabah corona. Kenapa? Karena ada beberapa imbauan yang harus ditaati saat ini untuk mencegah penularan virus corona.
Daftar Isi
Tarawih di Rumah
Seperti yang kita tahu bahwa sejak penyakit Covid-19 melanda ada imbauan untuk social distancing dan physical distancing. Akibatnya di beberapa daerah (terutama yang berada di zona merah) sudah tidak boleh lagi sholat berjamaah di masjid atau musholla. Lah terus tarawihnya gimana? Itulah… Ramadhan kali ini benar-benar berbeda karena lebih baik tarawih di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.
Banyak orang yang sedih lantaran tidak bisa melakukan tarawih di musholla atau masjid. Padahal bisa jadi inilah waktu yang ditunggu-tunggu, ya kan? Apalagi anak-anak senang banget kalau diajak tarawih ke musholla.
Buka Puasa Bersama di Rumah Aja
Buka puasa bersama bisa bikin akrab, baik dengan teman-teman maupun keluarga. Apalagi kayak saya yang tinggal jauh dengan keluarga. Saat Ramadhan gini biasanya kami buka puasa bersama seminggu sekali di rumah ibu.
Kadang juga buka bersama teman-teman komunitas bloger, alumni sekolah, atau undangan dari beberapa brand seperti Hokben. Tapi saat ini buka puasa bersama keluarga inti di rumah aja.
Bikin Takjil Sendiri
Berburu takjil saat bulan puasa adalah hal yang lumrah dan biasanya banyak sekali penjual takjil di pinggir jalan. Tentu saja hal ini menguntungkan untuk sejumlah masyarakat.
Terus, apakah di saat pandemi ini masih ada penjual takjil? Karena pastinya kalau ada pasar takjil akan banyak orang berjubel beli makanan dan minuman.
Apa enggak takut corona?
Entahlah, saya sih gak takut hanya melakukan upaya terbaik untuk mencegah penularan. Kalaupun ada yang masih bisa bebas keluyuran, nggak jaga jarak dengan alasan gak takut corona ya mau gimana lagi?
Di desa tempat tinggal saya pun masih banyak penjual takjil padahal kabarnya di desa sebelah sudah ada yang positif T_T
Hanya bisa tetap waspada dan berdoa deh, semoga Allah selalu menjaga saya, keluarga, dan teman-teman semua. Amiin
Apakah Masih Ada Sholat Idul Fitri?
Rasanya ada yang kurang ketika sudah puasa 30 hari tapi enggak sholat Idul Fitri, gitu pikir saya saat datang bulan di malam takbiran. Hehehe. Ealah, sekarang malah sholat Idul Fitri akan ditidakan karena sedang ada wabah.
Ya Allah… Jika memang ini sudah kehendakmu, maka saya hanya bisa pasrah dan berdoa semoga semoga wabah ini segera berakhir sebelum hari kemenangan itu tiba.
Gimana rasanya enggak bisa bertemu ibu dan bapak ketika Idul Fitri? Belum pernah saya bayangkan. Bagaimana ketika kita hanya bisa silaturahmi dengan teman dan saudara secara online?
Kayaknya amplop lebaran enggak bakalan laku nih ^_^ *saatnya angpao kirim online juga, hihihi.
Itu dia cerita puasa saya saat wabah Covid-19 melanda negeri tercinta.
Sehebat apapun manusia berencana, Tuhanlah yang menentukan. Melalui Ramadhan kali ini waktunya untuk merenung dan mengingat kembali kekuasaan Allah SWT. Semoga puasa di tengah pandemic bisa menumbuhkan kepekaan sosial kita sehingga muncul pula rasa simpati pada saudara-saudara yang membutuhkan.
Bagaimana dengan puasa teman-teman kali ini, yuk sharing di komentar ^_^
Salam,