Luka diabetes apa bisa diatasi?
Luka, walau setitik, bagi penderita diabetes, merupakan sebuah bencana. Karena berbeda dari orang sehat, penderita diabetes jika terluka penyembuhannya relatif lebih lama. Apalagi jika tidak segera diobati, maka luka akan makin parah dan resiko terbesarnya adalah amputasi alias pemotongan bagian tubuh yang terluka.
Namun ada harapan bagi penderita diabetes yang sudah terluka. Mereka tidak usah mengkhawatirkan lukanya akan membesar atau bahkan resiko amputasi bagian tubuh. Karena ada Ahmad Hasyim Wibisono, pendiri Pedis Care yang bisa mengatasi luka tanpa harus amputasi.
Pengobatan bagi Pasien Diabetes yang Terluka
Ahmad Hasyim Wibisono mendirikan Pedis Care, sebuah pusat perawatan luka di Kota Malang. Pedis Care menjadi pionir karena para pasien datang untuk disembuhkan lukanya tanpa harus tindakan operasi besar atau amputasi. Ahmad Hasyim berusaha agar luka para pasien diabetes melitus bisa dikeringkan dan disembuhkan sehingga mereka tidak menderita.
Ahmad Hasyim berusaha agar pasien tidak tiba-tiba disuruh operasi, seperti ketika mereka datang ke RS. Hati nuraninya terketuk, akankah semua pasien diabetes harus menghadapi nasibnya di atas meja operasi dan terpaksa diamputasi? Bagaimana jika ia adalah tulang punggung keluarga lalu kakinya tidak utuh lagi?
Oleh karena itu ia berusaha menolong mereka agar lekas sembuh. Jika ada pasien diabetes yang sudah terlanjur luka, maka dilihat dulu kondisinya. Luka akan dibersihkan lalu dilihat jaringan di bawahnya. Selama jaringan di bawah luka masih sehat dan tidak sampai ke bagian tulang, maka bisa ditumbuhkan kembali.
Pasien-pasien Hasyim sangat berterima kasih kepada Ahmad Hasyim. Biasanya, ketika mereka berobat ke tempat lain maka langsung divonis harus operasi. Namun saat datang ke Pedis Care mereka akan diperiksa dengan teliti dan diusahakan agar bisa diobati jaringan lukanya. Mereka pun selamat dari ancaman amputasi yang bisa merenggut masa depannya.
Apalagi Ahmad Hasyim juga menyediakan layanan home visit. Para perawat yang akan datang ke rumah pasien diabetes untuk mengobati lukanya, seminggu 2 kali. Dengan layanan ini maka pasien yang lemah sekalipun akan mendapatkan pelayanan yang maksimal, lukanya kering, dan gula darahnya bisa dikontrol.
Semangat Pengabdian Seorang Perawat
Latar belakang Ahmad Hasyim Wibisono yang merupakan seorang pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya membuatnya mengerti cara perawatan luka, terutama bagi para pasien diabetes. Ia telah menempuh pendidikan di Jurusan Keperawatan UB, lalu melanjutkannya ke Magister Keperawatan Universitas Indonesia.
Ahmad Hasyim juga merupakan lulusan dari sebuah kampus di Australia dan belajar manajemen serta pendidikan diabetes. Dengan latar belakang pendidikannya sebagai perawat spesialis luka diabetes maka ia mengabdikan diri agar para pasien lekas sembuh. Masih ada harapan besar bagi mereka yang gula darahnya tinggi lalu terluka, dan tidak usah amputasi yang mengerikan.
Dengan semangatnya dalam menyembuhkan luka pasien diabetes dan menumbuhkan harapan mereka, Ahmad Hasyim telah meraih hadiah berupa SATU Indonesia Awards tahun 2019. Penghargaan yang ia dapatkan di kategori kelompok di bidang kesehatan.
Dengan penghargaan ini maka Ahmad Hasyim sangat bersyukur karena kiprahnya di bidang kesehatan diapresiasi oleh Astra. Ia terus berusaha untuk menyembuhkan luka para pasien dan menyemangati agar terus bergaya hidup sehat. Masih ada harapan besar bagi mereka agar lukanya kering, sembuh, dan tidak akan diamputasi bagian tubuhnya. Ia berharap masyarakat Indonesia menjaga kesehatan dan gula darahnya stabil, agar tidak terkena penyakit diabetes.