Memiliki rumah kedua di kota (jika domisili kita saat ini di desa) adalah impian sederhana. Apalagi jika rumah kedua tersebut bisa menghasilkan rupiah yang lumayan. Seperti impian bapak mertua saya yang puengen banget punya rumah kos-kosan di Kota Malang.
Ya siapa sih yang nggak pengen kalau udah tua bisa duduk santai sambil menikmati hasil dari rumah kos-kosan?
Seperti itulah angan-angan bapak sebelum membeli tanah dua tahun yang lalu dan hingga sekarang surat-suratnya belum beres.
Daftar Isi
Pentingnya Ilmu Sebelum Membeli Sesuatu
Bagi saya, membeli sesuatu apapun itu minimal harus tahu dengan jelas dulu produknya. Meskipun hal sepele seperti bantal dan guling misalnya, ya harus tahu kualitasnya dan cara pembeliannya. Jangan sampai tertipu dengan penjual abal-abal yang saat ini marak sekali di dunia belanja online.
Begitu juga dengan membeli tanah, banyak yang harus dipelajari dan diketahui. Tidak lantas tergesa-gesa membeli tanah karena tergiur dengan lokasi yang strategis dan harga yang murah.
Kalau tidak ya akan bernasib seperti bapak saya yang meskipun tidak rugi uang tapi rugi waktu dan tenaga. Eh bapak juga sudah membayar separoh lebih tapi surat-suratnya belum juga beres sih, gitu rugi gak sih secara materiil?
Sebenarnya bapak sudah pernah beli tanah di desa dan langsung ada sertifikatnya. Nah, kalau beli di pengembang gini baru pertama kali. Seharusnya bapak bertanya dulu pada anak-anaknya atau mencari tahu prosedur pembelian tanah sehingga bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
Pemilik Tanah Meninggal Dunia
Bapak membeli tanah seluas 84m2 kepada Pak A, seorang personal agent properti. Setelah beli tanah tersebut bapak membawa pulang Surat Perjanjian Jual Beli dan kwitansi pembayaran. Oiya, dalam surat perjanjian tersebut menyatakan bahwa bapak membeli tanah beserta bangunan rumah tipe 45.
Pak A menjanjikan rumah akan selesai dalam waktu 4-5 bulan, tapi ternyata rumah baru jadi setelah satu tahun. Huhuhu …
Nah, dalam rentang waktu satu tahun tersebut surat AJBnya belum jadi padahal bapak sudah membayar biaya untuk AJB dan pajak pembeli kepada Pak A. Duh, bapak kesal sekali pastinya.
Saya juga beberapa kali ke rumah Pak A untuk menagih tapi banyak sekali alasannya. Mulai dari umroh, anaknya sakit, sampai pemilik tanah sebelumnya meninggal dan Pak Camat turun jabatan alias ganti camat baru. Huft…
Pemilik Tanah Pindah ke Anak
Terakhir kali ke rumah Pak A, saya minta surat-surat untuk pengajuan AJB. Rencananya saya mau urus sendiri aja deh. Tapi Pak A minta waktu seminggu dan pengajuan pun dilakukan.
Tapi rasanya ada yang aneh karena waktu saya minta foto pengajuan saat di kecamatan itu kok tidak ada. Lalu, saya minta bukti pembayaran pajak pembeli dan penjual juga tidak juga dikirimkan kepada saya. Ya Allah beneran jadi curiga dong saya.
Nah, bapak lebih gak percaya lagi karena seharusnya untuk mengajukan ulang pengajuan AJB tersebut seharusnya ada tanda tangan bapak dan Bu N (anak dari pemilik tanah). Tapi setelah ditelusuri ternyata Bu N tidak mau tanda tangan karena Pak A masih punya utang kepada Bu N. Hadeeeh… Mbuletisasi sodara-sodara ..
Sekarang gimana donk?
Sepertinya saya harus meminta bantuan notaris agar masalah ini segera selesai. Mohon doanya ya teman-teman agar masalah bapak saya ini segera selesai tanpa merugikan pihak manapun, aamiin.
Pengalaman Berharga saat Membeli Properti
Pengalaman pahit membeli tanah dari bapak memberikan saya banyak pelajaran yaitu kalau mau beli properti tidak bisa sembarangan. Baik untuk investasi ataupun untuk tempat tinggal sebaiknya pastikan dulu statusnya.
Pastikan status tanah jelas dan tidak ada sengketa. Jika perlu cek sertifikat tanahnya apakah namanya sudah sesuai dengan nama penjual. Pastikan juga batasan-batasan pada tanah tersebut apakah sudah sesuai dengan yang ada di lapangan.
Kesalahan bapak saya adalah tidak tahu dengan jelas status tanahnya tapi sudah membayar kepada penjual. Padahal ternyata penjual belum membayar lunas tanah tersebut kepada pemilik pertama.
Saat ini rumah tersebut akan dikontrakkan atau dijual gitu, tapi hingga saat ini belum juga laku. Ya, mungkin orang-orang sekarang mah investasi properti untuk tempat tinggal lebih memilih Gateway Park of LRT City ya.
Eh, teman-teman udah pada tahu kan apa itu gateway park?
Gateway park adalah hunian berkonsep urban resort, lengkap dengan area komersil dan pemukiman. Kalau di Indonesia ada LRT City Gateway Park nih yang menyediakan fasilitas penunjang yang bikin nyaman dan privasinya terjamin.
Impian saya banget dan mungkin hampir setiap orang untuk bisa membeli apartemen di LRT City Gateway Park ya. Gimana nggak mupeng kalau tinggal di satu kawasan aja kita bisa mendapatkan fasilitas yang memadai. Seperti jalan yang ramah untuk pejalan kaki dan bersepeda, mal, kolam renang, gym, private garden, dan juga coworking space.
Tidak hanya itu, untuk transportasi pun bisa lebih hemat biaya dan waktu karena dekat dengan stasiun LRT Jati Bening dan fasilitas publik lainnya.
Bagaimana? Daripada investasi gak jelas dan ujung-ujungnya malah ditipu oleh personal agent properti, lebih baik memilih developer yang terpercaya ya. Bisa banget nabung dulu untuk beli satu apartemen di LRT City Gateway Park, hehehe.
25 Komentar. Leave new
Ah iya, KLO beli properti baik rumah maupun tanah emang harus teliti dan hati-hati ya mbak
Bener banget mbak
Ya ampun nyeseknya mbak. Semoga segera diberi jalan keluar ya mbak. Memang kalau mau beli properti itu harus hati-hati sekali, status tanahnya udah jelas belum, penjualnya profesional dan aman atau tidak.
Terima kasih sudah mampir membaca
Duuuuh semoga bisa diurus dan cepat selesai ya mbaa. Kebayang bangetttt capek dan rugi baik waktu dan uangnya .
Tapi memang, beli property, atau apapun itu, ga bisa sembarangan. Bener2 semua harus jelas. Aku sendiri jujur aja ga terlalu ngerti urusan begini, makanya waktu itu minta bantuan dengan saudara yg lebih paham. Jadi sama2 enak kan penjual dan pembeli.
Terima kasih sudah mampir membaca
kalau aku pernah beli rumah trys belum dibaliknamakan karena waktu itu belum ada uang, eh penjualnya meninggal dan harus urus2 persetujuan anak dan istrinya. mereka gak mau tanda tangan tadinya karena baru tahu kalau suaminya punya rumah. pas ketemu salah satu anaknya dia dulu muridku, akhirnya dipermudah
Terima kasih sudah mampir membaca
baca post ini jadi keinget sama yang viral sekarang di sosial media, mafia tanah
tapii emang perlu banget memahami soal kontrak jual beli tanah, sampe ke akar-akarnya kalau mau beli, gimana status tanahnya. Ini penting banget, jangan sampe di kemudian hari menimbulkan sengketa
Terima kasih sudah mampir membaca
Banyak banget yang kejadiannya begini, kak.
Anaknya yang jual properti orangtuanya yang sudah meninggal, sehingga memang kudu ditelusuri lagi, benar atau tidak. Agak ribet tapi selama penjualnya mau tanggung jawab, masih oke yaa..
Kalau lepas tangan, nah…ini masalah baru.
Terima kasih sudah mampir membaca
Betul sekali nih, Mbak. Sebelum membeli properti, emang harus cek dulu status kepemilikannya. Paling sip kalau sertifikat asli ditunjukkan dan sudah atas nama penjual. Kita jadi ga ribet.
Sedang otw ngurus ini juga, sih. Bedanya, kami “cuma” misahin status kepemilikan. Perlu kesabaran karena waktunya lamaaa
Terima kasih sudah mampir membaca
Masya Allah pengalaman berharga ini mbak…aku semalam baru aja ngobrolin bab rumah ini..dan salah satu kota pilihan kami malang karena kabarnya secara harga lebih miring dari sby.
Huhuhu, dr cerita mbak aku jadi memgambil.banyak.kesimpulan dan poin untuk saya jangan buru2..
Btw, smga cepat laku y mbak tanahnya
Terima kasih sudah mampir membaca
Memang harus benar-benar teliti ya… karena bukan nominal yang sedikit dan benar-benar harus ekstra ketat menelusuri segala sesuatunya. jadi ingat teman suami yang kehilangan rumah yang sudah dibeli.
Terima kasih sudah mampir membaca
betul sekali nih mba, perlu teliti dalam membeli properti. LRT city gateway park ini lokasinya dimana mba?
paling sering itu kalau soal tanah ini sengketa batas tanah atau ternyata kepemilikan tanah yang dibeli itu berlapis kalau nggak salah. makanya kita memang harus hati-hati banget kalau mau beli tanah ya, mbak jangan sampai ketipu dan bikin uang yang dikumpulkan buat investasi malah hilang karena tanahnya bermasalah
Terima kasih sudah mampir membaca
Ya Allah semoga dimudahkan urusannya Mbak biar clear. Masalah ini bisa jadi pelajaran besar untuk kita di masa depan agara jangan mengulang kesalahan yang sama.
Amiin terima kasih sudah mampir membaca
Wah bener banget, urusan properti itu kalau belum tuntas statusnya bisa panjang buntutnya. Semoga dimudahkan urusannya ya, Mbak.
Amiin terima kasih doanya