Assalamualaikum, selamat pagi teman-teman. Maaf ya kalau beberapa hari ini postinganku banyak curhat, hehehe. Seperti postingan kali ini, saya ingin mengenang masa lalu yang sekarang sudah tidak bisa saya rasakan lagi. Yaitu menu khas lebaran di rumah mertua.
Sejak pertama menikah saya sudah tinggal bersama mertua, hingga sekarang. Dulu sih pengen punya rumah sendiri tapi mama pengen kami tinggal di rumahnya saja karena kelima saudara ipar ikut suaminya. Jadilah saya enggak tega kalau harus pindah rumah. Huhuhu.
Lebaran Pertama di Rumah Mertua
Dua bulan setelah menikah saya lebaran di rumah mertua donk, waktu itu masih ada kakak ipar yang tinggal juga (sekarang sudah pindah ke Surabaya). Saya agak kaget dengan kebiasaan mama menjelang lebaran.
Kebiasaan apa?
Bersih-bersih rumah? Ini mah sudah biasa, di rumah ibu saya juga menjelang lebaran pasti bersih-bersih lah.
Lalu apa?
Bikin banyak kue kering seminggu sebelum lebaran dan memasak rendang plus nasi kuning pada malam takbiran. Hehm… Agak kaget juga karena harus bantu-bantu, hihihi. Secara saya tidak pandai bikin kue dan memasak.
Mungkin kebiasaan ini juga ada di beberapa keluarga lainnya, tapi baru bagi saya.
Mengapa Harus Kue Kering?
Beberapa hari sebelum bikin kue mama memintaku belanja bahan-bahan dasar kue seperti tepung, kacang, margarine, dan yang lain. Oleh karena bikinnya banyak, biasanya mama dibantu oleh mbak – yang biasa bantuin mama sehari-hari. Kadang juga saya bantu tapi karena belum ahli jadi bantuin makan aja, hehe.
Mengapa harus kue kering? Karena kue kering ini awet bisa sampai berbulan-bulan loh. Daan… bapak adalah anak sulung dari lima bersaudara sehingga setiap lebaran biasanya banyak saudara-saudaranya yang datang. Selain itu kata mama juga untuk berhemat, hehehe.
Ya emang bikin kue sendiri tuh lebih hemat daripada beli di toko. Kebiasaan membuat kue kering lebaran ini sudah dilakukan mama sejak anak-anak masih kecil jadi kayak udah tradisi gitu.
Biasanya mama bikin kue kacang, kue mawar, kue sagu, dan lainnya udah lupa namanya.
Lalu, Mengapa Nasi Kuning dan Rendang?
Kebiasaan kedua yang hampir selalu dilakukan mama menjelang lebaran adalah bikin nasi kuning, potong ayam kampung, dan masak rendang. Sekarang hanya tinggal kenangan karena mama sakit stroke dan lumpuh.
Kata anak-anak mama, kebiasaan ini sudah dilakukan mama sejak lama. Sejak anak-anaknya masih kecil mama hampir selalu bikin nasi kuning dan rendang ayam kampung. Rasanya enak dank has gitu. Jujur aja lebaran pertama saya sungguh berkesan karena bisa merasakan rendang buatan mama mertua. Dan ini adalah kali pertama saya makan rendang.
Saat saya tanyakan pada mama kenapa sih masak nasi kuning dan rendang? Karena mama ingin anak-anaknya bisa makan enak pun dengan saudara-saudaranya yang datang ke rumahnya. Huhuhu… beneran rindu masa-masa itu.
Benar saja, saat lebaran tiba setelah sholat Idul Fitri anak-anak mama berkumpul semua dan makan rendang bersama. Selain makanannya yang enak, kebersamaam menambah hangat suasana.
Resep Rendang Ayam Sederhana Ala Mama
Sayangnya saya enggak pernah belajar cara memasak rendang ketika mama masih sehat. Saya hanya melihat aja ketika mama sedang masak, membantu ngupas bawang, ngiris cabe, dan menggoreng bumbu. Selebihnya mama yang bertindak.
Tapi Alhamdulillah saya bisa dapatkan resepnya dari kakak ipar yang pandai memasak ^_^
Bahan:
Ayam 1/4 kg dan Lumuri jeruk nipis
(Kebiasaan mama adalah memasak ayam kampung dengan presto bersama bumbu ungkep
Setelah ayam empuk, baru deh digoreng)
1/2 bh kelapa(1/2 liter santan)
1 genggam kelapa utk di sangria
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis
Bumbu:
3 siung besar bawang putih
5 siung besar bawang merah Brambang
3 biji Kemiri yang bulat sedang
5 biji cabe merah besar yang besar, kalau kecil ya 7 biji gitu
1,5 cm kunyit
1 cm jahe
2 cm lengkuas
4 lembar daun jeruk
1 batang sereh
4 biji Merica
½ sendok teh ketumbar
1 lembar daun salam
1 batang serai digeprek
Cara membuat
- Sangrai kelapa sampai kering dan warna kecoklatan trus ulek sampai halus.
- Siapkan semua bahan, peras santan dan blender bahan yang akan dihaluskan.
- Tumis bumbu hingga harum. Setelah terlihat kecoklatan dan matang, masukkan santan ke wajan.
- Campur semua bahan tambahan dan bumbu halus, masak, dan aduk terus biar tidak pecah santan (santan bergumpal).
- Jika santan sudah mengeluarkan minyak baru masuk kan ayam aduk sesekali.
- Tes rasa dulu sebelum rendangnya kering. Kalau rasa garamnya kurang bisa ditambahkan langsung.
- Setelah bumbu meresap, matikan kompor dan rendang siap dihidangkan.
Itu dia, teman-teman menu khas lebaran di rumah mertua. Oleh karena saat ini beliau sedang sakit saya memutuskan gak masak rendang dulu. Sebagai gantinya saya masak menu favorit yaitu pecel atau Indonesian salad, hehe
1 Comment. Leave new
Aku LBH suka rendang ayam sbnrnya drpd rendang daging :D. Mungkin Krn LBH lembut yaaa, kalo daging kan kdg agak alot, blm lagi kalo nyangkut di gigi hahahaha.
Mamaku di Medan jg rutin bikin rendang tiap lebaran mba.malah di masak 2, ayam dan daging. Krn kami semua beda2 kesukaannya :D.
Jd kangen juga pgn rasain rendang ayam. Ntr aku mau coba pake resep mba deh 🙂 sekalian belajar masak.