Stop Cuek! Bahaya Narkoba Mengintai Anak Kita – Beberapa waktu lalu beredar berita tentang penyebaran pil pcc di kalangan siswa sekolah dasar. Pil penenang yang telah merenggut korban siswa tak berdosa tersebut lantas membuat hampir semua orang tua khawatir.
Termasuk saya yang memiliki putri di sekolah dasar kelas satu. Bagaimana tidak khawatir jika berita-berita di televise menyebutkan bahwa pil pcc tidak hanya tersebar di Kendari namun juga beberapa kota. Meskipun tidak tahu pasti kebenarannya tetap saja yang namanya orang tua tetap waspada.
Meriahnya acara seminar dihadiri orangtua, pendidik, dan pengasuh panti asuhan |
Saya pun mewanti-wanti anak sulung untuk tidak menerima makanan apapun pemberian orang asing. Tak lupa si sulung selalu saya beri sarapan dulu sebelum berangkat sekolah dan membawa bekal untuk makan siang. Hal ini untuk menghindari jajan di luar, tahu sendiri kan jajanan jaman sekarang, banyak mengandung bahan pewarna dan pengawet, selain terbuka dan beberapa kali dihinggapi lalat.
Menyikapi semakin terbukanya akses peredaran napza (pil pcc sebenarnya bukan napza tapi dampaknya mirip) di kalangan pelajar, sekaligus memperingati milad ke-4, Pondok Parenting Harum mengadakan Seminar Parenting “Peran Orang Tua Menghadapi Tantangan Peredaran Napza” di Aula Edotel Malang pada Minggu, 22 Oktober 2017.
Tidak seperti biasanya, peserta yang hadir dalam seminar parenting kali ini lebih bervariatif. Selain ibu rumah tangga, ada pendidik, motivator, ibu-ibu PKK, perwakilan dari bakti luhur Kediri dan Malang, dan juga pendongeng cilik.
Baca juga: [Seminar Parenting] Menyikapi Pendapat dengan Anak
Sponsorshipnya juga lebih banyak lho, selain tabloid Nova dan Nakita yang setia mengawal perjalanan Pondok Parenting Harum, kali ini ada Tupperware, Balqis mode, Citra Prestasi Gemilang, Amel Craft, dan PT. Aku Bisa, sehingga suasana lebih meriah. Kalau biasanya saya dapat banyak hadiah, kali ini alhamdulillah masih dapat Goodybag dan doorprize kaos nova.
Ibu Abyz menyampaikan materi peran orang tua menyikapi tantangan peredaran Napza |
Setelah acara dibuka dengan bacaan basmallah, tibalah saatnya pemotongan tumpeng sebagai rasa syukur atas berdirinya Pondok Parenting Harum. Harapannya lembaga parenting ini dapat menebar lebih banyak manfaat kebaikan ke lebih banyak keluarga Indonesia, tak hanya untuk keluarga berpunya tapi juga untuk masyarakat papa, dari berbagai suku bangsa, golongan dan keyakinan yang berbeda. Amiin.
Pemotongan tumpeng dilakukan oleh suami Ibu Abyz Wigati, praktisi sekaligus konsultan parenting yang telah meraih berbagai penghargaan untuk kategori perempuan dan pendidikan tingkat nasional. Saya dan beberapa peserta yang hadir sempat meneteskan air mata tatkala melihat kemesraan suami-istri tersebut. Perjuangan beliau-beliau untuk menularkan virus good parenting ke berbagai wilayah sungguh luar biasa.
Remaja dan Tantangan yang Dihadapi
Materi pertama disampaikan oleh Ibu Sri Sudarwati, MM, trainer dan motivator di Citra Prestasi Gemilang. Menurut Ibu Wati, panggilan akrab beliau, berbagai persoalan muncul pada fase remaja dimana terdapat peralihan dari anak-anak menuju dewasa secara fisik dan psikis. Persoalan tersebut dapat melibatkan orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sekolah dan kenyataannya, persoalan-persoalan tersebut dapat menyebabkan remaja terjerumus ke Napza.
Penyebab remaja terjerumus ke Napza antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut:
- Remaja dalam masa pencarian identitas
- Sosial dan emosional sebagai akibat dari masa perubahan dan perkembangan remaja
- Remaja belum mendapat pengarahan yang tepat terkait akibat penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif)
Pada umumnya, perubahan fisik dan emosional membuat remaja menjadi sensitif. Mereka merasa dirinya unik dan tak ada seorang pun yang bisa memahami dirinya termasuk orang tua. Ketidakmampuan orang tua memahami hal tersebut dapat menyebabkan konflik. Banyak orang tua yang masih menganggap remaja sebagai anak kecil sehingga pola asuh dan komunikasi tidak berkembang.
Sementara itu, jika berkomunikasi dan berhubungan dengan teman sebayanya, remaja merasa menemukan kesesuaian sikap dan kenyamanan berkomunikasi. Oleh karenanya, Ibu Wati menyarankan kepada orang tua untuk:
- Dapat menjadi media komunikasi yang informative dan pelatihan moral
- Menjadi pusat control rohani anak dan mengenalkannya dengan alam luar
- Mendukung secara emosional melalui empati, kepedulian, dan perhatian.
Orang tua adalah tokoh panutan anak maka untuk dapat memberikan motivasi perilaku positif, sebisa mungkin remaja harus diberi kepercayaan dan tanggung jawab penuh, serta kontrol sosial dan pendekatan komunikasi.
Peran Orangtua dalam Mencegah Penyalahgunaan Narkoba
Selanjutnya materi kedua tentang peranan orang tua mencegah penyalahgunaan narkoba disampaikan oleh Ibu Abyz Wigati. Alhamdulillah Aira duduk manis bermain di pojokan (disediakan panitia) bersama beberapa anak-anak yang lain. Emaknya bisa fokus mendengarkan materi seminar. Hehehe. Inilah yang saya suka saat menghadiri seminar bersama Pondok Parenting Harum, bisa ngajak anak dan disediakan mainan untuk mereka.
Baca juga: Jangan Jadi orang Tua Gaptek, Yuk pakai Kakatu!
Keluarga harmonis dan hangat belum tentu bisa mencegah remaja menyalahgunakan Napza. Meskipun teman sebaya, sekolah, atau lingkungan juga ikut andil, namun peran orang tua memiliki pengaruh yang cukup besar. Tentu saja, apabila orang tua mampu melaksanakan peran dan tanggung jawabnya maka dapat meminimalisir pengaruh lingkungan.
Menurut Ibu Abyz Wigati, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mencegah anak terjerumus Napza:
- Anak mendapatkan teladan perilaku positif dari orang tua
- Orang tua siap menampung berbagai permasalahan anak
- Orang tua siap menjawab setiap pertanyaan dari anak secara tepat dan bijak sesuai kebutuhan
- Orang tua mampu mengawal penerapan aturan yang telah disepakati dalam keluarga secara konsisten.
- Anak diberi kesempatan secara optimal untuk mengeksplorasi potensinya.
- Orang tua memberikan support dan control kepada anak secara tepat dan berkelanjutan
- Bersama-sama dan mengembangkan suasana yang kondusif dalam keluarga
13 Komentar. Leave new
Nah, ini dia yang dikhawatirkan, jaman seakarang ngeri banget ngurus anak, baik di keluarga belom tentu lingkungan pergaulan di luar.
Aku selalu wanti2, jangan mau nerima makanan/minuman dr luar kalo lagi kerja kelompok atau apapun, mendingan beli..
Semoga anak2 kita selalu dalam perlindunganNya ya Bun.
Iya,
Usia anak tidak bisa dijadikan pegangan bahwa anak baik-baik saja dan terjauhkan dari godaan setan semacam napza ini.
Senantiasa bertaubat, memberi keluarga dari rejeki yang halal dan selalu berdoa memohon perlindungan Allah.
In syaa Allah…karena tiada daya dan kekuatan selain karena Allah.
Peran ortu sangat penting ya Mba dalam memantau perilaku anak agar terhindar dari lingkungan yg pergaulannya kurang baik.. Awasi teman anak kita siapa tahu temannya dah kenal napza..
Cara paling efektif ya selalu berkomunikasi dengan anak. Agar mereka tidak merasa sendiri, tidak merasa dikucilkan. Perhatian dari orangtua memang sangat penting.
Bener banget, harus perhatian dan gk cuek ke anak. Cinta dlm keluarga pasti bs melawan narkoba jenis apapun
Ngeri ya mbak, lebih aware lagi sih sama anak2.
Hallo mba. Skarang narkoba dmana mana dan kita harus melindungi diri agar anak anak tak terjerat ya mbaa
aq jdi deg2an ketika anak beranjak remaja
Bener mbak.. Masalah narkoba ini PR berat buat kita semua.
Kalau udah bahas narkoba, perasaanku antara marah, gemes dan prihatin
Rasanya pengen aku tonjok deh para pengedar2 itu yang memanfaatkan anak2 kita sampai menjadi korbannya
Semoga anak2 kita semua terlindungi
Semoga anak-anak kita dilindungi dari pengaruh dan bahaya napza ya Mbak, aamiin.
Haduh aku bayangin gimana masa ketika anakku Remaja. Semoga saat ini aku beri bekal yang cukup buat dia menjalani hidup, menghadapi tantangan dari lingkungan
Narkoba, YouTube, medsos… Semua bisa jadi merusak masa depan generasi penerus. Bermanfaat sekali ini kegiatannya, cocok buat para moms agar lebih melek sama keadaan sekitar dan perkembangan anak