Digital Technopreneur – Biasanya kalau bangun tidur apa yang teman-teman lakukan? Yes, pegang smartphone kan? Entah cek whatsapp, instagram, facebook, atau sekedar kepo cuaca hari ini. Ya kan? Ya kan? Ngaku deeeeh… Hihihi.
Tenang, kalian – yang pegang smartphone saat bangun tidur – enggak sendiri kok! Pasalnya hampir millenials melakukan hal serupa. Termasuk saya yang susah banget jauh dari hape. Bahkan saat nulis pun bentar-bentar saya buka hape. Buat apa coba? Sekedar cek pesan masuk di WA, IG, atau FB. Huft…
Nah, akhir-akhir ini saya mikir donk. Seandainya saya bisa kuliah dengan latar belakang tekhnologi, pasti smartphone saya bisa lebih bermanfaat ya? Iya sih, saat ini melalui smartphone saya sudah bisa dapet recehan tapi kan lebih seru kalau bisa dapat dolar. Hahaha
Saya pun makin mupeng bisa lebih mahir dengan dunia digital dan teknologi saat tahu jika di Malang ada BINUS University. What? Baru tahu? Iya, beneran loh saya baru tahu kalau ada intitut yang mengedepankan teknologi kreatif. Padahal BINUS @Malang sudah ada sejak 2016 loh. Waduuh… tiba-tiba saya berasa kudet (kurang update).
Grand Launching BINUS @Malang
Sebagai orang yang sudah sekitar dua tahunan berkecimpung di dunia digital dan teknologi, saya senang donk dapat undangan menghadiri Grand Launching BINUS @Malang. Bertempat di Hall Kampus BINUS @Malang, acara Digital Technopreneur ini digelar pada 23 – 26 Oktober 2019. Sayangnya saya tidak bisa datang saat launching yaitu hari Rabu (23/10) dan baru bisa hadir hari Kamis (23/10).
Sesampai di depan kampus saya sempat bengong melihat gedung BINUS University yang tampak megah, unik, dan futuristik. Saya jadi teringat dengan film Batman karena bangunan di BINUS ini seperti kota metropolitan dengan nuansa gelap.
Digital Technopreneur adalah ajang yang akan menyatukan ekosistem yang dapat mendorong pertumbuhan Digital Technopreneur di Indonesia bagian timur melalui festival dunia digital, teknologi dan pengusaha yang menghubungkan dan menginspirasi komunitas Digital Technopreneur.
Selama empat hari, event ini memberikan informasi dan peluang terkait bisnis di Digital Technopreneur kepada masyarakat luas. Mulai dari culture parade, industrial gathering, digital technopreneur conference, talkshow, dan workshop. Peserta yang datang – yang mayoritas adalah siswa SMA – bisa mengikuti kegiatan student performance, open house, trial class, dan band performances.
Lengkap yees? Banget! Udah gitu gratis dan bisa dihadiri siapa saja termasuk binusian (panggilan untuk mahasiswa Binus) dan mahasiswa dari luar BINUS.
Digital Technopreneur Conference
Sebelum acara berlangsung, di tempat registrasi sudah banyak siswa SMA dari Malang dan luar Kota Malang yang antri untuk kemudian menuju Hall Binus dan menyaksikan talkshow. Kata panitia peserta sampai luber ke lantai dua loh karena emang pematerinya keren-keren nih. Jadi di lantai dua peserta bisa menyaksikan talkshow dalam bentuk webinar yang ditampilkan secara live streaming.
Di hari kedua event bertajuk “When Digital Technology Meets Entrepreneurship in Creating Value” ini menghadirkan orang-orang hebat perwakilan dari Gojek, Grab, Tokopedia, Kompas Grup Media, dan para alumni BINUS yang telah menjadi entrepreneur sukses. Tuh, kan! Siapa coba yang enggak penasaran?
Agak ketinggalan materi, saya langsung saja menyimak penampilan Adrianus Johan (Product Manager Gojek) dan Kornelius Samuel (Product Engineer Gojek). Tema yang dibawakan adalah Digital Technology Enterpreneurship and Global Innovation bersama Gojek. Melalui kedua milenials ini saya jadi tahu sejarah Gojek mulai dari awal berdiri hingga sekarang. Melongo deh saya, bukan karena enggak paham tapi takjub dengan sistemnya, sangat inovatif.
Gojek berdiri sejak 2010 yang berawal dari sebuah call center di Jakarta Selatan hingga akhirnya meluncurkan aplikasi berbasis android dan IOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center. Berawal dari 3 lini service yaitu go send, go bike, dan go food, sekarang Gojek sudah memiliki 27 service yang bisa dimanfaatkan penggunanya.
Gojek tidak hanya mengubah hidup pengguna tapi juga tukang ojek, penjual makanan, pelaku UMKM lainnya. Keren yak, social impactnya sungguh nyata dan dapat dirasakan hampir semua pihak.
So, melalui talkshow ini esensinya adalah bagaimana kita bisa menemukan solusi yang inovatif saat ada sebuah pemasalahan. Namun, inovasi tersebut juga tidak boleh asal-asalan dan harus ada social impactnya. Seperti Gojek yang tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
Hampir sama dengan Gojek, startup lainnya yaitu Grab hadir di Digital Technopreneur dan sharing tentang “The Emergence of a Digital Technology Entrepreneur Ecosystem”. Adalah Igel Zibriel selaku VP of Area Business Development at Grab Indonesia yang memperkenalkan Grab sebagai Decacorn pertama di Asia Tenggara. Decacorn adalah startup yang telah memiliki valuasi atau nilai sedikitya USD 10 miliar.
Kalian para pengguna Grab pasti juga sudah merasakan banyak keuntungan donk. Enggak heran jika saat ini Grab mampu hadir dan melayani masyarakat di 224 kota di Indonesia. Melalui semangat gotong royong Grab mampu membentuk digital ekosistem dalam pelayanannya di Indonesia. Harapan dari start up yang diawali dengan Grab Taxi ini adalah mitranya mampu berpenghasilan tetap.
Saya benar-benar takjub dan bersyukur bisa berada di atmosfir entrepreneur ini. Sebagai kuli digital yang keseharian saya juga tidak jauh dari gadged, saya merasa mendapatkan suntikan semangat baru.
Tidak hanya itu, masih banyak sekali materi yang bisa didapatkan di Digital Technopreneur pada hari kedua event, seperti Felix Yuwono selaku Lead Product Manager at Tokopedia dan Andy Budiman selaku CEO of KG Media.
BINUS @Malang, Kampus Entrepreneur Berbasis Digital
Setelah saya kepoin webnya saya jadi tahu kalau universitas ini bagian dari Yayasan Bina Nusantara yang pada tahun 2016 hadir di komplek Araya Malang. Oleh karena antusiasme lulusan SMA untuk menuntut ilmu di BINUS @Malang semakin meningkat maka didirikanlah kampus utama di Green Boulevard No. 1 Araya Malang.

Tangga Library di Binus @Malang
Kampus utama ini nantinya akan dikembangkan untuk menjadi pusat kreatif teknologi yang memberikan nilai manfaat khususnya Indonesia Timur. Karakteristik program perkuliahan yang diunggulkan oleh BINUS @Malang adalah program 2+1+1 dimana mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar multikampus dan pengalaman professional diluar kampus.
Selama 2 tahun mahasiswa akan menjalankan perkuliahan di Kampus BINUS @Malang, 1 tahun menjalankan perkuliahan di BINUS University Jakarta atau BINUS @Bandung, 1 tahun berikutnya adalah Enrichment untuk menyiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional siap kerja.
Bagi kalian yang kepo dengan daleman BINUS @Malang bisa loh datang langsung untuk lihat-lihat. Apalagi kalau mau daftar langsung untuk menjadi technopreneur yang hebat, boleh dong langsung datang ke:
ADMISI BINUS @MALANG
MAIN CAMPUS – BINUS @MALANG
JALAN. ARAYA MANSION NO.8-22, ARAYA – MALANG
TELP : 0341 – 303 6969
EMAIL : PMBMALANG@BINUS.EDU
LINE : @BINUS_MALANG
INSTAGRAM : BINUS_MALANG
16 Komentar. Leave new
Perpustakaannya comfy banget yah, Mbak. Mendukung environment digitaltechnopreneur yang mau diciptakan oleh Binus. Duh jadi pengen kuliah lagi :))
Gedungnya unik dan kekinian bgt. Sesuai banget dengan ruhnya untuk membangun era digital yg lebih sehat di negara kita ini.
Iyaa betul daripada gadget untuk medsos saja, kalau punya ilmunya kan bisa lebih bermanfaat. Apalagi nama binus sudah terbukti kualitasnya.
Thanks infonya mbak, nanti saya sampaikan pas di kelas, agar anak anak di sma kami bisa bertambah wawasannya tentang pilihan tempat kuliahnya.
Wah keren ya Binus Malang, kampus berbasis digital yg nantinya bakal mencetak entrepreneur-entrepreneur sukses di masa mendatang. Memang industri 4.0 ini juga harusnya menggaet kampus-kampus & institusi pendidikan untuk lebih memodifikasi kurikulum2 agar bisa sejalan dengan perkembangan teknologi digital yg serba canggih seperti sekarang ini
Salut ya mbak kalau ada kampus yang bisa Istiqomah terhadap hal seperti ini, anak muda kita butuh pembekalan seperti ini
Kereeeeen kampusnya, desainnya futuristik. Malang bener2 deh siap bgt jadi kota kreatif, ya pariwisata, pendidikan, sama kecenya. Jadi pengen sekolah lagi tapi di binus, Malang, hihi…
Dulu pas saya mau masuk kuliah tidak ada pilihan yang bisa benar-benar saya ambil. Karena keterbatasan biaya juga keengganan kedua orang tua melepas putrinya menuntut ilmu sampai ke pulau seberang.
Terus ketemu BINUS begini, jadi berpikir, andai dulu sudah tahu tentang kampus ini, apa saya bisa keukeuh pingin kuliah di Malang aja. Hehehehe
Lihat desain bangunannya seketika ingat kota Gotham, hihihi..
Dari fisik juga udah kelihatan rujukannya ke teknologi ini mah.
Wah keren banget. Nyaman keknya bisa kuliah disana. Fasilitasnya nggak ketinggalan jaman. Yang bikin aku susah kedip itu desain bangunannya. Kaya wah banget untuk ukuran kampus
Sekarang ini digitalisasi merupakan keniscayaan, jadi bersemangat untuk tahu lebih jauh tentang digitalisasi
Selain Jakarta , malang, kira-kira di Medan sudah gak ya? Aku mau kuliah lagi, walaupun sudah agak berumur tapi masih dikit tau tentang technologi
Di Bandung juga ada BINUS Mbak. Anehnya bikin kampusnya di atas mall di jalan Pasir Kaliki, di Paskal Hypersquare.
Wah…kalah keren atuh yah dng yg di Malang. Didesain bener.
Akreditasinya bagus sih kalau yg di Jakarta. Memang fokus ke pendidikan, apalagi udh ada bayangan masa datang kayak apa.
Btw…template blognya bagus Mbak…
Yeay, Binus ada di malang ya.
Kampus keren dan inovatif. Kampusnya di Jakarta keren bangets juga.
Memang inilah tempat pencetak technopreuneur Indonesia!. Bisa jadi referensi untuk melanjutkan studi terbaik, salh satu yang terbaik di negeri ini
Gedungnya keren yaaa mbak… Ternyata binus sudaah ada beberapa cabang yaaa aku pikir di jakarta ajaa… hehe… Tapi binus ini apa emamng concern di techno aja kah mbak?? wah aku kudet nih mengenai binus.. hehe
Kampusnya keren dan pasti orang-orang di dalamnya juga keren. nama Binus udah gak asing ya, jebolannya keren-keren juga. Semoga Binus Malang juga bisa sukses.
Senengnya bisa hadir di Binus, Rek. Pasti banyak hal menarik dan inspiratif bisa diambil. Terus terang, saya baru ngeh ada Binus di Malang, hehe. Kapan ya ada agenda di sana lagi 😉
Dulu pernah nulis tentang Nadiem Makarim dan perjalanannya bersama Go-JEK. Saya kagum dengan daya juang dan kreativitasnya. Semoga bermunculan kembali anak-anak muda seperti Nadiem di Indonesia.