Halo teman-teman…
Assalamualaikum …
Kali ini saya pengin nulis receh nih. Ada yang bilang ini namanya tulisan organik. Biar blog saya gak kayak etalase toko yang isinya barang dagangan doang, wkkwk.
Yaudah, saya posting obrolan saya dan suami aja tentang hujan dan mantan ^_^
Selamat membaca …
Hujan dan mantan, adalah dua kata yang seru buat bahan obrolan bersama suami. Siapa sih yang tidak punya kenangan bersama hujan? Sepertinya kok hampir setiap orang punya kenangan dengan hujan meski bukan tentang mantan.
Sama halnya dengan mantan, beberapa orang biasanya punya kenangan bersama mantan meski bukan saat hujan. Hahahaha.
Kalau kalian yang mana? Punya kenangan tentang hujan atau mantan? Atau dua-duanya?
Daftar Isi
Hujan, Tidak Melulu Tentang Mantan
Tiap kali hujan datang, ada beberapa kenangan yang singgah di pikiran saya. Pertama kenangan saat masih kecil main hujan bersama teman dengan hanya pakai kaos singlet dan celana pendek. Ah, mengingatnya bikin malu, tapi hiburan banget. hahaha.
Ada yang punya pengalaman sama?
Kedua, kenangan saat pulang sekolah bersama kakak. Meski membawa payung, sampai rumah kami tetap basah kuyup. Kok bisa? Iya, karena kami sengaja menerjang hujan dan buat kami itu sangat seru.
Ketiga, saat masih SD dan mengikuti perkemahan. Hujan ketika sedang berkemah itu sangat seru. Apalagi ketika di lapangan tempat berkemah banjir sampai masuk ke tenda sehingga kami harus mengungsi ke ruang kelas.
Serunya dimana coba? Ya, saat harus menyelamatkan barang-barang di tenda untuk dipindahkan ke ruang kelas. Belum lagi kalau tendanya roboh kena hujan, hahaha.
Tapi ada yang lebih seru yaitu saat jelajah alam lalu turun hujan. Wuih, dah persis kayak di film-film petualangan gitu, berjalan di tengah hujan dengan badan basah kuyup dan menaklukkan setiap rintangan yang sengaja dipersiapkan panitia.
Nah, kaaan… Hujan tidak melulu tentang mantan.
Kenangan Bersama Mantan Saat Hujan
Lalu, apakah saya tidak punya kenangan bersama mantan saat hujan?
Oh ada, hahaha. Kenangan bersama mantan yang paling saya ingat adalah ketika kami kehujanan saat naik sepeda motor. Saya yang dibonceng merasa ini tuh romantis, udah bayangin kayak di drama korea gitu, wkwkwk.
Alhamdulillah mantan saya itu sekarang sudah jadi suami saya sehingga saya bisa dengan bebas mengingatnya. Tanpa merasa bersalah karena harus mengenang mantan, hihihi.
Saya dan suami juga sering mengingat kenangan tersebut. Ketika hujan tiba, gak bosan-bosan kami membicarakan kenangan manis itu meskipun sudah lebih dari 10 tahun usia pernikahan. Bagi kami mengenang masa lalu yang indah adalah pupuk dalam rumah tangga agar cinta selalu bersemi.
Ada yang sama kayak saya?
Dia dan Mantan
Ada yang bilang kalau Allah SWT menjodohkan kita dengan seseorang bukan tanpa sebab. Begitu juga dengan saya dan suami. Saya yang cemburuan disandingkan dengan lelaki yang mantannya udah meninggal.
Iya, mantan-nya suami saya sudah meninggal (sebelum saya mengenal suami) dan itu bikin saya bersyukur karena meskipun terkenang dia udah ada di alam lain. Hihihi.
Kalau kata orang, “Mantan itu seperti utang. Kita tidak bisa benar-benar melupakannya, kita hanya selalu pura-pura melupakannya.”
Jadi, meskipun dia gak pernah cerita dan katanya udah lupa ya pastinya masih ada kenangan yang terserak dalam ingatannya.
Pernah saya bertanya pada suami, “masih ingat gak wajah mantan seperti apa?”
Katanya sih samar-samar. Ya saya percaya aja lah karena emang udah puluhan tahun juga berpisah. Apalagi saat itu belum ada media sosial jadi gimana dia bisa mengingatnya.
“Kecuali kalau aku kena amnesia,” katanya. Hahaha, iya juga sih.
Sampai sekarang saya penasaran banget, seperti apa sih mantan-nya suami?
Eh, tapi suami saya sama sekali enggak pernah tanya tentang mantan saya loh. Alasannya kenapa itu saya gak tahu. Pernah sih saya cerita sedikit tentang mantan saya tapi ya dia gak pernah tanya-tanya gitu.
Atau jangan-jangan dia sudah pernah membaca cerita saya di blog ya? Saya kan pernah cerita disini ^_^
Mantan Bukanlah Payung yang Harus Diingat Saat Hujan
Saya pernah mengenal seseorang yang punya prinsip bahwa mantan bisa jadi teman. Beda banget dengan saya yang menganggap mantan harus dibuang pada tempatnya. Apalagi jika kita sudah berkeluarga. Kayak benang kalau udah putus, disambung pun akan meninggalkan bekas.
Jadi, yakin udah gak ada rasa sama mantan?
Meski begitu seorang mantan yang telah meninggalkan luka perlu kita syukuri. Saya berterima kasih padanya karena telah menorehkan luka. Karena berkat patah hati, kini saya menjadi pribadi yang lebih tabah.
Daripada mengingat mantan, saya lebih percaya jika menjaga hati adalah usaha untuk setia.
Dan saya percaya jika hujan adalah rahmat, bukan jeda untuk mengingat mantan.
Sstt… jangan serius-serius ya bacanya. Yuk, tinggalkan komen terbaik kalian tentang hujan dan mantan.
8 Komentar. Leave new
Sebagian orang hujan adalah tanda kesedihan. Bagiku hujan adalah anugerah. Aku baca sambil senyum-senyum heheh.
Betul betul, daripada memikirkan mantan, menjaga hati lebih baik sehingga ngga muncul masalah baru
Ah ngomongin mantan bikin hati jadi mellow. Memang terasa nyaman kalau mantan berakhir menjadi pasangan halal. Lha kalau mantan berakhir dengan orang lain terasanya menyesakkan. Hehehe…
Duh, aku mendadak mellow. Apakah aku ingat mantan? Sedikit sih. Padahal nggak lagi hujan. Hehehehe
saya gak punya kenangan tentang mantan saat hujan. Yang saya tahu, bila hujan turun maka cuaca akan sejuk dan tidur akan lebih nyenyak dibanding cuaca cerah, apalagi bila hujannya di hari libur, maka makin syahdulah suasananya, hehehe
kalo hujan aku sekarang suka kepikiran anak2.. misalnya kalau pas keluar, reflek deh, anak2 di rumah udah bangun atau blm. anak2 pun demikian, kalau liat awan mendung dan tau bundanya engga ada di rumah, udah gupuh keliling kompleks nyariin atau telpon hahah
Wahh saya termasuk orang yang kalau udah jadi mantan malah jadi temen lagi, soalnya enak dan bisa saling support gitu. Walaupun mantan udah pada nikah semua, hiks. Semoga bisa nyusul huhu
Hihii….hujan dan mantan ini sepaket yaak..
Semoga Allah memberikan keberkahan selalu atas turunnya hujan. Aku kalau lihat hujan yang keinget malah kejadian zaman masih jemput anak naik motor. Hihii…rasanya zaman pernikahan baru awal-awal, punya anak masih kecil-kecil itu perjuangan banget.
Poin terkahir jadi ingetin aku di masa lalu nih. Wkwkwk…
Soalnya sempat sih inget2 mantan gitu. Jadi mungkin harus pakai rumus mbak Eni kalau mantan bukan payung yang harus dikenang