Siapa yang sudah punya catatan keuangan harian? Khususnya ibu-ibu nih, apakah kalian sudah mencatat keuangan secara rapi? Kalau belum jangan khawatir karena saya juga begitu, hehehe. Makanya saat ada kulwap mengenai pentingnya perencanaan keuangan, saya langsung daftar donk. Apalagi materinya kece dengan tema Planning Your Financial Future With Love ^_^
Saya tahu informasi kulwap ini dari Bunda Zahra Firdausiah di WAG Emak Bloger Malang. Kok ya pas sekali loh saat saat saya sedang butuh informasi tentang keuangan. Saya pun mendaftar dan kebetulan caranya juga mudah. Tinggal follow akun instagram @bijakdana @rifikasm dan @mlgfamilyfair ^_^
Daftar Isi
Berkenalan dengan @bijakdana
Sambil menunggu peserta hadir di grup, Kak @rifikasm menjelaskan secara singkat tentang @bijakdana
Oiya, pemateri pada kulwap kali ini adalah Rifika Sari Midorini, RFP yang memiliki akun IG @rifikasm. Beliau adalah seorang perencana keuangan dan saat ini beliau menjabat sebagai Associate Agency Director. Wanita kelahiran Jakarta ini telah memiliki hampir 200 klien pribadi. Keren ya ^_^
Bijak Dana adalah platform instagram yang bertujuan mengedukasi dan berbagi hal sederhana tentang perencanaan keuangan. Melalui @bijakdana ada tiga program yang bisa kita manfaatkan, yaitu:
– @bijakdana aktif menjadi narasumber untuk kulwap/IG live
– @bijakdana privat financial clinic selama 60 menit
– peluang bisnis di industri finansial untuk semua teman-teman yang sedang mencari peluang usaha
Nah, jika ingin tahu detailnya teman-teman bisa klik di bio @bijakdana atau bio instagram bunda @rifikasm ^_^
Mengapa Perencanaan Keuangan Dibutuhkan?
Kak Rifika memulai materinya dengan pertanyaan, mengapa perencanaan keuangan dibutuhkan?
Nah, menurutnya siklus kehidupan manusia dari sisi produktifitas ada tiga yaitu:
- Siklus 1 ada manusia yang TIDAK PRODUKTIF tapi KONSUMTIF
- Siklus 2 ada manusia yang PRODUKTIF tapi juga KONSUMTIF
- Siklus 3 ada manusia yang PRODUKTIF tapi TIDAK KONSUMTIF
Sedangkan siklus lainnya dalam kehidupan financial manusia, Kak Rifika juga menjelaskan bahwa ada 3 yaitu:
- Hidup – Sehat – Produktif
- Hidup – Tidak Sehat – Tidak Produktif
- Tidak hidup – Tidak Produktif
Membaca siklus tersebut saya jadi berpikir kira-kira berada pada siklus yang mana. Pengennya sih hidup, sehat, dan produktif ya. Sama seperti pemikiran semua orang ^_^
Dalam siklus kehidupan juga dijelaskan bahwa pada usia 0-25 tahun adalah masa sekolah, usia 25-55 tahun adalah masa bekerja/usaha, dan usia 55-75 tahun adalah masa pensiun. Tapi, pada kenyataannya banyak orang yang menjadi sandwich generation di usia 55-75 tahun.
Apa itu sandwich generation dan mengapa bisa demikian?
Teman-teman tahu kan roti sandwich? Iya, dua potong roti yang mengapit beberapa isi seperti keju, sayuran, daging, dll.
Jadi, sandwich generation adalah analogi untuk beberapa orang yang saling menghimpit. Orang yang teridentifikasi sebagai sandwich generation diibaratkan berada di bagian tengah dari tumpukan tersebut.
Sandwich generation diapit oleh dua generasi yang tidak produktif yaitu anak dan orang tua. Namun, disisi lain harus fokus membangun asset untuk masa depan yang lebih baik.
Sandwich generation harus menghidupi orang tua atau anggota keluarga lainnya. Bagi yang sudah menikah, selain memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri juga harus menanggung beban finansial orang tua atau saudaranya.
Hal inilah yang mendasari pentingnya perencanaan keuangan pada masa produktif ini. Harapannya dengan perencanaan keuangan yang matang akan bisa memutus rantai ketergantungan ini. Perencanaan keuangan yang baik akan berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan diri dan keluarga kita
Melalui perencanaan keuangan kita juga akan dapat melihat efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidup. Selain itu menjadikan kita lebih mudah beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuan kita berada pada jalur yang tepat.
Hasil Akhir yang Diinginkan Setelah Melakukan Perencanaan Keuangan
Setiap proses yang kita lakukan pastinya mengharapkan hasil yang sesuai dengan tujuan. Begitu juga dengan perencanaan keuangan.
Bebas dari Utang
Utang yang sulit dibayar terjadi karena kesalahan dalam pengaturan keuangan. Hal ini pernah saya alami yaitu ketika saya memiliki utang di bank sebesar 10 juta. Menurut saya utang segitu udah terasa banyak karena gaji saya kurang dari 1 juta.
Waktu itu saya benar-benar tidak punya perencanaan keuangan yang baik. Dapat gaji langsung dikeluarkan buat nyicil utang dan konsumsi harian. Tidak ada catatan keluar masuk uang sama sekali. Huhuhu… Jika mengingat hal tersebut saya jadi merasa betapa pentingnya perencanaan keuangan, misalnya menabung sejak dini. Banyak loh manfaat menabung seperti bisa mengatur uang sendiri hingga adanya dana cadangan.
https://www.bundadzakiyyah.com/5-alasan-hutang-bertambah/
Mempunyai likuiditas yang baik
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utang yang segera harus dibayar dengan menggunakan harta lancarnya. Nah, Melalui perencanaan keuangan yang baik saya akan bisa mengetahui berapa banyak aset lancar yang dapat digunakan untuk menutup pengeluaran.
Memastikan perlindungan asuransi tersedia sampai hari tua
Melalui perencanaan keuangan, saya juga bisa memastikan perlindungan asuransi hingga hari tua. Saya pun ingin ketika tua nanti (semoga diberi umur panjang, amiin) tidak merepotkan anak dan saudara dalam hal keuangan. Oleh karenanya penting sekali merencanakan keuangan mulai sekarang juga.
Mempunyai penghasilan yang memadai di hari tua
Dalam perencanaan keuangan nanti akan dipelajari juga cara berinvestasi. Hal ini penting sekali mengingat saya dan suami adalah wiraswasta sehingga tidak punya dana pensiun.
Mempunyai rumah yang nyaman dihari tua
Siapa sih yang tidak ingin menikmati hidup saat tua nanti. Pastinya setiap orang yang dalam usia tua ingin menikmati apa yang telah diperjuangkan saat muda, ya kan? Begitu juga saya dan suami, pengennya sih punya rumah yang nyaman sambil bernostalgia dan memuaskan hobi.
Menikmati hari tua bersama istri/suami
Jika diberi umur panjang, tidak akan ada yang menolak untuk bisa menikmati hari tua bersama pasangan. Pun dengan saya yang selalu berdoa semoga bisa bersama hingga renta nanti. Tapi, kalau bisa sih tanpa rasa khawatir dalam hal keuangan, hehehe.
Mempersiapkan warisan bagi yang dicintainya
Umur tak ada yang tahu dan tak selamanya kita bisa hidup bersama. Oleh karenanya tidak ada salahnya jika kita mempersiapkan keadaan untuk hal-hal yang tidak bisa kita prediksi. Seperti mempersiapkan warisan untuk anak-anak. Hal ini bisa dicapai dengan perencanaan keuangan yang baik.
Kesimpulan
Perencanaan keuangan sangatlah penting agar kita tidak menjadi sandwich generation pada usia 55 – 75 nanti. Sandwich generation adalah analogi untuk beberapa orang yang saling menghimpit. Orang yang teridentifikasi sebagai sandwich generation diibaratkan berada di bagian tengah dari tumpukan tersebut. Misalnya nih orang tua yang masih harus membiayai hidupnya tapi juga anak-anaknya. Oleh karenanya penting sekali belajar perencanaan keuangan sejak dini sehingga bisa mengatur keuangan dengan baik.
Itu dia materi dari kulwap tentang Planning Your Financial With Future. Lalu, pos-pos apa saja yang harus disiapkan? Nanti saya bahas di postingan berikutnya ya teman-teman ^_^
Salam,
1 Komentar. Leave new
ada beberapa istilah yang baru saya tau seperti sandwich generation,coba aku kepoin ig nya ah