Kebanyakan Grup WA, Yay or Nay?
Tergantung kebutuhan, dan setiap orang pasti akan memiliki jawaban yang berbeda jika ditanya,”kebanyakan grup WA,Yay or Nay?”
Orang yang memori HPnya gede, mungkin akan menjawab “Yay”sedangkan orang yang merasa HPnya lemot setelah pasang beberapa grup di WA (Whats App) akan berkata”NAY”. Eits, jangan komentar dulu ya? Saya tahu pasti kamu mau bilang “memori kecil juga bisa kok pasang banyak grup, tinggal pengaturannya aja dibenerin.”
Terkadang ada yang merasa sebal atau menyesal setelah bergabung dengan banyak grup di WA. Bukan karena HP lemot atau memori kecil, tapi karena dalam grup tersebut membahas sesuatu yang “out of date” sedangkan kalau mau keluar dari grup terkadang ada rasa sungkan. Tapi ya tidak bisa digeneralisasi juga sih, karena tiap orang punya pandangan berbeda dan bebas mengekspresikan dirinya.
Saya sendiri memiliki 30 lebih grup WA, tapi hanya setengah saja yang aktif karena menganggap WA tuh aplikasi produktif. Lainnya hanya muncul notifikasi jika ada informasi penting. Ada beberapa grup juga dimana saya hanya sebagai silent rider, dan sengaja untuk tidak keluar karena grup tersebut membahas masalah agama yang menarik dan bermanfaat. Namun,ada juga grup yang telah memasukkan saya tanpa ijin dan saya sungkan untuk keluar dari sana. Hehehe
Daftar Isi
Serba Serbi Grup WA
Melalui grup WA yang saya ikuti, banyak hal yang dapat dipelajari. Pelajaran inilah yang kemudian membuat saya paham akan orang-orang, yay or nay dalam mengikuti banyak grup WA. Intip yuk serba serbi grup WA yang bikin penasaran!
Bahasa Tulisan Sering Disalahartikan
Pernahkah Kamu mengalaminya? Menulis sesuatu di grup WA dan disalahartikan oleh teman atau anggota yang lain. Pasti sebal bin jengkol (jengkel dong,huhuhu). Padahal maksud Kamu A tapi diartikan B oleh teman, sudah dikasih emot smile, ketawa ngakak, tapi dianggap cuman gambar, wuih, serasa pengen lari kehutan dan belok ke laut gak sih?
Nah, ini nih yang bikin galau, negatif thinking. Kalau kamu udah kebiasaan negatif thinking, status biasa akan menjadi masalah yang luar biasa. Belum lagi jika pesan yang terkirim berbentuk puisi, wah bisa berabe tuh, hahaha. Memang kalau komunikasi melalui tulisan itu harus hati-hati, jangan asal ngetik, juga jangan asal baca.
Pembahasan 
Terkait dengan topik suatu grup WA, ada baiknya jika telah ditentukan sejak awal. Grup alumni misalnya, membahas tentang kegiatan alumni, oke lah jika diselipi dengan laporan kegiatan tiap anggotanya. Itung-itung agar tahu keseharian masing masing anggota yang telah lama tak bersua.
Namun ada kalanya sesuatu yang dibahas keluar dari topik. Misalnya membahas politik yang kemudian membawa-bawa agama. Nah, hal ini terkadang membuat anggota menjadi enggan, bahkan ada yang tiba-tiba keluar dari grup tanpa izin.
Banyak Kepala Banyak Pemikiran
Tak dapat dipungkiri jika setiap orang pasti memiliki pemikiran masing-masing. Semakin banyak anggota dalam grup WA, maka semakin banyak pula pemikiran yang terlontar. Jika tidak ada aturan khusus, bisa terjadi perpecahan karena setiap orang menginginkan pendapatnya didengarkan. Melalui banyak grup, saya bisa mengetahui berbagai macam karakter orang. Mulai dari yang pemarah, penyabar, humoris, seriously, beragam deh pokoknya. Jangan pernah berpikir jika setiap orang dapat memahami apa yang kamu sampaikan saat kamu berada dalam sebuah grup karena keberagaman tersebut.
Belajar Memahami Aturan
Secara tidak langsung, dibuat atau tidak, aturan tetaplah aturan yang harus dijalani. Misalnya nih kita tergabung dalam grup keagamaan, tentu saja yang dibahas hal berbau agama. Saat berada di grup kepenulisan maka yang dibahas yang tentang menulis. Kalaupun ada hal lain yang dibahas mungkin sebagai selingan saja, bukan topik utama.
Nah, tanpa dibuat aturan tertulis pun seharusnya anggota grup sadar dan secara tidak langsung mengikuti aturan yang ada. Jika ada anggota yang secara jelas melanggar, biasanya akan ada teguran atau sanksi tegas. Aturan inilah yang kemudian saya pelajari setelah mengikuti beberapa grup WA, rata-rata sama seperti itu.
Mungkin, hal yang saya dapatkan saat bergabung dengan banyak grup WA, bisa jadi tidak sama dengan pengalaman yang kamu dapatkan. Namun, ada beberapa tips yang dapat saya bagikan, tentang cara agar kamu bisa lebih nyaman ketika bergabung dalam sebuah grup WA.
Kenalilah Grup WA Sebelum Bergabung
Kenalilah grup WA sebelum kamu memutuskan untuk bergabung. Pikirkan baik-baik seberapa penting grup tersebut bagimu. Jika dirasa tidak terlalu penting, katakan tidak untuk bergabung. Daripada menyesal dikemudian hari, lebih baik berani berkata tidak.
Positif Thinking
Selalu berpikiran positif. Percaya gak? Apa yang kamu pikirkan, itulah yang akan terjadi. Sikap yang baik berawal dari pikiran positif, jadi usahakan untuk selalu berpikiran positif saat berada di grup WA. Melalui WA kamu berkomunikasi melalui tulisan yang rawan sekali untuk disalahartikan. Dengan selalu berpikiran positif, salah paham akan dapat diminimalisir.
Manfaatkan Emoticon
Manfaatkan emoticon yang ternyata berguna banget. Tidak melulu tulisan yang bisa kita sampaikan, tapi juga emoticon yang dapat mewakili perasaan kita. Meskipun ada beberapa orang percaya, belum tentu emot tertawa menunjukkan penulisnya sedang tertawa (hanya penulis dan Allah yang tahu), paling tidak emoticon dapat mewakili emosi kita yang mungkin tak tersampaikan melalui huruf (tulisan).
Sersan, Serius tapi Santuy
Sersan itu Penting. Siapa sih yang suka dengan orang yang selalu serius dan sulit diajak bercanda? Tidak ada salahnya jika kita lontarkan sedikit joke yang tidak mengandung SARA. Mending sersan (serius tapi santai) untuk mencairkan suasana.
Stop Paksakan Pendapat
Stop Paksakan Pendapat. Tetap tersenyum walaupun beda pendapat, karena senyuman bisa mencairkan hati. Beda pendapat itu hal biasa, malah lebih seru (menurut saya). Tak perlu juga memaksakan kehendak kepada anggota lain. Ajak saja untuk bertemu! Yakin deh pertemuan lebih baik daripada berbicara melalui grup WA.
Pamit Saat Keluar Grup
Usahakan untuk pamit saat kamu benar-benar ingin keluar dari grup WA. Jika memungkinkan, katakan alasannya. Pastikan kamu tidak keluar begitu saja tanpa konfirmasi, hal itu akan membuat anggota yang lain bertanya-tanya. Kamu juga akan dianggap tidak sopan.
Itulah sekelumit pengalaman saya tentang grup WA, kalau kamu?
17 Komentar. Leave new
udah lama pilah pilih yg bener2 bisa dbaca. krn klo kebanyakan juga percuma, skip skip mending left..
Gr2 kebanyakan grup wa pernah sekali salah kirim yang sifatnya agak pribadi. Maluuu banget sampai nangis. Emang sih harus dilihat dulu ya apa benar2 penting atau tidak ikut di sebuah grup
Bahasa chatting memang multitafsir tergantung seberapa baper orang tersebut membacanya.
Aku sendiri sejak 2th yg lalu udah mundur dr segala grup WA alumni sekolah krn memang ga sejalan aja yg org2 nganggur yg suka speaking rubbish di grup.
Meh!
Iyaa benerr, bahasa tulisan mah ngga kebaca emosinya. Mgkin krn itu jg ya WA skrg punya fitur telepon dan vid call. Hihi
Bener banget bunda. Saya juga pernah ngerasain memori kecil tp grup WAnya banyak terus pernah juga ngerasain nggak enak keluar dari suatu grup WA. Hihihi
Kebanyakan grup WA yang saya ikuti membernya seru-seru sih. Cuma kecenderungannya, semakin tua grup tersebut, semakin sedikit member yang aktif. Kalo nggak sepi ya biasanya yang eksis ya dia dia aja. Hihihihihi
Kalau teteiba dimasukin atau kesasar biasanya keluar sendiri deh, gak nyaman aja gabung ke sana hehe
banyak banget ampe 22 hahaha.., intinya biar betah ngegrup..kalo ada yg esmosssi esteller… jangan ikutan itu aja..
Saya sebenernya team nay kalau masalah kebanyakan grup WA, tapi mau gimana lagi job – job dibuatkan grup WA wkwkkwwkw, jadi ya udah nerima aja
Aku terpaksa keluar dari grup wa ketika gk tahan sama topik bahasannya. Toh memang sekalipun gk berada di grup wa, kan silaturahmi di dunia nyata tetap ada. Hehe
aku masuk ke grup wa banyak bener , sampai 1 handphone khusus grup wa doank karna grupnya aktif banget. tapi seruu mbak nambah silaturahmi , krn orang2 di grup asik-asik semua , dan pembahasannya juga beraneka ragam ..
Iya , kadang duka ada yg masuk masukin aja kita ke dlm satu group tapi kitanya enggan utk keluar , jadinya aggt pasif aja
Gak sempat menghitung jumlah grup, tapi pasti lebih dari 10. Sejauh ini sih oke, karena rata-rata grupnya alasan pekerjaan yang hanya aktif jika ada informasi penting. Hehe.
alhamdulillah saya grup WA nggak sampai 10. yang nyebelin itu ya kadang obrolannya melebar kemana-mana trus kadang ada konflik juga di grup wa
Wah 22, banyak banget mbk. Aku paling cuma belasan, itupun ributnya udh nauzubillah. Btw makasih sharing tulisannya mbk. Salam, muthihauradotcom
Berapa ya. Nggak aku hitung mba. Biasanya kayak grup sekolah/kampus aku mute. Tapi masih bisa baca chat2 terakhir. Jadi kalau ada info penting tinggal buka. Grup yang berkaitan pekerjaan sebagai influencer buka 24 jam. Pun bada isya biasanya udah tidur. Selebihnya grup satu kompleks open selalu. Ada beberapa grup yang apa aja di bahas. its ok aja. Nggak perlu baper kalau saya bilang ada di grup wa apapun. Asyik aja. Oh iya saya malah jadi salah satu moderatornya dalam beberapa grup. Buat diskusi nggak keluar jalur.
Kalau aku team NAY. Apalagi kalau yg dibahan udh OOT, aduh, mengganggu banget walaupun udah turn off notif heheheh.
Salam kenal ya mbak,
Meta,
http://www.ursula-meta.com