Masih tentang virus corona ya ^_^ Kali ini saya ingin sharing tentang keterampilan yang saya dapatkan selama berdiam diri di rumah. Ya, sejak pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk di rumah aja selama pandemi Covid-19 saya pun nggak kemana-mana. Sebagai upaya mencegah penularan virus corona dan agar tidak tertular, saya lebih memilih menjadi ibu rumah tangga aja di rumah.
Kan bisa pakai masker? Benar. Saya pun kalau keluar rumah tetap pakai masker untuk mencegah penularan Covid-19 ini. Bukankah orang yang tampak sehat pun bisa menjadi carrier? Serem banget ya.
Jangan sampai lah kita menularkan virus ini kepada orang lain hanya karena kita nggak betah di rumah. Mending rebahan aja kan? Saat ini bukan pahlawan super yang kita butuhkan tapi kaum rebahan yang bisa berdiam diri di rumah ^_^
Siapa coba yang enggak suka rebahan? Apalagi bulan puasa gini, saya pun sering tergoda untuk rebahan karena nikmatnya luar biasa. Etapi, kalau rebahan terlalu lama bisa nggak produktif donk. Untung aja saya punya aplikasi produktif saat berdiam diri di rumah sehingga bisa tetap berkarya.
Bagi saya rebahan terlalu lama tuh bikin capek. Kenapa? Ya karena kita kurang aktivitas fisik. Tubuh juga menghabiskan banyak waktu di posisi yang sama. Bisa jadi kemampuan tubuh mengambil oksigen menurun dan motivasi pun menurun. Jadinya enggak produktif deh.
Membaca cerita teman-teman sih banyak yang bisa dilakukan saat karantina mandiri di rumah, salah satunya membuat masker untuk melindungi diri. Saya enggak terampil kalau harus jahit menjahit jadi saya melakukan kegiatan sesuai kemampuan saya aja.
Belajar Memasak
Sebagai ibu rumah tangga memasak adalah keterampilan yang wajib dikuasai jika ingin lebih berhemat, hehehe. Iya… iya saya tahu pasti beberapa emak-emak akan menyela dan berkata, “kan bisa pesan online?” Hidup mah enggak usah dibuat ribet kalau memang ada yang praktis.
Boleh lah ya berpendapat apapun, bhebas ^_^ Tapi saya lebih sreg kalau bisa memasak sendiri untuk keluarga meskipun rasanya tidak seenak di warung. Kebetulan suami saya nih jarang sekali jajan di warung, hampir sama dengan kedua orang tuanya. Jadi, sebelum mama terserang stroke, saya sudah belajar banyak dari beliau tentang memasak. Beliau pernah punya warung nasi jadi banyak sekali ilmu masak memasak yang bisa saya pelajari.
Saat mama sudah nggak bisa lagi membersamai saya memasak (duh, jadi kangen mama T_T) alhamdulillah saya sudah tahu beberapa trik agar masakan lebih enak. Meskipun sekarang saya lebih sering ngintip di cookpad, saya yakin tanpa belajar dari mama masakan saya kurang sip!
Seperti yang telah saya ceritakan di postingan sebelumnya bahwa cookpad adalah salah satu aplikasi produktif saat berdiam diri di rumah. Aplikasi ini banyak membantu saya dan inspiratif sekali. Saat bingung mau masak apa, saya tinggal buka cookpad dan menemukan aneka masakan. Malah bisa share masakan juga loh.
Seperti postingan saya tentang bolu kukus ekonomis anti gagal yang saya dapatkan resepnya di cookpad. Eh ternyata itu postingan mbak Muyassaroh pemilik blog muyass.com.
Selain bikin bolu kukus, saya juga berhasil mencoba resep pizza yang empuk, garing, dan renyah tanpa ulenan. Resep pizza ini saya nyontek di webnya mbak Endang justtryandtaste.com. Beberapa kali saya mencoba resep di web mbak Endang tersebut dan suka dengan hasilnya.
Belajar Menulis One Day One Post
Kemampuan menulis perlu diasah setiap hari untuk mendapatkan tulisan yang bagus dan tajam. Meskipun sudah lama ngeblog, saya merasa tulisan saya masih jauh dari bagus. Ada yang baca aja alhamdulillah banget, hehe.
Nah, program ODOP (One Day One Post) adalah program menulis setiap hari dan mempostingnya di blog. Banyak komunitas bloger yang mengadakan ODOP. Manfaatnya banyak sekali sehingga banyak blogger yang menerapkan ODOP pada blognya. Selain ikut program dari komunitas, kita juga bisa loh melakukan ODOP mandiri.
Sayangnya, saya kurang bisa konsisten kalau harus melakukan ODOP mandiri, jadi saya memilih untuk bergabung dengan program yang dilaksanakan sebuah komunitas.
Seperti bulan Ramadhan ini, saya mencoba BPN 30 Day Ramadan yang diadakan oleh Blogger Perempuan. Program rutin ini belum pernah bisa saya taklukkan ^_^ Pernah mencoba beberapa kali tapi belum bisa goal hingga 30 hari. Bismillah deh tahun ini ikut dan semoga lancar.
Biasanya kegagalan saya terjadi karena sering menunda. Iya, menunda untuk menulis dengan alasan sibuk (aslinya enggak, hihihi). Namanya juga one day one post, berarti ya satu hari satu postingan. Bukannya dirapel beberapa postingan untuk satu hari. Wkwkwk.
Progam ODOP BPN 30 Day Ramadan ini telah ditentukan temanya, ini juga salah satu alasan saya ikut. Temanya pas dan saya suka, tentang corona dan ramadan. Artikel saya tentang terampil memasak dan menulis saat corona ini adalah hari ke 12 dan alhamdulillah lancar tanpa hambatan. Saya bertekad untuk bisa menyelesaikan chalenge ini. Doain ya teman-teman ^_^
Itu dia dua keterampilan yang saya pelajari sambil melakukan kegiatan seru bersama anak. Semoga Covid-19 segera berakhir agar sehingga kita bisa melakukan kegiatan normal seperti biasa, amiin.
Kalau teman-teman, selama berdiam diri di rumah, kegiatan apa yang telah kalian kembangkan?
Salam,